Lontar.id – Ketua Umum Gerindra, Prabowo Subianto tengah gencar menemui sejumlah partai koalisi pengusung Jokowi-Ma’ruf. Kunjungan ke pimpinan parpol tersebut dinilai sebagai manuver Gerindra agar bisa merapat di Koalisi Indonesia Kerja (KIK).
Menanggapi pertemuan Prabowo dengan parpol koalisi KIK, Puan Maharani mengatakan hal itu dianggap bukan sebagai langkah manuver Gerindra, melainkan silaturahmi saja.
“Saya melihatnya bukan manuver, saya melihatnya ini suatu silaturahmi oleh yang tadinya dalam pemilu 2019 berseberangan yang bukan bersama-sama, menjadi lawan politik untuk berkomitmen untuk bersama-sama membangun bangsa ini. Jadi, silaturahmi buat saya suatu hal yang sangat penting yang harus dilakukan, sehingga tidak terjadi mis-komunikasi di antara kita,” ujarnya di Gedung Nusantara III, Selasa (15/10/2019).
Puan Maharani tak mempersoalkan silaturahmi Prabowo dengan sejumlah parpol koalisi disisipkan pembahasan tentang kabinet Jokowi. Pasalnya, penentuan kursi menteri di periode kedua Jokowi kata Puan merupakan hak prerogatif presiden.
“Kabinet itu merupakan hak prerogatif presiden, jadi silaturahmi boleh saja dihubungkan dengan masalah kabinet karena ingin membangun bangsa ke depan,” lanjutnya.
Puan Maharani memberikan sinyal partai oposisi bergabung dengan pemerintahan, pasalnya lantaran kata dia, membangun bangsa Indonesia tidak bisa dilakukan di luar, melainkan harus bergabung dan bekerja bersama-sama.
“Membangun bangsa ini tidak bisa di luar pemerintahan, namun harus di dalam pemerintahan, jadi kita lihat saja,” tutupnya.
Editor: Ais Al-Jum’ah