Kematian Emine Karadag dikaitkan dengan permainan media sosial. Permainan yang disinyalir telah menyebabkan lebih dari 100 kasus bunuh diri di seluruh dunia.
Lontar.id – Seorang gadis berusia 13 tahun bunuh diri dengan senapan ayahnya setelah memainkan Game “Paus Biru” yang mematikan. Dugaan itu diungkapkan oleh keluarga korban.
Emine Karadag meninggalkan gambar ikan paus dan daftar 25 hal yang harus dilakukan Sebelum Aku Mati . Tulisan itu sebagai instruksi khusus dari munculnya fenomena jaringan sosial kontroversial yang telah dikaitkan dengan sejumlah kasus bunuh diri di dunia.
Menururt anggota keluarga, Emine Karadag ditemukan tewas diranjangnya di daerah Adana, Turki.
Saat polisi berada di lokasi kejadian ditemukan buku catatan yang berisi tulisan pembuka yang menyentak, “Bunuh diri adalah pelarian”.
Pemain Blue Whale harus mengikuti rangkaian 50 instruksi dari administrator yang tak terlihat. Instruksinya bisa berupa menonton film horor atau memutar musik dengan keras hingga tugas yang lebih parah seperti mengambil pil, melukai diri sendiri dan kemudian perintah terakhir adalah bunuh diri.
Permainan ini telah dimulai di Rusia dan kasusnya dikaitkan dengan 130 kasus bunuh diri. Terdapat laporan jika yang bermain kebanyakan adalah remaja, mulai dari Italia ke Iran dan Bulgaria ke Bangladesh.
Keluarga Emine mengatakan mereka hancur oleh kematian perempuan manis itu. Dia adalah satu dari empat anak dan berprestasi di sekolah.
Pamannya, Mahmut Karadag, mengatakan,”Dia telah berbaring di tempat tidur, memasukkan satu peluru ke senapan ayahnya dan menembak dirinya sendiri.”
“Bahkan tidak ada satu dari sejuta kemungkinan bahwa dia akan melakukan hal seperti itu. Dia juga seorang siswa yang sukses.” Lanjutnya.
Ayahnya mengungkapkan jika di buku catatannya ditemukan beberapa gambar dan catatan. Karadag dianggap telah masuk bagian dari grup permainan “Paus Biru” itu.
“Kami menemukan catatan yang mengatakan hari ini ia akan melakukan ini dan itu, kami akan mengalahkan anak-anak ini, kami akan bunuh diri dan pergi ke surga dan kemudian bangkit dan kembali ke sini sampai ia telah sepenuhnya berada di bawah pengaruh permainan, tutur ayahnya. .
Pernyataan di buku catatannya berbunyi: Bunuh diri adalah pelarian. Anda akan melawan semua orang, Anda akan menjadi bumerang. Anda akan nongkrong sendiri setiap saat. Jika perlu, kamu bahkan akan bersumpah untuk tidak berbicara sama sekali. Kamu akan membawa orang tuamu ke panti jompo dan kamu akan mengunjungi mereka hanya setahun sekali. Semua orang akan memanggilmu hantu.
Pamannya Karadag menambahkan kalau orang tua harus menjauhkan anak-anak mereka dari permainan online ini. Negara harus melarang akses ke permainan seperti itu, sebab begitu banyak anak meninggal disebabkan oleh permainan tersebut.
Dia adalah seorang gadis yang berperilaku sangat baik, pendiam. Emine Karadag selalu menyapa kami dengan tersenyum di jalan. Sangat disayangkan bahwa dia telah meninggal.
***
Pada 2016, seorang mantan siswa Rusia bernama Philipp Budeikin, yang saat itu berusia 21 tahun, mengklaim telah menciptakan permainan ini tiga tahun sebelumnya.
Dia ditangkap dan dihukum karena dua tuduhan menghasut bunuh diri di bawah umur. Dia juga mengaku menghasut setidaknya 16 gadis remaja untuk bunuh diri.
Pengadilan Siberia menjatuhkan hukuman tiga tahun penjara pada Juli 2017.
Mula-mula ia mengklaim bahwa ia hanya bersenang-senang. Namun kemudian, mantan mahasiswa psikologi yang dikeluarkan dari universitasnya ini kemudian mengatakan niatnya adalah untuk membersihkan masyarakat dengan mendorong orang-orang yang dianggap tidak memiliki nilai untuk melakukan bunuh diri.
Pada 2017, tukang pos Moskow Ilya Sidorov ditangkap karena membentuk kelompok Paus Biru.
Dia mengaku telah membujuk 32 anak untuk bergabung dengan kelompok itu termasuk seorang gadis remaja yang dilarikan ke rumah sakit setelah upaya bunuh diri yang gagal. Dia dijatuhi hukuman pada tahun 2018 hingga tiga tahun di kamp kerja paksa.