Skandal mafia sepak bola tanah air memang bikin geger. Bikin naik pitam. Bikin kecewa. Betapa tidak, timnas yang masih ngos-ngosan mengejar prestasi, lajunya kian terhambat gara-gara skandal ini. Pokoknya, mafia harus dituntaskan.
Jakarta, Lontar.id – Tim satgas antimafia bola mesti harus didukung. Mumpung upaya memberantas para pengatur skor itu lagi gesit-gesitnya. Maka sudah sepantasnya semua pihak turun membantu.
Yang teranyar, tim satgas anti mafia menangkap seorang wasit. Sang juru pengadil lapangan itu disinyalir telah bermain mata. “Nurul Safarid adalah wasit pada pertandingan antara Persibara melawan PS Pasuruan. Dia kami tangkap karena dugaan kasus suap,” ujar tim media satgas antimafia bola, Kombes Pol Raden Prabowo Argo Yuwono pada keterangan tertulisnya, Selasa, (8/1/2018).
Tertangkapnya Nurul merupakan hasil pengembangan dari keterangan Priyanto dan Dwi Irianto. Wasit itu pun tak bisa mengelak, karena polisi sudah memegang barang bukti. Mulai dari foto hingga bukti transfer Priyanto ke Nurul. Ada juga screenshoot percakapan terlarang antara kedua lelaki tersebut. “Jadi bukti itu sudah ada sama kita,” kata Argo.
Baca Juga:Kebiasaan Aneh Klub di Liga 1 Pilih Pemain Baru Tunjuk Pelatih
Wasit yang semestinya memegang teguh prinsp adil dan fair play harus mampu menangkis beragam godaan negatif dari berbagai arah. Nurul mungkin tak sanggup lagi. Iming-iming Rp 45 juta membuatnya gelap mata. Demi duit rela menggadaikan reputasi wasit.
Argo pun menceritakan, skandal Nurul dan hubungannya dengan Priyanto dan aktor lainnya yang terlibat. Uang haram Rp 45 juta itu dia berikan kepada Nurul secara bertahap. Rp 30 juta langsung diberi cash di hotel Central. Lalu usai laga diberi lagi Rp 10 juta. Dan sisanya ditransfer melalui rekening.
Di hadapan penyidik, Nurul mengakui perbuatannya. Semua tuduhan yang mengarah kepadanya dia benarkan. Termasuk pertemuan dengan sejumlah pihak guna mengatur skor laga Persibara Banjarnegara kontra PS Pasuruan.
Baca Juga: Sandi Sute yang Teledor Kalteng Putra yang Disalahkan
Pertemuan itu dihadiri langsung oleh anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI, Johar Lin Eng; eks komisi wasit, Priyanto; anggota komdis PSSI, Dwi Irianto, Anik Yuli Sartika, dua asisten wasit, cadangan wasit, serta pengamat pertandingan.
Nurul menjadi tersangka kelima yang sukses diringkus oleh tim satgas. Tim satgas pun berjanji akan lebih fight memberantas skandal tersebut. Kasus demi kasus akan terus didalami.