2 Hal Baru yang Harus Diperhatikan KPU
Lontar.id – Ada dua hal baru yang harus menjadi perhatian Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI terkait indeks kerawanan pemilu untuk pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 2020 di Sulawesi Selatan.
Hal pertama adalah adanya beberapa petugas pemutakhiran data pemilih (PPDP) yang reaktif saat dilakukan tes cepat atau rapid tes, beberapa juga mundur karena tidak mau dites cepat.
“Sampai kemarin, khusus Makassar, sesuai laporan yang disampaikan oleh anggota Bawaslu Makassar, ada 500 lebih PPDP yang dinyatakan reaktif. Ada 400 lebih yang mundur karena tidak mau rapidtes. Ini Makassar, bagaimana daerah lain?,” Ucap Koordinator Divisi Humas Bawaslu Sulsel, Saiful Jihad melalui rilis tertulis, Rabu malam, 15 Juli 2020.
Hal kedua adalah bencana alam, termasuk banjir bandang yang melanda Kabupaten Luwu Utara (Lutra), yang dinilainya akan sangat berpengaruh pada agenda pelaksanaan Coklit.
Persiapan Pelayanan PCR di RSU Sultan Fatah
Rumah Sakit Umum (RSU) Sultan Fatah, Karangawen, Demak, perlu mempersiapkan Standar Operasional Prosedur (SOP), serta membentuk tim untuk kesiapan pelayanan cepat Polymerase Chain Reaction (PCR) Test kepada masyarakat.
Hal itu disampaikan oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Demak selaku Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Singgih Setyono, melalui rilis tertulis Pemprov Jateng, Kamis, 16 Juli 2020.
“Perlu disiapkan pula tempat atau ruangan prapemeriksaan, proses, hingga selesai pemeriksaan. Untuk tenaga pelaksana PCR, perlu disiapkan cadangan dari petugas puskesmas, dan laporkan perkembanganya secara berkala kepada kami,” tegas Singgih saat melakukan peninjauan di RSU Sultan Fatah Karangawen, Rabu, 15 Juli 2020.
Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Demak Endah Cahyarini mengatakan, soft launchingoperasional PCR Mobile di RSU Sultan Fatah Karangawen direncanakan Senin, 20 Juli 2020, oleh Bupati Demak.
Ekspor Indonesia ke Swiss Melonjak Saat Pandemi Covid-19
Ekspor Indonesia ke Swiss melonjak tajam meski dalam situasi pandemi COVID-19. Selama Januari hingga Mei 2020 ekspor Indonesia naik sebesar 284% dibandingkan periode yang sama tahun 2019.
Berdasarkan daata Swiss Federal Customs Administration, peningkatan terbesar terjadi pada April dan Mei 2020, yakni 670% untuk April dan 404% untuk Mei 2020, jika dibandingkan bulan yang sama tahun 2019.
Kopi dan minyak atsiri adalah diantara produk Indonesia yang mengalami kenaikan lumayan besar.
Duta Besar Indonesia untuk Swiss merangkap Liechtenstein, Muliaman Hadad menyatakan bahwa kenaikan ekspor itu merupakan hasil dari berbagai upaya kerja sama promosi ekonomi Indonesia, yang dilakukan secara intensif di Swiss.
“Nilai ekspor Indonesia ke Swiss dalam lima bulan pertama 2020 ini mencapai lebih dari USD 1 milyar lebih besar dari nilai ekspor Indonesia ke Swiss untuk setahun pada 2019 yang hanya USD 988 juta,” ujar Dubes Muliaman, seperti tertulis dalam rilis Kemenlu.
3T dan Disiplin Protokol Kesehatan Kunci Penurunan Kasus Covid-19
Massifnya testing, tracing, dan treatment (3T) menjadi salah satu kunci untuk menurunkan angka kasus positif dan menurunkan angka fatalitas yang disebabkan virus COVID-19.
Hal itu disampaikan oleh Duta Adaptasi Kebiasaan Baru dr. Reisa Broto Asmoro, di Media Center Gugus Tugas Nasional, Graha BNPB, Jakarta, Rabu, 15 Juli 2020.
Selain itu, dokter Reisa juga menambahkan 3 jurus jitu guna melandaikan kurva transmisi penyebaran COVID-19. Pertama, menjaga jarak aman 1-2 meter dari orang lain ketika berada di kerumunan.
Kedua, menggunakan masker dengan benar dan disiplin ketika berada di luar rumah atau di ruang publik.
Selanjutnya, yang ketiga adalah selalu mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir selama 20 detik.