Kepala Pusat Rehabilitasi Kementerian Pertahanan di Rumah Sakit Suyoto, Nana Sarnadi mengungkapkan bahwa pihaknya sangat mendukung adanya KND ini. “Ini merupakan kesempatan yang baik, hal baik dari pemerintah. Memberi ruang kepada penyandang disabilitas dan mengawasi serta mengevaluasi pemenuhan hak-hak penyandang disabilitas”, ungkapnya.
Nana menambahkan bahwa Rumah Sakit Suyoto berperan sebagai salah satu tempat untuk memberikan fasilitas pemeriksaan kesehatan bagi peserta KND. “Kami fasilitasi medical check up hingga psikologi, melihat kesehatan jiwanya,” tuturnya.
Pada 9-10 November 2021, 21 peserta melanjutkan tes wawancara dengan 5 panitia Seleksi (Pansel) KND di Hotel Best Western Premier Jakarta Timur. Setiap peserta diwawancara langsung oleh 5 Pansel KND. Tujuannya yaitu untuk menggali potensi yang ada di dalam diri setiap peserta.
Harkristuti Harkrisnowo, salah satu Pansel KND mewakili akademisi menyebutkan bahwa seleksi Komisioner KND adalah salah satu proses seleksi yang panjang. Hal ini juga dipengaruhi adanya pandemi Covid-19 sehingga persyaratan dan prosesnya sudah dibicarakan menyesuaikan dengan kondisi pandemi.
“Baru kali ini saya menjadi pansel khusus penyandang disabilitas, sehingga menuntut saya untuk memahami lebih banyak apa itu KND. Peserta juga punya karakterisrik khusus yang tidak bisa disamakan dengan komisi yang lain. Ini yang menyebabkan proses seleksi ini menjadi unik,” ungkapnya.
Harkristuti Harkrisnowo berharap di level nasional KND ini bisa mendorong pemerintah dalam mengeluarkan kebijakan yang tepat dan mengajak masyarakat memiliki pemahaman yang mendalam mengenai kebutuhan-kebutuhan dan aksesibilitas bagi penyandang disabilitas.
Di tingkat internasional tentunya KND bisa menjadi anggota dari Convention of The Right of Persons with Disabilities (CRPD).
Menurut peserta seleksi Dante Rigmalia yang merupakan penyandang disabilitas ganda, proses seleksi ini dilengkapi dengan fasilitas yang memadai. Penyelenggara memenuhi kebutuhan seluruh peserta.
“Semua peserta diakomodir kebutuhannya dan diberi layanan yang baik. Misalnya ketika peserta PD Fisik meminta dibolehkan menggunakan hape daripada laptop ketika mengikuti tes Objektif. Peserta juga didampingi di setiap tahap tes termasuk saat tes kesehatan. Saya sangat berterimakasih sekali dengan layanan dan bantuan Panitia Seleksi KND”, jelasnya.
Dari 21 peserta ini akan disaring menjadi 14 peserta (calon komisioner KND), Menteri Sosial akan mengusulkan 14 calon komisioner terbaik kepada Presiden RI. Kemudian, Presiden RI akan menetapkan 7 orang Komisioner KND.