Tak seperti kawannya yaitu Klaveren, Wilders makin mendapatkan masalah musabab penghinaannya pada Islam. Ia bahkan didemo oleh masyarakat muslim di Belanda.
Lontar.id – Sebuah federasi yang mewakili lebih dari 100 masjid di Belanda, meminta Twitter untuk memblokir akun Geert Wilders yang populis anti-Islam. Kelompok itu mengatakan akan mengambil tindakan hukum jika Twitter gagal bertindak.
Federasi Kebudayaan Islam Turki (TICF) menuntut Twitter secara resmi sebab Geert Wilders melenggang asyik setelah dianggap menyulut kebencian.
Wilders yang jadi pemimpin Partai Kebebasan sayap kanan (PVV), dasarnya sering menimbulkan kontroversi dengan pandangan anti-Islam yang gigih dan penghinaan ihwal imigran.
TICF yang mewakili 144 masjid Turki di Belanda, mengatakan beberapa tweet Wilders melanggar pedoman platform media sosial serta undang-undang di beberapa negara, termasuk Tunisia, Pakistan, Maroko, dan Indonesia.
“Twitter memberi Wilders sebuah platform untuk menyebarkan kebenciannya ke seluruh dunia,” kata Ejder Kose, pengacara TICF. “Ini berarti bahwa tidak hanya Wilders, tetapi juga Twitter, dapat dihukum di negara-negara itu.”
“Dunia lebih besar dari Belanda,” tambahnya.
— Geert Wilders (@geertwilderspvv) 4 Februari 2019
Garis besar isi surat yang dikirim ke Twitter yakni federasi mengatakan mereka sedang mencari dan mendorong larangan permanen Geert Wilders di Twitter karena publikasi yang berkelanjutan di akun Twitternya tentang pesan, gambar, dan konten lain yang merupakan tampilan perilaku yang penuh kebencian.
TICF juga menambahkan akan mengambil langkah hukum jika jejaring sosial gagal meresponsnya dalam waktu tiga minggu. “Pergi ke pengadilan adalah hal terakhir yang ingin kita lakukan, tetapi jika harus, kita akan melakukannya,” kata Kose.
Dalam sebuah twit pada bulan September 2017, Wilders menyebut Nabi Muhammad seorang pedofil, pembunuh massal, teroris, dan orang gila.
Politisi itu juga berusaha menyelenggarakan kompetisi kartun yang menggambarkan sang nabi, sebelum sebuah protes dari kaum Muslim di seluruh dunia memaksanya untuk membatalkannya.
Penggambaran fisik nabi dilarang dalam Islam, dan dianggap sangat menyinggung umat Islam. Meski begitu, Wilders pergi ke Twitter pada hari Senin lalu untuk mengecam tawaran pemblokirannya dari platform. Ia juga menyebut kalau hal seperti itu adalah tindakan gila.