Lontar.id – Lahan seluas 0,5 hektare di wilayah Dusun Sigumoi, Desa Paropo I Kecamatan Silahisabungan, Kabupaten Dairi, Sumatera Utara, terbakar. Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) itu terjadi pada Rabu (4/3) sekitar pukul 11.00 WIB.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat melaporkan tidak ada korban jiwa akibat kebakaran ini. Pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan terhadap penyebab terjadinya kebakaran. BPBD menyebutkan dampak kebakaran hutan dan lahan ini seluas 0.5 hektar.
“Saat ini, api sudah dipadamkan oleh tim gabungan dari BPBD, Manggala Agni dan Babinsa setempat. Mereka berhasil melakukan pemadaman secara manual sehingga api tidak meluas,” kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Agus Wibowo, melalui rilis tertulis.
Sehari sebelumnya (3/3), karhutla juga terjadi di wilayah Desa Giripurwa, Kecamatan Penajam, Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur. Kejadian berlangsung sekitar pukul 14.23 waktu setempat (Wita).
Wilayah yang terbakar berupa lahan gambut dengan semak belukar, pohon karet dan sawit. Perhitungan lapangan terhadap luas hutan dan lahan terbakar mencapai 3 hektar. Penyebab kebakaran masih dalam proses penyelidikan pihak berwenang.
Sejumlah personel gabungan, seperti BPBD, TNI, Polri, Manggala Angni, organisasi perangkat daerah lain serta warga melakukan pemadaman dengan dukungan peralatan dan kendaraan. Tim gabungan akan melanjutkan pemadaman dan pendinginan pada hari ini (4/3) sehingga api tidak meluas.
Kejadian kebakaran telah diprakirakan mengingat kondisi curah hujan yang rendah hingga menengah pada Maret 2020. BMKG menginformasikan bahwa potensi titik panas atau hot spot dapat terjadi di wilayah Sumatera bagian utara, Riau, dan Aceh.
BNPB memonitor titik panas yang telah terjadi di wilayah Aceh, Sumatera Utara, Riau, Sumatera Barat, Kalimantan Timur, Kalimantan Tengah dan Kalimantan Utara dari awal tahun hingga akhir Februari 2020.