Lontar.id – Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) resmi mengusulkan nama Puan Maharani sebagai Ketua DPR RI periode 2019-2024.
Penetapan Puan Maharani sebagai Ketua DPR juga melahirkan sejarah baru di DPR RI. Puan merupakan perempuan pertama di Indonesia yang menjabat sebagai pimpinan Legislatif.
Kehadiran Putri Sulung Ketum PDIP, Megawati Soekarno itu, sekaligus memberi warna baru bagi kalangan perempuan di tengah dominasi legislator pria di Parlemen.
Diketahui, jumlah Legislator terpilih DPR periode 2019-2024 adalah 575 orang. Dan terbagi 457 pria dan 118 perempuan. Kepemimpinan Puan juga seiring dengan meningkatnya kuota kursi perempuan dibanding sebelumnya. Di mana pada periode 2014-2019, jumlah legislator perempuan hanya 97 orang.
Selain itu, Puan juga diwakili oleh 4 orang pria di unsur pimpinan DPR. Yakni, Aziz Syamsuddin sebagai wakil ketua dari Partai Golkar, Sufmi Dasco Ahmad dari Gerindra, Rachmat Gobel dari NasDem dan Muhaimin Iskandar dari PKB. Kelima unsur pimpinan DPR ini merupakan peraih kursi terbanyak pada pemilu 2019 dan berhak mendudukan wakilnya di parlemen.
Penetapan pimpinan DPR dilakukan melalui Rapat Paripurna ke-2 DPR RI masa persidangan perdana tahun 2019-2024 di Kompleks Senayan, Jakarta, Selasa (1/10/2019). Ketua DPR sementara dari Fraksi Demokrat Abdul Wahab Dalimunthe (80) dan Hillary Brigitta Lasut (23) dari Fraksi NasDem. Keduanya bertindak sebagai pimpinan sementara dan membacakan nama kelima pimpinan DPR.
Sebelum memanggil kelima pimpinan DPR untuk dilakukan pengambilan sumpah jabatan, Abdul Wahab Dalimunthe terlebih dahulu bertanya kepada peserta sidang Paripurna, apakah setuju dilantik sebagai pimpinan DPR.
“Apakah lima pimpinan DPR periode 2019-2024 ini dapat disetujui?,” tanya Abdul Wahab Dalimunthe.
Dari 9 fraksi partai politik yang menghadiri Rapat Paripurna, tak ada satupun yang mengajukan hujan instrupsi dan serentak menjawab setuju untuk dilantik. Ucapan setuju pun diikuti tepuk tangan meriah kepada lima pimpinan DPR.
“Setujuuuuu,”
Kelima pimpinan DPR yang disebutkan Abdul Wahab Dalimunthe, lalu disambut meriah sambil beberapa anggota DPR lainnya langsung mendatangi dan memberikan ucapan selamat. Di antaranya yang sempat dipantau reporter Lontar.id adalah Puan Maharani, Muhaimin Iskandar dan Sufmi Dasco Ahmad.
Setelah itu kelimanya langsung menuju tempat yang sudah disediakan untuk dilakukan pelantikan. Puan Maharani yang mengenakan baju barokat warna merah, secara simbolis menerima serah terima palu sidang dan buku memo DPR periode sebelumnya dan masing-masing menandatangani dokumen.
Sumpah dan Janji Puan
Puan Maharani dan 4 wakil pimpinan lainnya, kemudian dilakukan sumpah jabatan yang dipimpin oleh Ketua Mahkamah Agung RI Hatta Ali. Sumpah jabatan dilakukan berdasarkan agama Islam.
Sebelum melantik, Hatta Ali mengajukan pertanyaan terkait kesiapan para pimpinan DPR untuk dilantik dan bersumpah sesuai dengan ajaran Islam.
“Sebelum memangku jabatan sebagai Ketua dan Wakil Ketua DPR, saudara-saudara wajib bersumpah menurut agama Islam. Apakah saudara-saudara harus disumpah atau dijanji menurut agama saudara?” kata Hatta Ali saat membacakan sumpah jabatan di Rapat Paripurna DPR.
