Gereja sangat mengutuk perilaku oknum uskup dan pastor yang menyimpang. Skandal pelecehan seksual harus dituntaskan.
Lontar.id — Pemimpin Tahta Suci Vatikan, Paus Fransiskus memberi perhatian serius terhadap intergitas gereja. Baginya, kedudukan gereja di masyarakat sangat penting. Tatanan kehidupan yang aman dan tentram harus tercermin dari perilaku uskup dan pastor. Gereja harus hadir sebagai penerang.
Namun, skandal demi skandal mulai terkuak. Rumah ibadah umat kristiani itu seolah tak aman lagi buat anak-anak. Ada penyimpangan dan skandal seksual di sana. Paus sangat mengutuk.
Olehnya, Tahta Suci Vatikan menggelar konferensi soal perlindungan anak dunia pada Kamis (21/2/2019). Salah satu agendanya membahas kasus penyimpangan dan pelecehan seksual yang dilakukan para pemuka Katolik.
Baca Juga: Memang Ada Pelecehan Seksual yang Dilakukan Uskup kepada Biarawati
Di sisi lain, para korban mendesak supaya kegiatan ini menghasilkan keputusan yang mampu mengakhiri rantai pelecehan itu. Mereka jengah dengan janji Pemimpin Tahta Suci Vatikan, Paus Fransiskus soal reformasi gereja Katolik dan memberikan keadilan.
Dilansir AFP, Paus berkata, acara konferensi digelar tiga hari. Dia bakal meyakinkan para uskup Katolik untuk mengatasi kasus pedofilia dan skandal pelecehan yang menimpa Gereja Katolik.
Pria berusia 82 tahun itu berharap muncul kesadaran melalui kesaksian para korban. Melalui doa, pidato, dan kelompok kerja, kesadaran itu makin ditingkatkan. 114 kepala uskup yang hadir di konferensi diharap mampu memiliki pemahaman secara utuh dalam menyikapi polemik ini.
Baca Juga: Gertak AS, Presiden Rusia Siagakan Senjata Nuklir
Sehingga ketika kembali ke negaranya masing-masing mereka memiliki pandangan jelas mengenai cara menyelesaikan kasus itu.”Harapan saya adalah agar orang-orang melihat ini sebagai titik balik,” kata Kardinal Amerika Blase Cupich.
Perilaku amoral para uskup juga sempat mengguncang Amerika. Bahkan menjadi salah krisis terburuk dalam sejarah. Penyebabnya adalah Paus Fransiskus memberhentikan seorang Kardinal AS, Theodore McCarrick, atas tuduhan pelecehan seksual terhadap seorang remaja 50 tahun yang lalu.
Baca Juga: Abu Sayyaf Sandera Dua Orang Wakatobi
“Diam tidak akan menyelesaikan masalah. Ini bukan tahap akhir, tidak ada yang bisa mengatakan demikian (tapi) kami akan mengupayakan segala kemungkinan agar orang-orang menjaga tanggung jawab, kepercayaan dan akan ada transparansi,” kata Cupich dilansir di CNN.
Paus Fransiskus juga mengakui bahwa para pastor dan uskup di gereja Katolik kerap melakukan pelecehan seksual terhadap biarawati. Isu ini mencuat setelah satu media perempuan Vatikan melaporkan dugaan pelecehan seksual itu. Biarawati pun terpaksa melakukan aborsi atau membesarkan anak-anak mereka tanpa sepengetahuan sang pastor.
Masalah itu menjadi sorotan setelah tahun lalu seorang biarawati menuduh satu uskup India berulang kali memperkosanya. Hal itu memicu perbedaan pendapat yang jarang terjadi di kalangan Gereja Katolik negara itu.