Lontar.id – Facebook telah menjadi investor Gojek per awal Juni. Hasilnya, peta persaingan bisnis ‘super app’ di Asia Tenggara menjadi semakin menarik.
Masuknya Facebook ternyata melibatkan anak usahanya yakni WhatsApp. “Investasi ini akan mendukung tujuan bersama Facebook dan Gojek untuk memberdayakan bisnis dan mendorong inklusi keuangan di seluruh nusantara,” kata Matt Idema, Chief Operating Officer WhatsApp, dalam postingan blognya.
“WhatsApp membantu bisnis kecil berkomunikasi dengan pelanggan dan melakukan penjualan, dan bersama dengan Gojek, kami percaya kami dapat membawa jutaan orang ke dalam ekonomi digital Indonesia yang sedang tumbuh,” tambahnya.
Sementara Manajemen Gojek menegaskan bergabungnya Facebook dan PayPal sebagai bukti mendukung Gojek dalam misi mendorong pertumbuhan ekonomi digital di Asia Tenggara.
“Dengan bekerja sama, kami memiliki kesempatan untuk mencapai sesuatu yang betul-betul unik seiring dengan upaya kami mendukung lebih banyak digitalisasi di dunia usaha dan memastikan jutaan pelanggan mendapat manfaat dari ekonomi digital,” kata Andre, dalam siaran persnya dikutip CNBC Indonesia.
Tidak hanya mendapatkan akses ke pasar dengan jumlah konsumen yang fantastis (>265 juta). Facebook, melalui WhatsApp, juga mendapat akses ke sektor bisnis terutama UMKM.
Tak hanya menjangkau konsumen melalui aplikasi sosial media saja, Facebook juga semakin menjelma menjadi raksasa teknologi yang layanannya menyentuh setiap sisi kebutuhan umat manusia.
Sementara bagi Gojek sebagai investee, masuknya Facebook dan PayPal sebagai investor membuat mereka semakin menarik bagi pelanggan seperti akses teknologi dan jangkauan pasar.
Hal ini membuat mimpi Gojek untuk mengukuhkan diri sebagai super app semakin nyata. Di kawasan ASEAN, Gojek dan Grab saling berkompetisi untuk menjelma menjadi aplikasi serba bisa alias super app.
Keduanya sudah menyandang status ‘decacorn’ yang berarti valuasinya sudah mencapai US$ 10 miliar atau 141 triliun leih. Kedua decacorn tersebut juga disokong oleh berbagai investor global mulai dari venture capital, hedge fund, corporate holdings hingga souvereign wealth fund.