Lontar.id – Kelompok bersenjata yang menculik pekerja kemanusiaan di timur laut Nigeria lima bulan lalu, mengklaim mereka telah membunuh empat sandera.
Badan bantuan internasional Action Against Hunger, mengatakan hal itu pada haru Jumat (13/12/2019), seperti dilansir Reuters, Sabtu (14/12/2019).
Enam orang pekerja kemanusiaan itu diculik Juli lalu, di dekat kota Damasak, di negara bagian Borno, tempat gerilyawan Islam beroperasi.
Negara Islam di Provinsi Afrika Barat (ISWAP), yang berpisah dari kelompok militan Boko Haram yang memulai pemberontakan pada 2009, telah menjadi kelompok jihadis dominan di wilayah tersebut.
Pemberontakan selama satu dekade telah menyebabkan kematian sekitar 30.000 orang dan mendorong 2 juta orang meninggalkan rumah mereka.
Action Against Hunger, mengatakan, salah satu karyawannya, dua pengemudi dan tiga pekerja kementerian kesehatan diculik.
Pada bulan September lalu dikatakan salah satu sandera telah terbunuh. Badan kemanusiaan mengatakan kelompok itu mengklaim telah membunuh empat dari lima sandera yang tersisa.
“Action Against Hunger mengutuk pembunuhan terbaru ini, dan sangat menyesal bahwa seruannya untuk membebaskan para sandera belum ditindaklanjuti,” katanya.
Organisasi itu menuntut para penculik untuk segera membebaskan anggota stafnya, Grace, yang tetap ditahan.
Koordinator kemanusiaan PBB di Nigeria, Edward Kallon, mengutuk pembunuhan tersebut.
“Ini adalah hari yang menyedihkan bagi rakyat Nigeria dan komunitas kemanusiaan yang mendukung mereka,” kata Kallon dalam sebuah pernyataan.
“Kekerasan terhadap aktor kemanusiaan membahayakan akses ke bantuan yang sangat dibutuhkan bagi orang-orang yang terkena dampak konflik bersenjata,” tambahnya.
AS telah menggambarkan situasi di timur laut Nigeria sebagai salah satu krisis kemanusiaan terburuk di dunia, memperkirakan bahwa sekitar 7 juta orang membutuhkan bantuan.
Pernyataan itu mengatakan tujuh pekerja bantuan telah tewas sejak awal tahun, di antara total 26 U.N dan pekerja bantuan yang telah kehilangan nyawa mereka dalam konflik sejak 2011.