Lontar.id – Kegiatan olahraga berupa Indonesia Marathon 2020, yang akan digelar dalam rangka memperingati HUT ke-75 RI, diharapkan dapat menggalakkan sport tourism di Indonesia.
H itu disampaikan oleh Sekjen KONI, Ade Lukman, saat menemui Menpora Zainudin Amali, didampingi Sesmenpora Gatot S Dewa Broto, di di Ruang Kerja Menpora, lantai 10, Kemenpora, Jakarta, Jumat (21/2/2020) sore. Ade hadir bersama Panitia Indonesia Marathon 2020.
Kepada Menpora, Ade mengatakan bahwa KONI Pusat bekerjasama dengan PT.Tata Media akan menggelar Indonesia Marathon 2020. Indonesia Marathon di gelar dalam rangka menyambut HUT RI ke 75. Rencana Indonesia Marathon akan dilaksanakan selama 5 tahun berturut-turut dan diawali dari Jakarta.
“Kita harapkan dengan di gelarnya Indonesia Marathon dengan motto Tembus Batas Maksimal ini bisa masuk ke Word Major Marathon dan kita juga sudah berkoordinasi dengan Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PB PASI),” jelas Ade.
Indonesia Marathon merupakan suatu inisiatif kontribusi kami sebagai anak muda ikut terlibat dalam membangun bangsa khususnya di bidang olahraga. Selain itu, kita juga ingin menggalakkan sport tourism.
“Karena kita ingin menggalakkan sport tourism maka kita akan mengelar di 5 kota seperti di tahun pertama di Jakarta, tahun kedua di Lombok, tahun ketiga Belitung, tahun keempat Medan dan tahun kelima di Danau Toba, Medan, ” ucapnya
“Secara konsep harapanya bahwa Indonesia Marathon ini bisa menjadi marathon yang berstandar internaisonal. Karena itu, kami meminta dukungan dari pemerintah dalam hal ini Kemenpora dan Kemenparekraf sehingga harapannya kedepan menjadi kalender resmi olahraga nasional,” tambahnya.
Menanggapi hal tesebut, Menpora mendukung Indonesia Marathon ini. Namun, Menpora mengingatkan penyelenggaraan Indonesia Marathon kedua di Lombok pada tahun 2021, jangan sampai berbenturan dengan MotoGP di Mandalika, Lombok sehingga harus dicermati betul. Ia juga berharap Indonesia Marathon harus bisa tampil beda dengan marathon yang sudah ada sebelumnya.
“Pada tahun 2021, kita juga akan mengelar MotoGP di Mandalika, Lombok sehingga Indonesia Marathon kedua di Lombok pada tahun 2021 jangan sampai berbarengan waktunya dan panitia harus bisa mensiasati itu. Selain itu juga Indonesia Marathon harus menampilkan berbedaan dengan marathon yang sudah ada seperti Borobudur Marathon. Perbedaan itu harus mencul sehingga orang akan menarik untuk mengikuti Indonesia Marathon,” terangnya.
Hadir pada audiensi tersebut Deputi Bidang Prestasi Olahraga Chandra Bhakti dan Staf Khusus Menpora Bidang Pengembangan dan Prestasi Olahraga H. Mahfudin Nigara.