Makassar, Lontar.id – Dua kelompok mahasiswa kembali terlibat bentrok di Kampus Universitas Islam Makassar (UIM) di Jalan Perintis Kemerdekaan, Kecamatan Tamalanrea, Kota Makassar, Sulsel, Selasa (21/5/2018) malam.
Satu mahasiswa dari Fakultas Sosial Politik terpaksa dilarikan ke Rumah Sakit Wahidin Sudirohusodo karena terkena senjata rakitan jenis papporo.
Kelompok mahasiswa ini terlibat bentrok dengan saling serang menggunakan senjata tajam seperti parang, busur, serta papporo. Bahkan, kelompok mahasiswa ini melempar pos security kampus UIM yang menyebabkan kaca jendela pecah.
“Mereka bentrok dengan menggunakan senjata tajam. Dan satu mahasiswa terpaksa dilarikan ke rumah sakit karena diduga terkena papporo,” kata Kapolsek Tamalanrea, Kompol Syamsul Bachtiar kepada Lontar.id sesaat lalu.
Peristiwa ini bermula dari adanya oknum sekelompok mahasiswa yang tiba-tiba menyerang serta menyisir kampus UIM sambil membawa senjata tajam jenis parang dan papporo.
Saat menyisir, sekelompok oknum mahasiswa ini mendapati seorang mahasiswa yang berada di dalam kampus. Akibatnya, mahasiswa ini dianiaya hingga terluka dan putus kelingkingnya karena terkena letupan papporo.
Melihat rekannya dianiaya, mahasiswa yang berada di dalam kampus ini langsung melawan dengan melempar batu ke arah oknum mahasiswa yang menyerang. Akhirnya, pihak kepolisian cepat membubarkan bentrokan tersebut dan mahasiswa yang menyerang, kabur.
“Saat berada di kampus, kita langsung menyisir dan swiping. Dan belasan anak panah busur berhasil diamankan,” tambahnya.
Insiden ini bermula dari sekelompok mahasiswa melaksanakan unjuk rasa menyikapi fasilitas kampus, siang kemarin. Namun pada saat aksi itu, ada kelompok mahasiswa juga tidak setuju atau menolak untuk bergabung. Sehingga salah satu oknum mahasiswa mencoba meretas akun sosmed milik mahasiswa yang menolak bergabung dalam aksi itu.
Mahasiswa yang diretas akunnya ini pun langsung mendatangi mahasiswa yang diduga peretas dengan maksud untuk mengklarifikasi hal itu. Namun, mahasiswa ini membantah tudingan itu, dan akhirnya terjadi keributan antarkelompok.
“Pihak Rektorat bersama sekuriti kampus sempat mengamankan kedua belah pihak untuk tidak memancing keributan. Tapi diduga tidak terima hal itu, sehingga salah satu kelompok mahasiswa ini kembali menyerang,” terangnya.
Dalam peristiwa ini, satu mahasiswa jadi korban serta kaca pos sekuriti kampus pecah akibat dilempar batu. Dan pihak kepolisian masih berada di lokasi kejadian untuk mengantisipasi adanya serangan susulan atau hal-hal yang tidak diinginkan.