Lontar.id – Sebanyak 575 Anggota DPR terpilih periode 2019-2024, resmi dilantik pada Sidang Paripurna di Kompleks Parlemen, Jakarta Pusat. Acara pelantikan dimulai pada pukul 10.00 WIB hingga 11.40 WIB.
Usai acara pelantikan, reporter lontar.id mewawancarai dua pimpinan Parpol asal Sulsel, yakni Ketua DPW NasDem Sulsel Rusdi Masse, dan Ketua DPW PPP Sulsel, Muh. Aras (PPP). Selain keduanya, Ketua DPW PAN Sulsel, Ashabul Kahfi juga menjadi Pimpinan Parpol ketiga yang kini menjadi Legislator DPR RI. Persamaan dari mereka adalah sama-sama baru menjabat di Senayan.
Meski demikian, masing-masing di antara mereka mempunyai target prioritas berbeda yang akan diperjuangkan selama mengemban amanah rakyat di Parlemen.
Rusdi Masse contohnya, ia mengaku sejak awal niatnya maju sebagai anggota DPR agar mampu berjuang dan mengawal kepentingan konstituennya.
“Tentu sesuai niat awal saya masuk, bagaimana mengawal dan mengusulkan untuk kepentingan masyarakat,” ujar Rusdi Masse di Kompleks Parlemen, Selasa (1/10/2019).
Terkait posisi yang bakal ia tempati nantinya di komisi, Rusdi Masse belum berpikir jauh ke arah sana. Pasalnya, penyusunan struktur komisi di DPR akan ditentukan langsung oleh partai politik. Partailah kata dia, yang akan menunjuk sendiri di komisi mana ia bakal ditempatkan.
Meski demikian, Rusdi Masse mengaku paham betul persoalan masyarakat di daerah pemilihannya. Lantaran, selama 10 tahun terakhir pernah menjabat sebagai Bupati Kabupaten Sidrap, Sulsel.
“(komisi) itu penugasan dari partai bukan kita yang tentukan. Kita majukan untuk sosial, bagaimana daerah kita. Karena 10 tahun jadi bupati, jadi kita sudah tahu kebutuhan masyarakat itu yang perlu kita kawal,” terangnya.
Sementara legislator terpilih dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Muh. Aras mengatakan, target prioritas yang akan ia perjuangkan di parlemen yaitu berkaitan dengan pembangunan infrastruktur, pembangunan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.
“Tentu beban untuk menyuarakan kepentingan rakyat, itu yang paling penting. Berjuang sesuai dengan janji-janji kita di masyarakat, bahwa kita akan bekerja secara maksimal untuk seluruh kepentingan bangsa dan negara,” katanya.
Muh. Aras melanjutkan, saat ini masih belum tahu dirinya akan ditempatkan di komisi apa. Jika merujuk pengalaman dirinya yang sudah berkecimpung lama di dunia pendidikan dan properti, Aras mengaku sangat cocok ditempatkan di Komisi V atau komisi X.
Jika memang dirinya tak ditempatkan di bidang pendidikan, bisa saja di komisi VI karena punya pengalaman di bidang perusahaan milik pribadi. Meski demikian ia tetap menyerahkan semuanya pada keputusan partai.
“Jika ditempatkan partai, kita siap kerja maksimal,” ujar Aras.
Editor: Syariat