Lontar.id – Sepeda bermerk Wimcycle, yang diproduksi PT Wijaya Indonesia Makmur Bicycle Industries, kian meredup pamornya. Pesaingnya makin banyak saat ini.
Selain itu, masalah keuangan juga jadi penyebab perusahaan yang sudah ada sejak tahun 1972 itu, kian melemah.
Awal tahun 2019, PT Wijaya Indonesia Makmur Bycicle Industries terlilit utang pada sejumlah kreditur pemasok maupun bank. Penjualan juga merosot.
Dilansir Kontan, Minggu (28/6/2020) kemarin, PT Insera Sena yang merupakan produsen Polygon tadinya akan mengakuisisi dan mengambil alih utang Wimcycle. Namun, Insera Sena tidak jadi mengakuisisi Wimcycle.
Pada 2 Januari 2019 silam, PT Wijaya Indonesia Makmur Bicycle Industries menjalani proses Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU) yang diajukan secara suka rela di Pengadilan Niaga Surabaya, Jawa Timur, dengan nomor perkara 47/Pdt.Sus-PKPU/2018/PN Niaga Sby sejak 23 November 2018.
Permohonan PKPU ini sebelumnya dikabulkan pada 6 Desember 2018, sebab melihat kondisi keuangan yang dinilai bermasalah. Dalam berkas perkara permohonan PKPU, saldo utang Wimcycle mencapai Rp 504,03 miliar yang berasal dari 37 kreditur.
Ada juga tagihan yang didominasi dari pinjaman perbankan dengan jumlah tujuh kreditur senilai Rp457,24 miliar. Adapun permasalahan menumpuknya utang, karena pendapatannya terkikis terus akibat makin banyak sepeda impor.
Meski begitu, masalahnya sudah selesai pada 18 September 2019 dengan hasil damai. Direktur Insera Sena, William Gozalli menjelaskan hasil dari pembicaraan internal dan proses utang yang sudah selesai di Wimcycle, perusahaan tidak jadi mengakuisisi.
“Polygon merasa masalah tersebut sudah diselesaikan dengan sendirinya,” ujarnya dikutip dari Kontan akhir tahun lalu.
William menyatakan setelah proses evaluasi internal diputuskan untuk tidak mengakuisisi Wimcycle. Selain Polygon, ada investor dari Hong Kong, Scorpion Enterprise, yang tidak ingin Wimcycle pailit sebab Wimcycle dianggap berpotensi bisa lebih baik.
Menjelang penghujung masa PKPU Wimcycle, Scorpion Enterprise hadir dan ingin menyelesaikan utang Wijaya Indonesia Makmur kepada pada krediturnya. Scorpion masuk melalui skema Medium Covertible Bond (MCB) dengan jangka waktu tiga tahun.
Penyelesaian utang ke kreditur akan diselesaikan dalam waktu 5 tahun dengan mengutamakan kreditur konkuren yang punya utang lebih kecil. Adapun untuk utang ke perbankan yakni BNI bekerjasama dengan pengembang, untuk mengembangkan objek jaminan menjadi proyek pergudangan yang menjadi sumber pembayaran utang BNI selama tiga tahun hingga lunas.
Sebelumnya Wimcycle juga telah memversifikasi bisnis dengan membentuk entitas anak yaitu PT Wim Motor yang memproduksi kendaraan mainan anak hingga motor listrik.
Bahkan April lalu, salah satu seri motor listrik keluaran Wim Motor, yaitu Wim Motor 8i sempat dikenal setelah digunakan oleh Presiden Joko Widodo saat berkunjung ke Kabupaten Asmat, Papua.