Awal pekan ada banyak peristiwa yang terjadi di Indonesia dan dunia. Kilas hari ini dimulai dengan kabar dari Iran, pembakaran mobil Via Valen, hingga penolakan konsep kalung anti corona oleh Kementan. Ada pula lain dari Jawa Tengah dan lomba dari Kemenpora.
Kamu bisa membaca Kilas selengkapnya di bawah ini. Lontar.id setiap hari akan menghadirkan rubrik Kilas untuk memudahkan kalian membaca peristiwa apa saja yang perlu dan penting diketahui. Kamu juga bisa berpartisipasi di kolom komentar untuk informasi lainnya.
Pemerintah Iran Tak Melayani Warga Tanpa Masker
Tempat kerja yang tidak menerapkan protokol kesehatan juga akan ditutup sementara selama sepekan. Hal itu disampaikan Presiden Iran Hassan Rohani. Kewajiban mengenakan masker dimulai pada Minggu 5 Juli 2020, sebagai upaya pencegahan penularan Covid-19 yang terus meningkat di Iran.
“Bagi pegawai pemerintah yang tak memakai masker maka dianggap absen dan diminta pulang,” kata Rohani, seperti dikutip dari Saudi Gazette. “Corona bukanlah bercandaan,” tegas Rohani.
Pembakar Mobil Via Vallen Mengaku Sakit Hati
Pelaku berinisoal PJ itu kini sudah ditahan di Mapolres Sidoarjo. Ia melakukan aksinya karena sakit hati akibat tidak bisa bertemu dengan Via Vallen. Kapolres Sidoarjo, Kombes Pol Sumardji mengatakan, tersangka juga dalam pengaruh alkohol ketika beraksi.
Mobil Toyota Alphard milik Via Vallen dibakar pada Selasa, 30 Juni 2020, sekitar pukul 03.00 WIB, di samping rumahnya, Desa Kalitengah Selatan, Kecamatan Tanggulangin, Sidoarjo, Jawa Timur.
Tersangka dikenakan pasal pasal 187 KUHP tentang pembakaran dengan ancaman hukuman maksimal 12 tahun penjara. “Kami masih mendalami proses penyidikan lebih lanjut,” kata Sumardji, seperti dilansir Republika.
Kemendikbud Akan Revisi Sisdiknas
Beberapa peraturan perundang-undangan yang diterbitkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) akan direvisi, salah satunya Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas).
Kemendikbud merencanakan untuk melakukan revisi itu sebagai upaya menerapkan prinsip keberlanjutan, demi memastikan kebijakan Merdeka Belajar tetap berlanjut, dan semua target akan tercapai pada 15 tahun ke depan.
Mendikbud Nadiem Anwar Makarim memaparkan Target Merdeka Belajar 15 Tahun ke Depan di hadapan Komisi X Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI), melalui telekonferensi Rapat Kerja dengan Komisi X DPR RI di Jakarta pekan lalu.
Banyuwangi Segera Buka Kembali Pariwisata
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyuwangi berencana membuka kembali sektor pariwisata dengan penerapan strategi yang aman COVID-19. Hal itu disampaikan oleh Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas, Minggu, 5 Juli 2020.
Menurutnya, ada beberapa perbedaan strategi pariwisata Banyuwangi pada masa adaptasi kebiasaan baru. Saat ini faktor kebersihan, kesehatan dan keamanan menjadi daya tarik utama para wisatawan.
“Kalau dulu pariwisata ini yang dijual dan menjadi daya tarik adalah harga dan services, sekarang tidak lagi. Yang menjadi nomor satu saat ini adalah kesehatan, kebersihan dan keamanan sehingga protokol kesehatan menjadi yang utama,” ungkap Anas.
Selain itu, implementasi aktivitas pariwisata di Banyuwangi juga mengalami perubahan, seperti jadwal operasional tempat wisata yang aktif seminggu tujuh hari, saat ini maksimal hanya lima hari dalam seminggu.
UEA Target Ada 200 Imam Masjid dari Indonesia
Uni Emirat Arab (UEA) menargetkan ada 200 imam masjid asal Indonesia yang bertugas di sana. Saat ini tercatat ada 13 Ustadz asal Indonesia yang bertugas sebagai imam masjid di UEA.