Setelah sumpah jabatan usai, puan Maharani dan 4 wakil pimpinan lainnya langsung menduduki kursi pimpinan dan diikuti tepuk tangan dari Fraksi PDIP.
Dalam pidato singkat Puan Maharani, ia menjelaskan bahwa tantangan anggota DPR ke depan cukup besar sehingga ia meminta kerjasama dan soliditas para koleganya agar dapat menyelesaikan tugas-tugas negara dan aspirasi masyarakat.
Aspirasi masyarakat yang masuk melalui DPR nantinya kata Puan Maharani, dapat diselesaikan dengan baik melalui berbagai pendekatan, apalagi DPR merupakan rumah rakyat yang tentunya bekerja untuk kepentingan masyarakat pada umumnya.
“Bahwa saya akan memperjuangkan aspirasi rakyat yang saya wakili untuk mewujudkan tujuan nasional, demi kepentingan bangsa dan negara Kesatuan Republik Indonesia,” ujar Puan Maharani
“Saya berharap kita semua dapat memenuhi aspirasi dan harapan rakyat, tugas yang akan kita jalankan ke depannya tentu ada tantangan. Apalagi di era revolusi industri 4.0 yang telah menguasai seluruh kehidupan semua manusia,”
Selain itu puan juga mengingatkan, sebagai wakil rakyat harus berjuang untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan merespon semua persoalan yang ada. Menjaga persatuan dan kesatuan Indonesia merupakan hal yang tak kalah pentingnya ditegakkan, demikian juga dengan semangat gotong royong dan membela NKRI dari segala macam perpecahan.
“Sebagai anggota DPR, kita dituntut untuk menjaga persatuan bangsa. Kita perlu menjaga semangat gotong royong untuk memantapkan Pancasila sebagai ideologi negara dan Undang-Undang 1945 sebagai konstitusi,” terangnya
“Bahwa saya dalam menjalankan kewajiban akan bekerja dengan sungguh-sungguh, demi tegaknya kehidupan demokrasi serta mengutamakan kepentingan bangsa dan negara daripada kepentingan pribadi, seseorang dan golongan,”
Para Pimpinan Fraksi DPR
Abdul Wahab Dalimunthe meminta seluruh fraksi partai politik untuk membacakan nama pimpinan fraksi, Sekertaris, hingga bendahara yang diajukan partai politik. Dari 9 fraksi partai politik, hanya PDIP yang bum mengajukan nama ketua fraksi dan rencananya akan diserahkan beberapa hari kemudian.
Adapun pimpinan fraksi partai politik di DPR antara lain:
Gerindra:
Ketua Fraksi: Edhy Prabowo
Sekretaris: Desmond J Mahesa
Bendahara: Novita Wijayanti
PKB:
Ketua Fraksi: Cucun Ahmad Syamsurijal
Sekretaris: Fathan Subgi
Bendahara: Bertu Merlas
Golkar:
Ketua Fraksi: Azis Syamsuddin
sekretaris: Adies Kadir
Bendahara: Muhiddin
PPP:
Susunan sementara
Ketua Fraksi: Arsul Sani
Sekretaris: M. Amir Uskara
Bendahara: Wartiah
NasDem:
Ketua Fraksi: Ahmad HM Ali
Sekretaris: Saan Mustofa
Bendahara: Ahmad Sahroni
Demokrat:
Ketua Fraksi: Edhy Baskoro
Sekretaris dan bendahara menyusul
PKS:
Ketua Fraksi: Jazuli Juwaini
Sekretaris: Ledia Hanifa
Bendahara: Habib Abu Bakar Al Habsyi
PAN:
Susunan sementara
Ketua Fraksi: Mulfachri Harahap
Sekretaris: Yandri Susanto
Bendahara: Eko Hendro Purnomo
PDIP:
Belum Menyerahkan Susunan
Editor: Syariat