Lontar.id – Para penyelam kepolisian kembali ke perairan di sekitar pulau Whakaari, Selandia Baru, pada dini hari Sabtu untuk mencari dua korban letusan gunung White Island, yang tersisa. Letusan itu menewaskan 16 orang dan puluhan lainnya terbakar parah.
Spesialis militer pada hari Jumat (14/12/2019) menemukan enam mayat dari pulau itu, dalam operasi yang direncanakan dengan hati-hati tetapi berisiko.
Dilansir Aljazeera, dua mayat korban yang berada di pulau itu tidak dapat ditemukan oleh oleh para ahli penjinak bom, dalam operasi selama empat jam. Tim penyelamat terdiri dari enam pria dan dua wanita, mereka mengenakan jas hazmat kuning dan peralatan bernafas.
Polisi yakin salah satu mayat yang hilang, terlihat di perairan dekat pulau itu oleh tim penyelamat pada hari Selasa, sehari setelah letusan. Namun lokasi korban lainnnya tidak diketahui.
Penyelam mulai mencari jenazah pada hari Jumat tetapi terpaksa berhenti menjelang malam, ketika kondisi cuaca memburuk. Pencarian udara pulau dihentikan pada malam hari.
Sementara itu, enam mayat diangkut ke Auckland untuk identifikasi.
Dalam sebuah pernyataan, polisi mengatakan para ahli mereka, terdiri dari ahli patologi forensik, ilmuwan, odontolog dan pejabat koroner terlibat dalam pekerjaan identifikasi.
Polisi mengatakan proses itu mungkin memakan waktu, meskipun mereka bekerja secepat mungkin untuk mengembalikan jenazah ke keluarga mereka.
“Kami tahu bahwa penyatuan kembali tidak akan meredakan rasa kehilangan atau kesedihan, karena saya tidak berpikir apa pun bisa,” Perdana Menteri Jacinda Ardern mengatakan pada konferensi pers pada hari Jumat.
Keluarga para korban menyatakan kegembiraan dan kelegaan setelah diberitahu tentang pemulihan yang berhasil, kata Wakil Komisaris Polisi Wally Haumaha.
“Mereka membuat orang-orang yang mereka cintai pulang,” katanya.
Mayat-mayat itu diterbangkan ke kapal terdekat, tempat memantau operasi berisiko. Gas vulkanik beracun masih keluar dari kawah, dan para ilmuwan mengatakan letusan lain mungkin terjadi.
Dua korban yang tersisa diyakini warga Selandia Baru – pemandu wisata dan kapten kapal yang membawa turis ke pulau itu.
Para ilmuwan telah memperingatkan bahwa Whakaari, juga dikenal sebagai White Island, merupakan ujung dari gunung berapi yang sebagian besar berada di bawah laut, sangat fluktuatif, dan telah mengeluarkan uap dan lumpur secara teratur.
Letusan pada hari Senin terjadi ketika 47 wisatawan dan pemandu mereka menjelajahi pulau itu.
Dari 15 yang terluka, 11 masih dalam kondisi “sangat kritis”. 13 warga Australia yang menderita luka bakar telah dikembalikan ke Australia, katanya.
Tim medis spesialis sedang menuju ke Selandia Baru dari Australia, Inggris dan Amerika Serikat. Bank kulit juga mengirimkan jaringan ke rumah sakit Selandia Baru untuk digunakan untuk cangkok bagi mereka yang mengalami luka bakar.
Pihak berwenang mengatakan 24 warga Australia, sembilan warga Amerika, lima warga Selandia Baru, empat warga Jerman, dua warga Inggris, dua warga Cina, dan seorang warga Malaysia berada di pulau itu saat itu.