Lontar.id – Para pejabat Korea Selatan (Korsel) mengatakan pasukan mereka saling tembak dengan Korea Utara (Korut) pada Minggu, 3 Mei 2020 pagi, di sepanjang perbatasan darat yang membelah kedua negara.
Dilansir NBC News, Kepala Staf Gabungan di Seoul melalui keterangan tertulis kepada NBC News, menyatakan bahwa pasukan Korea Utara menembakkan beberapa peluru ke pos penjagaan Korea Selatan di perbatasan yang dijaga ketat antara kedua negara. Tidak ada korban atau kerusakan akibat kejadian tersebut.
Personel militer Korea Selatan membalas dengan dua tembakan setelah mengeluarkan peringatan.
“Kami sedang dalam proses mengambil tindakan untuk memastikan tidak ada situasi tambahan yang terjadi,” kata kepala staf gabungan itu.
Mereka menambahkan bahwa mereka berkomunikasi dengan Korea Utara melalui garis militer, sambil tetap bersiap untuk tembakan lebih lanjut.
Korea terbagi di sepanjang Zona Demiliterisasi yang awalnya dibuat sebagai penyangga. Namun terlepas dari namanya, DMZ adalah perbatasan paling dijaga di dunia.
Sekretaris Negara Amerika Serikat (AS), Mike Pompeo pada hari Minggu mengkonfirmasi saling balas tembakan itu pada acara ABC “This Week with George Stephanopoulos.”
“Kami pikir itu kebetulan. Korea Selatan membalas tembakan,” kata Pompeo. “Sejauh yang bisa kita ketahui, tidak ada korban jiwa di kedua sisi,” imbuhnya.
Insiden hari Minggu terjadi satu hari setelah pemimpin Korea Utara Kim Jong Un dilaporkan muncul di depan umum untuk pertama kalinya dalam hampir tiga minggu, yang sekaligus menghilangkan desas-desus bahwa ia sudah mati atau sakit parah.
Ketika ditanya tentang foto-foto Kim yang baru-baru ini dibagikan, Pompeo mengatakan ketidakhadirannya dari publik “tidak pernah terjadi sebelumnya”.
“Jadi tidak banyak yang bisa saya bagikan dengan Anda, selain kita sudah melihat gambar yang sama dari kemarin yang dilihat dunia,” kata Pomepo. “Sepertinya Ketua Kim masih hidup dan sehat,” tutupnya.