Lontar.id – Ikatan Guru Indonesia (IGI) menyerahkan penghargaan bergengsi pada kepala daerah, politisi dan akademisi di ajang Anugerah Pendidikan Indonesia 2019 di Arena GESS Penelery Hall, Jakarta Convention Center, Jumat (20/9/2019).
Penyerahan penghargaan dari IGI berdasarkan kontribusi jasa, motivasi, dan keberpihakan pada kemajuan sektor pendidikan di Indoensia. Sehingga dunia pendidikan dewasa ini semakin maju dan berkembang. Penerimaan penghargaan sendiri didominasi oleh tokoh-tokoh asal Sulsel.
Wakil Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman yang menerima penghargaan, mengaku sangat mengapresiasi acara yang digelar IGI. Pasalnya, penganugerahan yang diserahkan kepada pihak yang memberikan kontribusi terhadap pendidikan.
Di Sulsel kata Andi Sudirman Sulaiman, tengah digodok program untuk meningkatkan daya saing dunia pendidikan seperti home schooling, sekolah digital, ear learning. Program tersebut diklaim Andi Sudirman Sulaiman menambah kompetensi siswa dan siswa dalam memahami pelajaran.
“Kami sedang menggodok literasi quran, ada juga program penerimaan beasiswa bagi siswa dan siswa yang kurang mampu melalui hafiz 10 juz Alquran dan ini sudah terlaksana. Ini untuk pembentukan karakter dan akhlak dan beberapa kegiatan untuk mensuport kualitas guru dan pendidikan,” kata Andi Sudirman Sulaiman kapad Lontar.id.
Untuk alokasi Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD), Pemerintah Sulsel telah menyiapkan porsi yang cukup besar.
Hal ini sejalan dengan kewajiban daerah yang diinstruksikan oleh Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) untuk alokasi anggaran ke sektor pendidikan.
“Alokasi anggaran cukup besar, besar sekali untuk sektor pendidikan,” terangnya.
Bupati Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, Adnan Purichta Ichsan yang juga hadir saat penerimaan penghargaan IGI menjelaskan, bahwa di Gowa sejak dulu telah menggarap serius sektor pendidikan. Bahkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD), sektor pendidikan telah menjadi program prioritas pemerintah Gowa.
“Kita kan di Gowa dari dulu memilih komitmen di sektor pendidikan, sehingga memprioritaskan pendidikan sebagai prioritas utama dalam program RPJMD di Kabupaten Gowa. Intinya melalui pendidikan kita membangun SDM yang lebih baik, kalau misalnya pendidikan makin baik, Sulsel akan lebih maju lagi,” ujar Adnan.
Sementara Wakil Ketua DPRD Sulsel Saharuddin Alrief saat ditemui usai acara mengaku sangat mengapresiasi program IGI, karena memberikan motivasi pada sejumlah pihak yang menaruh konsen pada dunia pendidikan.
“Acara IGI merupakan sebuah bentuk apresiasi secara moral untuk menginspirasi dan memotivasi para stake holder lainnya di bidang pendidikan. Kita harus bekerja dengan hati khusususnya di daerah masing-masing,” katanya.
Sebagai bentuk keberpihakan Syaharuddin Arief dalam memajukan dunia pendidikan, ia mencontohkan pada saat dirinya menjadi Ketua Pansus Penyelenggaraan Pendidikan. Saat memimpin Pansus, Saharuddin Alrief turut mengantarkan status sekolah mulai dari SD, SMP dan SMA yang awalnya dipegang oleh kabupaten dan kota, namun kini SMA dan SMK ditangani langsung provinsi.
Selain itu, ia juga memperjuangkan status guru yang pindah mengajar dari kabupaten ke provinsi untuk menaikan Tunjangan Kinerja (Tukin) atau insentif. Juga 800 ribu guru-guru honorer yang awalnya mendapatkan gaji Rp200 ribu per bulan, kemudian dinaikan menjadi Rp1,4 juta.
“Saya mendorong dan meminta kebijakan kepada gubernur, agar guru yang pindah dari arah ke provinsi ditambahkan tukinnya. Sehingga guru mendapatkan tambahan kinerja, awalnya Rp 200 ribu per bulan, sekarang menjadi Rp 1,4 juta,” katanya.
“Mendorong gaji honorer yang hanya Rp 2,500 perjam, menjadi Rp 10 ribu perjam, dan kita sedang perjuangkan agar naik menjadi Rp 25.000 perjam,” lanjut Syaharuddin.
Dengan adanya kenaikan tunjangan bagi guru-guru honorer, maka diharapkan tidak ada lagi guru yang mencari pekerjaan sampingan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Guru hanya fokus mengajar, fokus memberi pelajaran pada siswa dan siswi.
Melalui cara itu , Syaharuddin percaya dunia pendidikan di Sulsel akan semakin maju dan mampu berkompetisi di pentas nasional.
Adapun sejumlah kepala daerah, politisi dan akademisi dari Sulsel yang menerima Anugerah Pendidikan Nasional 2019 dari IGI di ataranya, Anggota DPR RI dari Fraksi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) HM. Amir Uskara, Ketua DPW PPP Sulsel, Muh Aras, Bupati Luwu Utara Indah Putri Indriani, Bupati Bantaeng Ilham Azikin.
PJS Walikota Makassar Iqbal Suhaeb, Bupati Sidrap Dollah Mando, politisi PDIP Rudi Peter Goni, Wakil Ketua DPRD Sulsel Ni’matullah Erbe, Rektor UNM Husein Syam, dan dekan Fakultas Teknik UMI Makassar, Muhammad Zakir Sabara.
Penulis: Ruslan