Lontar.id – Sebanyak 367 rumah warga di dua desa dua kecamatan di Kabupaten Bekasi terendam banjir rob.
Melalui keterangan tertulis Badan nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sabtu, 4 Desember 2021, dijelaskan bahwa peristiwa banjir rob tersebut terjadi pada Jumat pagi (3/12).
Dua desa di dua kecamatan terendam sejak pukul 06.00 waktu setempat. Meskipun Peristiwa ini belum menimbulkan pengungsian warga, melainkan mereka tetap bertahan di rumah.
“Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat menyebutkan dua desa terdampak di Kabupaten Bekasi, Provinsi Jawa Barat tersebutyaitu Desa Samudra Jaya di Kecamatan Tarumajaya dan Desa Hurip Jaya di Kecamatan Babelan,” kata Pelaksana Tugas (Plt) kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari.
Banjir rob di kedua desa ini diakibatkan hujan dan naiknya air laut serta gelombang pasar di pesisir pantau utara Pulau Jawa. Rob tidak dapat dihindari sehingga lebih dari tiga ratus rumah terendam.
Tinggi muka air saat rob ini berlangsung sekitar 30 hingga 50 cm. Selain berdampak pada rumah warga, genangan juga berdampak pada fasilitas umum maupun 100 hektar tambak dan menghanyutkan semua bibit udang dan ikan milik para petani tambak.
BPBD setempat dibantu dengan organisasi masyarakat dan warga melakukan patroli dan bersiaga apabila genangan rob semakin tinggi dan warga membutuhkan evakuasi.
Menyikapi kondisi ini, BNPB mengimbau pemerintah daerah dan warga untuk mewaspadai potensi hujan dan kondisi pasang air laut yang dapat memperburuk kondisi saat ini.
“Warga diharapkan untuk dapat sigap dalam melihat kondisi apabila harus segera melakukan evakuasi.”
Protokol kesehatan juga harus diperhatikan apabila proses evakuasi terjadi maupun harus mengungsi untuk sementara waktu.
Analisis BMKG yang menyebutkan ‘awas’ dalam menghadapi potensi cuaca ekstrem hingga 9 Desember 2021 di beberapa Indonesia, termasuk wilayah Jawa Barat. Potensi tersebut dipengaruhi fenomena kondisi dinamika atmosfer sehingga berpotensi adanya pertumbuhan awan hujan.