Lontar.id — Pembunuhan jurnalis Jamal Khashoggi masih mendapat atensi khusus dari Amerika Serikat. Negara berjuluk Paman Sam itu bahkan melarang 16 orang terduga pelaku pembunuh Khashoggi masuk di AS.
Sikap tegas tersebut ditunjukkan langsung oleh Kementerian Luar Negeri AS. Dimana dari sumber informasi yang diklaim sangat dipercaya, identitas 16 nama telah dicantumkan dalam daftar larangan.
24 pejabat Arab Saudi juga telah dicabut visanya dan 17 aset warga Saudi juga dibekukan. Sikap yang ditunjukkan AS merupakan bentuk totalitasnya dalam mengusut kasus Khashoggi, di mana sejak awal kasus ini menyeruak memang sarat akan intrik dan konspirasi.
Senat AS yang telah mendapat penjelasan dari Badan Intelijen AS, CIA kembali menegaskan, putra mahkota Arab Saudi, Mohammed bin Salman bertanggung jawab atas pembunuhan Khashoggi. Kendati AS bersikap tegas akan kasus tersebut, tetap saja presiden Donald Trump tak menunjukkan sikap antusias. Dirinya bahkan cenderung menolak bersikap akan kasus ini. Alasannya, Riyadh sebagai importer besar peralatan militer AS dan sekutu AS menghadapi Iran.
Laporan The New York Times pada Maret lalu melaporkan tentang Pangeran Mohammed bin Salman menyetujui kampanye rahasia untuk membungkam para pembangkang setahun sebelum pembunuhan Jamal Khashoggi, penulis kolom di Washington Post dan mengantongi kewarganegaraan AS.
Jurnalis dan kolumnis Jamal Khashoggi menghilang setelah memasuki Konsulat Jenderal Arab Saudi di Istanbul, Turki pada 2 Oktober 2018. Arab Saudi akhirnya mengakui bahwa Khashoggi tewas dibunuh namun jasadnya belum ditemukan.
Anak Khashoggi Bantah Uang dari Saudi Sebagai Suap
Anak pertama Jamal Khashoggi, Salah Khashoggi akhirnya buka suara tentang uang kompensasi kerajaan Arab Saudi yang nilainya hampir mencapai Rp1 triliun.
Menurut Salah, belum ada diskusi untuk membahas uang kompensasi atas kematian ayah mereka. “Pengadilan sedang berlangsung dan belum ada diskusi membahas penyelesaian,” kata Salah dalam pernyataannya yang ditulis dalam bahasa Inggris dan Arab di akun Twitter.
Salah mengatakan, para pelaku dan yang terlibat dalam kejahatan membunuh Jamal Khashoggi akan dibawa ke pengadilan dan menghadapi hukuman. Dia juga memuji Raja Salman bin Abdulaziz dan Putra Mahkota Mohammed bin Salman sebagai pelindung seluruh warga Saudi.
Menurutnya, tindakan kedermawanan dan kemanusiaan dari dasar moral yang tinggi dirawat raja dan putra mahkota, jadi bukan sebagai pengakuan bersalah atau skandal.
Pemberian kompensasi oleh kerajaan Arab Saudi pertama kali dipublikasikan Washington Post pada 1 April 2019. Dala berita dilaporkan anak-anak Jamal Khashoggi dilaporkan CNN menerima kompensasi sedikitnya USD70 juta atau setara dengan Rp 993 miliar dalam bentuk uang, tunjangan, dan properti dari pemerintah Arab Saudi atas kematian ayah mereka.