Pembunuhan terhadap Jamal Khashoggi menyingkap sebuah tabir. Katanya, setelah dibunuh, jasad Jamal dibakar dalam sebuah oven besar.
Lontar.id- Al Jazeera membeberkan sebuah dugaan baru terhadap pembunuhan keji Jamal yang dicurigai dilakukan keluarga kerajaan Arab Saudi.
Dalam laporannya yang disiarkan pada Minggu (3/3/2019) waktu setempat, Al Jazeera merangkum sebuah wawancara sejumlah petugas keamanan, politikus, dan kerabat Jamal yang berada Turki.
Dugaan pembakaran jasad Jamal diduga tetap dilakukan di rumah dinas konsulat jenderal Arab Saudi di Istanbul, Turki. Dalam laporan itu, aparat Turki disebut mulai memantau kemungkinan pembakaran di oven luar ruangan itu setelah mengetahui bahwa beberapa tas yang diyakini berisi jasad Jamal dikirim ke rumah dinas tersebut.
Baca Juga: Yang Tahu Keberadaan Hamza Dikasi Uang Rp12 Miliar
Seperti yang diberitakan CNN, tas-tas itu diduga kuat berisikan jasad Jamal, lantaran rentan waktu saat terjadinya pembunuhan berlangsung secara berurutan.
Rumah dinas konsulat jenderal Saudi hanya berjarak beberapa meter dari kantor Konsulat Jenderal yang menjadi lokasi pembunuhan Jamal pada 2 Oktober 2018 lalu.
Saudi sempat membantah akan skandal pembunuhan itu, namun akhrinya mereka mengakui. Namun, Riyadh berkeras membantah keterlibatan dalam pembunuhan sadis itu.
Baca Juga: Kalahkan Perempuan, Pegulat Transgender di Amerika Disoal
Kerajaan tersebut mengklaim bahwa pembunuhan itu dilakukan oleh sejumlah pejabatnya di luar kewenangan mereka. Hingga kini Saudi sendiri telah menahan 11 orang terduga pelaku pembunuhan. Akan tetapi, otoritas Turki tetap menilai pembunuhan Jamal diperintahkan oleh pejabat tinggi Saudi.
Badan Intelijen Pusat Amerika Serikat (CIA) bahkan menyimpulkan Pangeran Mohammed bin Salman (MbS) lah yang memerintahkan langsung pembunuhan itu. Pelapor khusus PBB, Agnes Callamard, juga menyimpulkan bahwa Jamal di bunuh dalam “operasi terencana oleh sejumlah pejabat Saudi.”