Lontar.id– Produk baru model pelaporan data keuangan yang bersinergi antara Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) dan Bank Indonesia (BI) kini menjadi satu aplikasi pelaporan data keuangan.
Acara peluncran integrasi pelaporan itu diselenggarakan di Gedung BI, Kebon Sirih, Jakarta pusat itu dihadiri oleh gubernur BI, Ketua OJK, dan ketua LPS, juga para petinggi perbankan konfensional, serta para direksi jasa keuangan.
Program yang cukup lama dipersipkan itu mengalami pasang surut dalam pembentukanya dikarenakan masalah kepemilikan data keuangan siapa yg berhak memilikinya.
Gubernur BI menegaskan dengan adanya sinergitas antara instansi keuangan yang terkait dalam program ini membuat seluruh pelaporan data keuangan menjadi lebih cepat dan terbuka. Menurutnya juga, data yang mereka miliki adalah milik semua masyarakat.
“Membuat porgram ini lebih sulit dari pada membuat MRT dikarenakan waktu yang sangat panjang mengenai perdebatan kepemilikan dana,” ungkap Gubernur BI saat peluncuran aplikasi Integrasi Pelaporan sambil tertawa, Kamis (19/12/2019).
Kini masyarakat sudah lebih mudah mengakses data keuangan pribadi dengan diluncurkanya layanan sinergitas antara BI, OJK, LPS.
Editor: Ais Al-Jum’ah