Lontar.id – Delapan orang hilang dan diduga tewas pada hari Selasa (10/12/3019), setelah letusan gunung berapi di sebuah pulau kecil Selandia Baru, tempat yang populer untuk wisatawan menewaskan lima orang dan melukai 30 lainnya.
Perdana Menteri Selandia Baru, Jacinda Ardern, mengatakan, penerbangan pengintaian udara tidak menunjukkan tanda-tanda kehidupan di White Island, ketika para saksi mata merinci luka bakar mengerikan yang diderita oleh beberapa orang yang selamat.
Ardern mengatakan wisatawan dari Australia, Amerika Serikat, Inggris, Cina dan Malaysia termasuk di antara yang hilang dan terluka, bersama dengan Selandia Baru.
“Kepada mereka yang kehilangan atau kehilangan keluarga dan teman, kami berbagi dalam kesedihan Anda yang tak terduga pada saat ini dan dalam kesedihan Anda,” kata Ardern pada konferensi pers di Whakatane, sebuah kota di pantai timur daratan, sekitar 50 km (30 mil) dari White Island, seperti dilansir Reuters.
Sebuah kamera pelek kawah yang dimiliki dan dioperasikan oleh agen bahaya geologi Selandia Baru, GeoNet menunjukkan satu kelompok orang berjalan menjauh dari pelek di dalam kawah hanya satu menit sebelum ledakan. Webcam lain menunjukkan ledakan yang melontarkan abu membumbung sekitar 3,658 m ke udara.
“Sekarang jelas bahwa ada dua kelompok di pulau itu – mereka yang dapat dievakuasi dan mereka yang dekat dengan letusan,” tambah Ardern.
Tim penyelamat tidak dapat mengakses pulau yang tertutup abu abu itu. GNS Science, agensi geosains Selandia Baru, memperingatkan kemungkinan adanya letusan lain dalam 24 jam mendatang mencapai 50:50, ketika lubang gunung berapi terus mengeluarkan uap dan semburan lumpur.
Seorang pria Selandia Baru, yang kelompok turnya baru saja meninggalkan pulau itu pada saat letusan, mengatakan ia membantu menarik korban yang terluka kritis ke dalam kapal.
Geoff Hopkins (50) yang diberikan tur sebagai hadiah ulang tahun, mengatakan banyak dari mereka yang selamat berlari ke laut untuk menghindari letusan.
“Mereka terbakar secara besar-besaran,” katanya kepada surat kabar NZ Herald. “Orang-orang memakai celana pendek dan T-shirt sehingga ada banyak kulit yang terbuka yang dibakar secara besar-besaran,” lanjutnya.
Perdana Menteri Australia, Scott Morrison mengatakan pada hari Selasa bahwa tiga warga Australia dikhawatirkan termasuk di antara korban tewas, dan 13 di antara yang terluka.
“Saya khawatir ada berita buruk yang akan datang,” kata Morrison.
Sekitar 30 orang dirawat di rumah sakit, banyak dengan luka kritis, kata Ardern, menambahkan pihak berwenang masih menilai seberapa dekat penyelamat bisa sampai ke pulau itu.