Lontar.id – Sebanyak 80 persen orang yang terinfeksi Covid-19 tidak menunjukkan gejala apapun, sehingga yang bersangkutan merasa baik-baik saja. Hal itu disampaikan oleh juru bicara pemerintah untuk percepatan penanganan Covid-19, Sabtu, 6 Juni 2020.
Covid-19 merupakan penyakit infeksi saluran pernafasan, yang menular melalui percikan droplet baik saat batuk maupun bersin.
Berdasarkan data yang dimiliki pemerintah, sebaran droplet sejauh 1 meter dan dapat menempel pada benda sekitar. Olehnya itu, orang yang berjarak kurang dari 1 meter dan memegang benda yang terpapar droplet, lalu tangan yang sudah tercemar menyentuh area wajah, sangat memungkinkan terjadinya penularan.
”Mari kita merubah cara hidup kita agar lebih sehat dan lebih aman agar bisa terhindar dari kemungkinan penularan, mari kita menjaga jarak setidaknya lebih dari 1,5 meter, ini penting karena kita tidak pernah tahu siapa yang sakit dan sehat. Karena dari data yang dihimpun, hampir 80% tidak memiliki gejala apapun, sehingga yang bersangkutan merasa baik-baik saja, inilah yang menjadi risiko terbesar dari sumber penularan,” jelas Yuri, seperti tertulis dalam rilis Kementerian Kesehatan.
Selain menjaga jarak, Yuri menekankan agar masyarkaat turut membudayakan kebiasaan menggunakan masker dengan benar saat keluar rumah, saling mengingatkan pada masyarakat yang belum menerapkan protokol kesehatan, rutin mencuci tangan pakai sabun dengan air mengalir.
”Kebiasaan ini bukan hanya kita gunakan di rumah, sekitar rumah tetapi dimanapun, oleh karena itu dengan cara seperti ini kita akan tetap aman. Karena tugas kita saat ini adalah tetap aman dan produktif,” lanjutnya.
Dia menambahkan, hari ini, Sabtu, 6 Juni 2020, penambahan kasus positif meningkat sebanyak 993 kasus. Dengan demikian total kasus terkonfirmasi Positif Covid-19 sebanyak 30.514 orang. Penambahan ini berasal dari pemeriksaan spesimen sebanyak 13.09, sehingga totalnya 394.086 spesimen.
”Kenaikan tertinggi pada hari ini kita dapatkan dari pemeriksaan di Jawa Timur sebanyak 286 kasus, DKI Jakarta 104 sebagian berasal dari tracing yang secara agresif dan dari Pekerja Migran Indonesia yang masuk melalui Soekarno-Hatta, Papua 87 orang, Sulawesi Utara 79 orang, Sumatera Utara 68 orang orang,” kata Yuri.
Penambahan juga terjadi pada kasus sembuh yakni 464 total 9.907, kasus meninggal bertambah 31 total 1.801. Dengan wilayah terdampak di 421 Kabupaten/Kota di Indonesia.
Yuri menekankan kenaikan ini harus disikapi secara bijak dengan terus disiplin mematuhi protokol kesehatan.