Jakarta, Lontar.id – Kampanye terbuka pasangan calon presiden nomor urut 02, Prabowo-Sandi di Stadion Kridosono, pada Selasa (8/4) kemarin, berlangsung cukup ramai. Massa yang hadir tumpah ruah menyaksikan Prabowo orasi di atas panggung, elit partai pengusung juga tampak hadir meramaikan suasana.
Tak hanya saja partai pendukung yang datang, saat kampanye terbuka dua partai non-koalisi tampak hadir, yaitu Partai Golkar dan PPP versi Muktamar Jakarta Humphrey Djemat. Setelah usai menghadiri kampanye akbar Prabowo-Sandi, saat jalan pulang dari arah kampung Gondousuman, Laskar PPP bersama rombongan sekitar pukul 15:07 WIB diteriaki dan memancing emosi Laskar PPP.
Rombongan Laskar PPP yang tak terima lalu berhenti dan melempar kearah massa menggunakan batu dan kayu ke arah massa di jalan masuk Kampung Gondousuman. Massa tersebut diketahui berasal dari kader PDIP.
Lalu pada pukul 15:15 massa pendukung Prabowo-Sandi yang hendak pulang semakin bertambah dan mereka berkumpu di Jalan. DR. Sutomo berusaha menerobos masuk ke dalam area perkampungan yang dijaga 8 orang preman.
Pada pukul 15:22 WIB, pihak aparat keamanan melakukan penggalangan terhadap sejumlah pimpinan Laskar PPP dan meredam emosi massa dengan membawa massa PPP dan pendukung 02 meninggalkan lokasi kejadian.
“Aparat mengeluarkan tembakan peringatan untuk mengendalikan massa PPP yang emosi. Akan tetapi kondisi tetap belum redam. Beberapa massa PPP masih melakukan pelemparan ke arah kampung Gondokusuman,” bunyi hasil laporan polisi yang masuk di redaksi Lontar.id, Selasa (9/4/2019).
Dua Remaja di Adang
Penghadangan terhadap massa pendukung calon nomor urut 02, Prabowo-Sandi juga dilakukan di Jalan Mataram belakang Hotel Ina Garuda tepat di depan toko Kios Sepatu kelurahan Cokrodirjan, kecamatan Danurejan, pukul 15:30 WIB. Kedua korban yaitu Muklis seorang pelajar dan M Suhadi yang berprofesi sebagai wiraswasta yang dihadang 3 orang tak dikenal.
Kedua korban saat itu dipaksa mengacungkan 1 jari, simbol dukungan pada calon presiden Jokowi-Ma’ruf dan disuruh melepas ikat kepala bertuliskan Prabowo-Sandi. Korban yang tidak mau menuruti permintaan pelaku, lalu dirinya mendapatkan perlakuan tidak menyenangkan dengan melukai kedua korban.
“Di pukul hidungnya dan mengeluarkan senjata air sofgun dan menembak mengenai bahu kiri bagian atas sdr Muklis, serta mengetapel mengenai jari telunjuk sebelah kiri sdr. Suhadi,”
Korban kemudian melarikan diri ke dalam kampung Cokrodirjan dan meminta bantuan bantuan pada pos polisi yang berada di Gondomanan. Karena derita luka yang dialaminya, korban lalu dilarikan ke Rumah Sakit PK Muhammadiyah Yogjakarta untuk mendapatkan pertolonngan medis.
Berdasarkan laporan tersebut, Muklis mengalami luka temabk air softgun dibahu kiri serta mengalami mimisan dihidung akibat terkena pukulan. Sedangkan Suhadi, luka bengkak di di jari telunjuk kiri akibat kena ketapel pelaku.
Hasil analisa kepolisian, kejadian tersebut merupakan aksi balasan dari massa PDIP Kota Yogjakarta atas serangan pada pendukung Jookowi-Ma’ruf oleh massa Laskar Front Pembela Islam (FPI).
“Bahwa Bentrokan antara Massa PPP dengan masa PDIP di wilayah Kota Yogjakarta, merupakan bentuk balasan atas tindakan serangan masa pendukung capres 01 terhadap laskar FPI di Gamping Sleman,”