Lontar.id – You tube sepertinya hingga hari ini tidak bisa tergantikan sekalipun bermunculan platform media sosial lainnya yang memungkinkan orang-orang untuk melakukan aktivitas vlog. Di Indonesia, vlogger memberikan pengaruh yang besar terhadap anak muda masyarakat Indonesia.
Vlogger-vlogger terkenal penontonnya berdatangan dari kalangan anak muda. Tidak tanggung-tanggung, subscribers dan penonton mereka di you tube bisa mencapai jutaan.
Melihat fenomena itu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) nampaknya tidak ingin kehilangan momen mengajak para selebriti yang juga berprofesi sebagai vlog untuk berkunjung ke istana. Beberapa vlogger yang telah melakukan vlog bersama Jokowi, diantaranya Ria Ricis, Vincent dan Desta, Jennifer Bachdim, Bayu Skak, Boy William, Kevin Hendrawan, dan Arief Muhamad.
Kemarin, Jumat, 11 Januari 2018, Jokowi mengundang salah satu arti Indonesia yang telah berhasil mengembangkan karirnya ke kancah internasional – Agnez Mo. Meskipun Agnez Mo tidak dikenal sebagai vlogger, akan tetapi saat bertemu Jokowi, artis yang lahir 32 tahun yang lalu ini terlihat merekam perbincangannya dengan Jokowi melalui kamera vlogger.
Ketertarikan Jokowi tentu berangkat dari kesadaran jika vlog dapat memberikan pengaruh yang signifikan terhadap kehidupan generasi muda. Hal itu tentu sangat bagus dan patut dihargai, akan tetapi ada yang sangat menjenuhkan ketika menonton vlog kolaborasi presiden dengan para vlogger yang tayang di you tube, yakni perbincangan-perbincangan yang sangat klise.
Sebagai generasi muda yang ikut menontonnya, pernyataan-pernyataan yang dikeluarkan Jokowi terasa sangat hambar. Misalnya saat ia ditanya apa harapannya terhadap generasi muda oleh Ria Ricis.
Presiden yang telah memiliki dua cucu ini berkata,”Terus kerja keras, terus belajar, bangun hal-hal yang produktif, bangun optimisme, supaya ke depan lebih baik.” ucap Jokowi saat ditemui Ria Ricis di Istana Kepresidenan. (Tayang di Youtube 15 Desember 2018).
Jawaban dari Jokowi ini mengingatkan saya pada motivasi-motivasi yang diungkapkan oleh motivator di seminar motivasi saat SMA dulu. Kata-kata Jokowi kepada anak muda terasa begitu lemah dan tidak filosofis.
Suatu ketika saya pernah membaca ungkapan Soekarno yang seperti ini, “Gantungkan cita-cita mu setinggi langit! Bermimpilah setinggi langit. Jika engkau jatuh, engkau akan jatuh di antara bintang-bintang.” Jokowi dan Soekarno memang berbeda masa, berbeda konteks. Tapi bahasa yang kuat yang mengandung makna melampaui zamannya ada pada presiden pertama kita.