Makassar, Lontar.id – Bencana banjir melanda Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) sejak Selasa (22/1/2019) kemarin. Berdasarkan data BNPB, beberapa Kabupaten di Sulsel ikut terkena dampak baik di Kabupaten Barru, Pangkep, Maros, Makassar, Gowa, Takalar dan Jeneponto. Kota Makassar, Maros, dan Gowa merupakan daerah yang terdampak banjir cukup parah.
Khusus di Kabupaten Gowa, sehari sebelumnya, hujan terus menerus yang mengguyur membuat ketinggian air di bendungan bili-bili meningkat mencapai 101,36 M. Hal itu disampaikan langsung oleh Bupati Gowa, Adnan Purichta Ichsan.
Adnan yang bersama dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), mau tidak mau harus membuka pintu air. Alasannya, untuk menghindari risiko yang paling besar seperti luapan air bah dan kerusakan pintu air yang bisa berdampak buruk bagi Gowa secara besar, baik materi dan non materi.
Baca Juga:Sisi Lain dari Banjir di Makassar dan Gowa
Dampak dari dibukanya pintu air bili-bili mengakibatkan daerah di Kabupaten Gowa seperti Kecamatan Somba Opu, Palangga, Barambong, Bajeng, dan Patalassang ikut terdampak banjir.
Selain membuka pintu, pada pukul 11:00 WITA, kemarin Adnan bersama BPBD terus berkoordinasi dalam mengevakuasi masyarakat untuk dipindahkan ke tempat-tempat yang lebih aman.
“Saya sudah menyampaikan kepada jajaran, agar menyampaikan kepada masyarakat untuk mengungsi terlebih dahulu,” kata Adnan pada reporter Lontar.id.
6 Korban Meninggal dan 10 Hilang
Dampak banjir dan tanah longsor di Kabupaten Gowa mengakibatkan korban meninggal sebanyak 6 orang. 10 orang dinyatakan hilang, dan empat orang luka-luka.
Hal ini diungkapkan Bupati Gowa, Adnan Purichta Ichsan. Ia mengungkapkan, dari data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gowa, enam orang yang meninggal dunia masing-masing Akram Al Yusran (3), warga Kelurahan Pangkabinanga, Rizal Lisantrio (48) warga BTN Batara Mawang, Sarifuddin, Dg Baji, warga Kecamatan Bungaya, dan dua orang lainnya belum teridentifikasi.
“Ada enam yang meninggal, dua di antaranya tertimbun longsor di Kecamatan Parigi dan Tinggimoncong yang belum teridentifikasi,” kata Adnan kepada Lontar.id, Rabu (23/1/2019).
Sementara, empat orang yang mengalami luka-luka yakni dari Kecamatan Manuju satu orang, Kecamatan Bontomarannu satu orang dan Kecamatan Pallangga dua orang.
Korban yang hilang adalah warga Kecamatan Bungaya dua orang, Kecamatam Tinggimoncong satu orang dan Kecamatan Manuju tujuh orang.
“Proses evakuasi masih tetap dilanjutkan, dan kami sudah bekerjasama dengan Basarnas, Kepolisian, TNI, dan Badan Bencana untuk ditangani secara baik,” katanya.
Akses Jalan di Beberapa Titik Lumpuh
Akses jalan utama di Kabupaten Maros menuju Kota Makassar hingga, Rabu (23/1/2019) siang, masih belum keseluruhan dapat dilintasi pengendara. Ini juga terjadi di Jl. Jenderal Sudirman, atau tak jauh dari Kantor Bupati Maros. Salah satu pengendara Fitriani mengatakan, sejak pagi tadi, dirinya yang berasal dari Kabupaten Barru hendak menuju kota Makassar.
Hanya saja, akses jalan yang dikepung banjir di Jl. Jenderal Sudirman membuat pengendara tak dapat melintas.
“Kalau nekat lewat, motor pasti mogok. Karena air di jalan masih tinggi,” ujar Fitriani kepada Lontar.id.
Sementara, untuk pengendara mobil khsusnya truk terpaksa menerobos banjir. Tak sedikit dari para pengendara mengeluh karena mobil hingga motornya mogok.
“Karena dekat kantor Bupati Maros air di jalan setinggi paha orang dewasa,” kata Fitriani.
Begitu pun yang terjadi di beberapa titik jalan di Kota Makassar. Salah satunya di Jl. Perintis Kemerdekaan dan Tamalanrea Makassar.
Tingginya volume air di beberapa jalan membuat beberapa pengendara memilih memutar haluan.
Volume Air Bili-bili Turun, Pengungsi Meningkat
Data BPBD Kabupaten Gowa, volume air di Bendungan Bili-bili hingga siang ini sudah mulai ada penurunan elevasi menjadi + 100.74. Volume waduk sekitar 279,17 jt m3 dan inflow sekitar 956,425 m3/detik serta outflow sekitar 956,44 m3/detik.
“Status masih batas siaga. Mudah-mudahan terus menuju ke elevasi normal,” tulis keterangan pers BPBD Gowa.
Sementara, jumlah pengungsi korban banjir bertambah total 3.095 Jiwa.
Dan titik Pengungsian tersebar di beberapa Kecamatan di Kabupaten Gowa.
Berikut lokasinya:
- Mesjid Baiatul Jihad Tompobalang : 80 jiwa.
- Kelurahan Samata : 300 Jiwa
- Masjid Mangngalli : 352 Jiwa
- Puskesmas Pallangga : 30 Jiwa
- Kantor camat Pallangga : 56 Jiwa
- BTN Pallangga Mas dialihkan ke Masjid Mangalli
- Bontoramba : 94 jiwa
- Pasar Minasa Maupa : 600 jiwa
- Gardu Induk PLN Sungguminasa : 150 Jiwa.
- Pandang-pandang : 226 Jiwa
- Bukit Tamarunang : 160 jiwa
- Kompleks RPH Tamarunang : 580 Jiwa
- Pangkabinanga : 461 Jiwa
- Puskesmas Kampili : 6 Jiwa
Penulis: Wandi