Lontar.id – Sebanyak 14 orang dikabarkan tewas akibat jatuhnya pesawat Bek Air, yang membawa hampir 100 orang di dalamnya, di dekat kota Almaty, Kazakhstan pada hari Jumat (27/12/2019), tak lama setelah lepas landas.
Dilansir Aljazeera, pesawat Fokker 100 tersebut menuju ibukota, Nur-Sultan, dalam penerbangan pra-fajar, “kehilangan ketinggian saat lepas landas dan menerobos pagar beton” sebelum menabrak gedung dua lantai, Komite Penerbangan Sipil Kazakhstan mengatakan dalam sebuah pernyataan.
Dalam pernyataan yang diposting di media sosial, pihak Bandara Internasional Almaty juga mengatakan 22 orang menderita luka parah dan dibawa ke dua rumah sakit.
Seorang korban mengatakan kepada situs berita Tengrinews bahwa dia mendengar “suara menakutkan” sebelum pesawat mulai kehilangan ketinggian.
“Pesawat itu terbang dengan miring. Semuanya seperti di film, berteriak, berteriak, orang-orang menangis,” katanya.
Gambar yang diposting di media sosial menunjukkan beberapa personel penyelamat menggali reruntuhan pesawat Bek Air.
Sebuah komisi khusus sedang menyelidiki penyebab pada insiden mematikan itu, kata pejabat bandara.
Saat ini, lokasi kecelakaan di desa Almerek – tepat di ujung landasan pacu telah ditutup.
Dalam sebuah pernyataan yang dipublikasikan di media sosial, Presiden Kassym-Jomart Tokayev menyatakan belasungkawa kepada kerabat dan keluarga mereka yang tewas dalam kecelakaan itu.
“Semua yang terluka akan diberikan bantuan. Semua yang bertanggung jawab akan menanggung hukuman berat sesuai dengan hukum,” kata kantor berita Kaz Inform, mengutip pernyataan presiden.
Perusahaan yang memproduksi pesawat tersebut bangkrut pada tahun 1996 dan produksi Fokker-100 berhenti pada tahun berikutnya.
Semua penerbangan Bek Air dan Fokker 100 di Kazakhstan telah ditangguhkan sambil menunggu penyelidikan kecelakaan itu, kata pihak berwenang negara itu.