Lontar.id– AgnezMo menjadi perbincangan beberapa hari di jagat maya. Ia dimaki, dihujat, dibenci. Di saat yang sama ia juga dipuji, dibela, dan diperbincangkan di mana-mana.
Hal itu bermula dari ada yang memotong cuplikan video Agnez dalam suatu wawancara di Amerika dengan Kevin. Dalam potongan video itu, Agnez mengatakan bahwa sebenarnya dia tidak memiliki garis keturunan Indonesia tapi lahir di Indonesia. Ia berketurunan China, Jepang dan German dan dia seorang kristen yang hidup di negara yang mayoritas Muslim.
Potongan video itu mendadak viral dan menuai perbincangan hingga perdebatan. Banyak yang menyayangkan kata-kata Agnez yang dianggap tidak cukup nasionalis dengan pernyataannya bahwa ia tak bergaris keturunan Indonesia. Namun, lagi-lagi di saat yang sama, banyak pula yang mendukung Agnez.
Mereka yang mendukung membenarkan pernyataan Agnez dan merasa tak ada yang salah dengan pernyataan itu. Menurutnya, dalam konteks wawancara itu, Agnez justru meneguhkan sebuah nasionalisme di luar garis keturunan dan lagi-lagi menegasikan bahwa nasionalisme bukan soal garis keturunan tapi spirit dan jiwa kebangsaan suatu individu.
Arief Poyuono, politikus Gerindra dalam wawancaranya di INews TV juga turut membela Agnez. Ia membenarkan ucapan Agnez dan dalam video yang sebenarnya berdurasi 27 menit namun dipotong beberapa detik, Agnez sebenarnya sedang mempromosikan budaya itu.
Arief mengatakan bahwa sebenarnya Agnez ingin mengatakan bahwa meskipun dirinya tidak memiliki keturunan Indonesia, tapi ia tetap bangga menjadi orang Indonesia dan memilih mempromosikan Indonesia dalam video musiknya. Agnez dalam wawancaranya sendiri dengan Dedy Corbuzier pada (28/11/2019) mengatakan, “I dont have to say that I am Indonesian, but I choosed to say I am Indonesia.”
Namun untuk melihat bagaimana posisi Agnez, apakah ia cukup nasionalis atau tidak adalah dengan memerhatikan konteks wawancaranya dengan Kevin. Pertanyaan tentang garis keturunan Kevin dipantik oleh wawancara Agnes sebelumnya dengan Nic Cannon dari radio 106 FM yang mempertanyakan mengapa Agnez sangat berat mengumpat dalam bahasa Indonesia. Pertanyaan itu kemudian ditanyakan ulang oleh Kevin dan berlanjut dengan pertanyaan lain tentang kebudayaan Indonesia. Lalu, dari jawaban-jawaban Agnez, munculah pertanyaan baru dari Kevin, “Tapi kamu sedikit berbeda dengan orang Indonesia lain?” Dari pertanyaan itulah, Agnez menjelaskan bahwa memang dia tida memiliki darah Indonesia sehingga penampakannya memang berbeda dengan orang Indonesia lainnya.
Satu hal yang saya sorot dari wawancara Agnez bahwa sebenarnya Agnez telah menunjukkan satu bentuk keragaman di Indoensia. Agnez adalah potret minoritas dalam minoritas, sebab, pertama ia bukan orang bergaris keturunan Indonesia tapi tinggal di Indonesia. Kedua, ia orang Kristen yang tinggal di negara mayoritas Islam. Ketiga, dengan latar belakang itu, ia berkarir di Amerika yang juga jelas-jelas bukan negaranya.
Agnez secara langsung telah menunjukkan kepada masyarakat Indonesia bahwa ia adalah minoritas dalam minoritas yang punya semangat nasionalisme tinggi.
Namun pertanyaan paling mendasar adalah siapa yang dengan sengaja memotong dan menyebarkan potongan video itu?