Lontar.id – Pemerintah menyiapkan listrik tenaga surya hemat energi (LTSHE) berupa solar cel, untuk masyarakat di kepulauan, dengan pembagian, satu rumah satu unit. Namun LTHSE ini hanya mampu bertahan maksimal lima tahun.
Pernyataan itu disampaikan oleh Kepala Sub Bagian Program Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel), Anggraini, di kantornya, Jumat (13/12/2019).
“Umurnya maksimal lima tahun. Tapi karena harus teraliri listrik dulu, maka kualitas nanti akan di bahas oleh pihak PLN untuk persoalan berkelanjutan,” katanya.
Berdasarkan data Dinas ESDM Sulsel per Juli 2019, masih ada 89 desa dan dusun di 13 kabupaten di Sulsel, yang masih menggunakan listrik non PLN atau masih menggunakan LTSHE.
Ke-13 kabupaten tersebut adalah Kabupaten Tana Toraja, Toraja Utara, Luwu, Luwu Utara, Kepulauan Selayar, Pinrang, Takalar, Luwu Timur, Pangkajene Kepulauan, Sinjai, Sidenreng Rappang, Maros, dan Gowa.
Tapi, kata Anggraini, pihak PLN tetap juga massif mengupayakan sambungan listrik di daerah kepulauan. Dia mencontohkan salah satu pulau di wilayah Kepualauan Selayar.
“Misal ketahuan ada yang tidak ada listriknya, mereka (PLN) segera memasukkan genset seperti di Selayar baru-baru ini ada satu pulau yang ditambahkan kapasitas gensetnya,” imbuhnya.
Dia mengakui, upaya mengalirkan listrik pada warga tersebut tidak bisa dilaksanakan sekaligus. Tapi, setidaknya daerah mereka tidak gelap gulita.
“Bertahaplah, jadi ada solusi jangka pendek ada menengah dan jangka panjang,” imbuhnya.
Sebelumnya, PT PLN Wilayah Sulselrabar telah menandatangani Nota Kesepahaman dengan Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan.
Direktur Bisnis PLN Wilayah Sulawesi, Syamsul Huda, mengatakan, saat ini PLN siap melayani kebutuhan listrik di Sulawesi Selatan.
“Dengan adanya nota kesepahaman antara PLN dengan Pemprov Sulsel, sinergi dalam pembangunan dan pengembangan sistem kelistrikan Provinsi Sulawesi Selatan semakin kuat,” tandas Syamsul.
Ada pun kondisi kelistrikan di Sistem Sulawesi Bagian Selatan, daya mampu 1.525 MW, beban puncak 884 MW, dan cadangan sistem 641 MW.
PT PLN Unit Induk Wilayah (UIW) Sulawesi Selatan, Tenggara dan Barat (Sulselrabar) juga menyatakan bahwa rasio elektrifikasi di Sulselrabar, mencapai 98,25 persen dengan total 3,13 juta pelanggan, dan masih surplus 600 MW (Mega Watt).
Untuk Sulsel sendiri, PT PLN (Persero) mengklaim, jika rasio elektrifikasi di Wilayah Sulawesi Selatan sudah pada angka 99 persen, yang pada tahun 2020 harus sudah 100 persen.