Lontar.id – Pemerintah Amerika Serikat (AS) meliburkan sekolah-sekolah di kawasan DMV (Wahington DC, Maryland and Virginiall) pasca-ditemukannya 21 warga terjangkit virus Corona Baru atau COVID-19.
Amerika khususnya di Washington DC pada Rabu (11/3/2020), memerintahkan sekolah-sekolah dan universitas-universitas tutup hingga 3 minggu mendatang.
Meski sekolah-sekolah di kawasan DMV diliburkan, banyak siswa yang masih beraktivitas untuk menyambut datangnya musim semi di Tenleytown, Amerika University, Rabu (11/3/2020).
UNESCO melaporkan sebanyak 13 negara telah meliburkan kegiatan belajar mengajar di sekolah. Di Italia, sekolah ditutup hingga pertengahan Maret, sementara Jepang memutuskan untuk menutup sekolah hingga libur musim semi.
Ditutupnya sekolah sementara selama krisis wabah Covid-19 bukanlah hal yang baru. Sebelumnya Pemerintah China sudah mengisolasi semua kota di wilayahnya. Upaya ‘karantina besar-besaran’ ini dilakukan untuk mencegah penyebaran COVID-19.
Korea Selatan sebagai negara kedua setelah Cina dengan jumlah kasus terbanyak, yakni melampaui 6.000 kasus, juga menunda dimulainya tahun ajaran baru hingga April mendatang.
Kepala UNESCO Audrey Azoulay mengatakan, skala dunia dan kecepatan akan terganggunya kegiatan pendidikan saat ini tidak tertandingi dan, jika diperpanjang, dapat mengancam hak-hak atas pendidikan.
Berikut foto-foto kegiatan para siswa menyambut datangnya musim semi di Tenleytown, Amerika University, Rabu (11/3/2020), yang diabadikan oleh jurnalis Lontar, Muhaimin A Untung.