“Target kami, ada 200 imam masjid dari Indonesia untuk ditempatkan di UEA dalam tiga tahun ke depan,” ujar Duta Besar Uni Emirat Arab (UEA) untuk Indonesia Abdullah Salem Obeid Al Dhaheri saat bertemu Menag Fachrul Razi di Kantor Kementerian Agama, Jakarta, Senin, 6 Juli 2020, seperti tertulis dalam rilis Kemenag.
Saat ini UEA sudah melakukan interview lagi kepada para calon imam masjid. Selain pengiriman Imam Masjid, kerjasama Indonesia dan UEA juga terjalin pada pengembangan e-learning madrasah.
UEA juga akan membangun The Sheikh Zayed Grand Mosque Abu Dhabi di Solo. Abdullah Salem memaparkan bahwa perjanjian dengan konsultan sudah dilakukan. Proses komunikasi dengan desainer berjalan intensi agar bisa segera dituntaskan. “Kami berharap bisa segera dilakukan groundbreaking.”
Pendaki Diminta Waspadai Karhutla di Gunung
Plt Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Tengah Sarwa Pramana, meminta masyarakat, khususnya para pendaki, untuk mewaspadai risiko kebakaran gunung dan hutan.
Para pendaki, kata dia, kadang-kadang lupa, saat mendaki mereka membuat api unggun, begitu mereka naik melanjutkan aktivitas mendakinya, pemadaman api unggun tak dilakukan dengan sempurna. Sementara, saat musim kemarau, bekal air bersih yang dibawa hanya sedikit.
Menurutnya, memasuki Juli 2020, musim kemarau mulai melanda sejumlah wilayah di Provinsi Jawa Tengah. Pihak BPBD Jateng pun terus berupaya meningkatkan kewaspadaan, khususnya kebakaran sejumlah gunung besar dan lahan hutan. Mengingat sulitnya proses pemadaman jika itu terjadi.
Kemenpora Gelar Lomba Extreme Video Challenge
Kegiatan bertema tema Sehat, Bijak dan Waspada secara resmi dibuka oleh Deputi Bidang Pembudayaan Olahraga, Raden Isnanta, di Kemenpora, Senayan, Jakarta, Senin, 6 Juli 2020. Extreme Video Challenge akan mempertandingkan tujuh cabang olahraga ekstrem yakni, Keseimbangan Sepeda, Parkour, Tantangan Basketball, Freestyle Jugling atau Keeping Up, Lari 10 km dan 5 km, Skateboard, Dance.
Acara lomba akan dimulai tanggal 6 Juli sampai dengan 6 September 2020 dan pemenang akan diumumkan tepat di Hari Olahraga Nasional (Haornas) 9 September. Masing-masing tantangan akan dipilih 10 video terbaik yang akan mendapatkan hadiah Rp1.450.000 potong pajak.
Ganjar Minta Tes Covid-19 Prioritaskan Kelompok Rentan
Gubernur Jawa Tengah (Jateng), Ganjar Pranowo meminta memprioritaskan pengetesan untuk kelompok rentan. Hal itu akibat angka kematian pasien Covid-19 di Jawa Tengah mayoritas memiliki riwayat penyakit kronis.
Kelompok rentan, kata Ganjar, menjadi sasaran tes massif. Bahkan kalau ASN ada yang masuk kelompok rentan, mereka juga bisa dites dan bekerja dari rumah saja. Selain memprioritaskan tes, ia juga meminta kelompok rentan tersebut dipisahkan dari komunitas. Sebab, dari grafik, angka kematian cukup tinggi diakibatkan oleh penyakit bawaan tersebut.
Berdasarkan data Gugus tugas Percepatan Penanganan Covid-19 diketahui, hingga, 6 Juli 2020, jumlah kasus Covid-19 di Jawa Tengah mencapai 4.738, dengan jumlah sembuh sebanyak 1.567, dan jumlah kasus meninggal 215.
