Lontar.id – Serangan udara Pemerintah Suriah dan Rusia menewaskan 17 orang pada hari Selasa (17/12/2019), di Suriah barat laut, yang dikuasai pemberontak.
Dilansir Reuters, sudut barat laut negara itu, termasuk wilayah Idlib, adalah wilayah signifikan terakhir Suriah yang masih berada di tangan pejuang, setelah delapan setengah tahun perang.
Rusia, mendukung Presiden Bashar al-Assad melawan pejuang dan gerilyawan Islam yang sejak lama didukung oleh Turki.
Dua anggota layanan penyelamatan lokal mengatakan, setidaknya empat orang tewas dan banyak lainnya terluka ketika bom udara jatuh di pasar utama di kota pedesaan Maasran. Enam warga sipil lainnya kehilangan nyawa ketika kota Bdama dilanda, kata mereka.
Video yang diposting di media sosial dan dikonfirmasi oleh warga, menunjukkan petugas kedaruratan menarik mayat hangus di sepanjang jalan-jalan, yang penuh puing-puing Maasran ketika ambulan tiba.
Menurut Abdullah al-Halabi dari layanan penyelamatan lokal, loma orang lainnya tewas di kota terdekat, Telmanas di bagian tenggara provinsi Idlib.
“Serangan udara di beberapa desa di daerah itu telah menewaskan dua orang dan dua lainnya terluka,” tambahnya.
Media pemerintah Suriah tidak menjelaskan laporan operasi militer oleh tentara Suriah atau sekutu Rusia-nya di wilayah itu.
Wilayah Idlib adalah temlat bagi ratusan ribu orang yang melarikan diri dari bagian-bagian lain Suriah, ketika pasukan pemerintah merebut kembali daerah-daerah besar di negara itu, setelah intervensi Rusia di pihak Assad pada awal 2015 yang memberi petunjuk perang menguntungkannya.
Tidak ada serangan darat besar-besaran sejak pasukan pemberontak yang didukung Turki merebut kembali wilayah yang direbut oleh Moskow dan sekutu Suriahnya di bagian-bagian pedesaan provinsi Idlib timur bulan lalu, kata pemberontak dan diplomat.
Pasukan yang didukung Rusia terus melakukan serangan udara di daerah-daerah berpenduduk, untuk melemahkan pasukan pemberontak yang sejauh ini telah menolak upaya pemerintah untuk merebut kembali medan.