Lontar.id – Kapolri Komjen Idham Azis saat uji kelayakan dan kepatutan (fit and proper test) di Komisi III pada Rabu (30/10), mengungkapkan komitmennya untuk menjaga netralitas institusi kepolisian pada gelaran pilkada tahun 2020 mendatang.
Komitmen Kapolri baru itu disambut baik oleh sejumlah politikus asal Sulsel. Ketua DPW NasDem Sulsel Rusdi Masse mengaku sangat mengapresiasi terhadap sikap Kapolri Idham Azis, pasalnya Kapolri baru memberikan jaminan bahwa institusinya tidak akan menjadi bagian yang memenangkan salah satu pasangan calon (Paslon).
Anggota DPR Fraksi NasDem Komisi III ini menambahkan, jika terdapat oknum polisi terlibat sebagai tim pemenangan paslon, maka Kapolri Idham Azis sudah berjanji akan menindak dengan tegas dan memberikan hukuman disiplin terhadap anggotanya.
“Saya sebagai politisi dan ketua partai (NasDem), bagaimana mengamankan Pilkada 2020, Pak Idham menjamin Polri netral. Kalau ada oknum yang tidak netral, dia pasti akan tindak, itu bagus buat kita. Apalagi di Sulsel menghadapi Pilkada 12 kabupaten dan kota, itu memang yang kita butuhkan,” kata Wakil Ketua Banggar Rusdi Masse, Senin (4/11/3019).
Secara terpisah, Ketua DPW PPP Sulsel Muh. Aras menjelaskan, bahwa netralitas institusi kepolisian sangat penting dalam pelaksanaan kontestasi pilkada 2020 mendatang. Muh. Aras melanjutkan kerja-kerja kepolisian dalam proses pengamanan pilkada, sangat bergantung pada kepolisian sehingga sangat dibutuhkan netralitasnya.
“Netralitas pihak keamanan sangat utama, karena merekalah tempat bergantung para kandidat dan pelaksana pilkada dalam memastikan demokrasi berjalan dengan baik,” terang Anggota DPR Komisi V.
Sementara Andi Rio Idris Padjalangi mendukung komitmen Komjen Idham Azis, meskipun di lapangan kerap terjadi oknum polisi yang terlibat. Namun ia berkeyakinan di bawah kepemimpinan Idham Azis bisa diatasi, agar proses pilkada berlangsung secara demokratis dan menghasilkan kepala daerah yang diinginkan oleh banyak masyarakat.
“Beliau berjanji di depan Komisi III, bahwa sangat netral untuk Pilkada 2020. Jadi beliau mengatakan untuk pilkada, semua kepolisian netral, tapi mungkin ada secara perorangan, tapi itu urusan lain tapi secara institusi Polri benar-benar netral,” tutupnya.
Editor: Ais Al-Jum’ah