Kanye West Ingin Mencalonkan Diri Jadi Presiden Amerika
Melalui akun tiwtternya, Kanye West ingin mencalonkan diri sebagai Presiden Amerika Serikat dalam Pemilihan Umum 2020. “Kita sekarang harus sadar atas janji Amerika percaya kepada Tuhan, menyatukan visi dan membangun masa depan. Saya akan mencalonkan diri sebagai Presiden Amerika Serikat! #2020VISION,” cuit Kanye West
Idenya itu juga didukung Elon Musk. Hal ini diungkapkan lewat cuitannya di Twitter. “Kamu mendapat dukungan penuh dari saya,” cuit Elon Musk.
Bamsoet Soroti Kalung Antivirus dari Kementan
Ketua MPR Bambang Soesatyo mengapresiasi Kementerian Pertanian atas inisiatif mereka mempromosikan kandungan minyak atsiri dan kalung antivirus. Meski begitu, ia memberi masukan ke Mentan Syahrul Yasin Limpo.
“Untuk menghindari kesan tentang klaim sepihak, produk antivirus korona dari Kementan sebaiknya mengikuti protokol pengujian atau uji klinik untuk produk baru obat dan herbal. Termasuk pengujian khasiatnya pada manusia,” kata Bamsoet.
Mantan Ketua DPR itu menambahkan, fungsi uji klinis tidak hanya untuk kepentingan kebenaran tentang khasiat obat itu, melainkan untuk memperkuat klaim atas khasiatnya juga. “Sangat relevan jika Kementan RI bersinergi atau bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan serta Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM),” pungkas Bamsoet.
Rapid Test Diusul untuk Disetop
Pakar epidemiologi Pandu Riono mengusulkan agar rapid test dihentikan secepatnya. Alasannya, tes itu sangat tidak akurat dan hasilnya tidak bisa menjadi acuan. “Menurut saya, harus segera. Kalau perlu, besok Senin, rapid test di seluruh Indonesia itu dihentikan,” ujar Pandu dalam diskusi ‘Jelang Usai PSBB Transisi’.
“Yang dites itu antibodi. Antibodi itu artinya respons tubuh terhadap adanya virus. Itu terbentuk seminggu atau beberapa hari setelah terinfeksi. Kalau tidak reaktif, bukan berarti tidak terinfeksi. Kalau reaktif, bukan berati bisa infeksius,” tambah dosen Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI) ini.
Pandu melanjutkan, sudah terjadi komersialisasi karena maraknya orang yang ingin rapid test, apalagi dijadikan syarat untuk bepergianke luar kota.
“Itu useless sebenarnya,” jelas Pandu. “Karena kalau tidak, publik rugi, atau banyak uang negara yang seharusnya bisa meningkatkan kapasitas tim PCR, (malah) hanya untuk membeli (alat) rapid,” tuturnya.
Alasan Menteri Edhy Pilih Ekspor Benih Lobster
Menteri KKP Edhy Prabowo mengaku kebijakan tersebut diambil karena banyak masyarakat khususnya nelayan, yang selama ini hidupnya bergantung pada budidaya komoditas benih lobster.
“Kami ingin memfasilitasi bagaimana masyarakat yang tadinya tergantung hidupnya untuk menangkap dari benih lobster ini, bisa hidup kembali,” ungkap Edhy dalam rapat kerja dengan Komisi IV DPR RI di Gedung Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (6/7/2020).
Alasan kedua, Edhy mengklaim satu ekor lobster bisa menghasilkan hingga satu juta telur.
Kalung Antikorona Berpotensi Merugikan Negara
Komisi IX mengkritik pembuatan kalung antikorona milik Kementerian Pertanian (Kementan) RI yang rencananya akan diproduksi massal. Anggota Komisi IX Fraksi PKS, Netty Prasetiyani mengaku produk itu masih butuh diuji berlandaskan pada norma saintifik, dengan parameter yang terukur, sebelum kemudian maju pada fase industrialisasi hasil penelitian.
Ia menganggap, jangan sampai niat baik pemerintah justru blunder. “Jangan sampai pemerintah blunder dalam menggulirkan kebijakan terhadap kalung antivirus ini, yang berpotensi pada kerugian keuangan negara, terkait proses produksi secara massal,” kata Netty.
Netty menyarankan, ketimbang memproduksi kalung antikorona yang belum teruji keampuhannya, lebih baik pemerintah fokus dalam penanganan COVID-19 seperti PCR test, Reagen, dan sejenisnya.
Editor : Rahardi