Belum unjuk kebolehan, punggawa anyar Persib Bandung, Srdjan Lopicic, sudah mendapat tekanan. Bobotoh – suporter Persib meragukan kemampuannya. Begitupun dengan Milan Radovic, sang pelatih anyar yang minim pengalaman.
Jakarta, Lontar.id – Harus juara. Begitu tuntutan suporter kepada manajemen Persib Bandung di musim Liga 1 2019. Sebuah keinginan yang nampaknya tak bisa ditawar.
Makanya, format pemain harus lebih teruji. Karena kontestan lain juga turut berbenah. Maka tak ada alasan Maung Bandung julukannya, untuk mengelak. Musim ini harus jauh lebih siap.
Saat pelatih Persib, Milan Radovic mulai menyusun skuat impiannya, protes datang dari suporter. Ini lantaran keputusannya memilih Srdjan Lopicic mengisi slot legiun impor.
Berbicara kualitas Lopicic dinilai kemampuannya tak sehebat dahulu. Untuk ukuran pemain asing tak masuk standar yang diinginkan mayoritas fans Persib. Jauh dari harapan. Usia yang tak lagi muda yang paling dikeluhkan suporter.
“Saya tidak suka kalau orang bicara usia. Di sepak bola tidak ada itu. Karena saya pikir dia (Lopicic) pemain bagus,” ujar Radovic dilansir Antara.
Pamor Lopicic di pentas sepak bola tanah air juga mulai meredup. Namanya pun juga tak direken dalam daftar incaran klub besar. Namun, Radovic punya rencana lain. Di tengah tekanan dan desakan suporter untuk mencari pengganti, dirinya tetap kukuh pada pendiriannya.
Sebagai pelatih dia tahu apa yang mesti dilakukan. Termasuk skema yang diterapkan di mana Lopicic akan memainkan peran di posisinya sekaligus menjawab keraguan suporter.
Namun itu tak mudah. Sebab mentalitas Radovic sebagai pelatih kualitas jempolan juga belum terlihat. Belum ada yang bisa dijadikan tolok ukur untuk menguji kapasitasnya dalam meramu pemain. Masih dipertanyakan.
Baca Juga: Kebiasaan Aneh Klub di Liga 1: Pilih Pemain, Baru Tunjuk Pelatih
Mitos Pelatih Asing
Sulit mencari pelatih asing yang membawa hoki bagi bagi Persib. Rata-rata mereka tak bernasib baik. Ada yang terdepak sebelum kompetisi selesai. Maupun gagal melambungkan Maung Bandung ke tangga juara.
Mario Gomez salah satunya. Tren Mario bersama Persib sebenarnya tak buruk amat. Musim lalu, Persib sempat dibawanya masuk ke zona juara. Sayang diakhir musim penampilan Maung jadi melempem.
Yang paling sial mungkin Dejan Antonic. Di TSC 2016 kontraknya diputus di tengah jalan. Apakah Radovic berjodoh dengan Persib? Jika melihat start awal sang pelatih, kesan yang dibangun sudah memberi citra tak simpatik. Dari pengalaman melatih hingga kebijakan pemilihan pemain. Ini warning.
Itu yang dipertanyakan bobotoh. Baik Radovic maupun Lopicic, ini pekerjaan yang tidak mudah. Jika keyakinan itu tak mampu dibangun dengan baik sebelum liga bergulir dikhawatirkan itu akan berefek buruk. Bisa saja Radovic bernasib lebih buruk dibanding Dejan.
Baca Juga: Hiruk-pikuk Bursa Transfer Pemain Liga 1; Saling Klaim dan Jaga Wibawa
Belajar dari Duet Beto-Hilton
Albeto Goncalves dan Hilton Moreira mungkin menjdi contoh yang baik. Dua pemain ini namanya nyaris terlupakan saat Sriwijaya memboyongnya 2016 kemarin. Di bawah arahan Widodo C Putro duet Beto-Hilton sukses membawa Sriwijaya ke papan atas. Hal itu pula yang melapangkan jalan Beto mendapat status naturalisasi.
Prestasi bagus Beto dan Hilton juga membuat nama Widodo melambung. Minim jam terbang namun kepiawaian dan insting Widodo menentukan komposisi skuat mendapat atensi manajemen Sriwijaya FC kala itu