Warga Brebes Diimbau Sembelih Kurban di RPH
Lontar.id – Masyarakat Brebes dianjurkan untuk memotong hewan kurban di Rumah Pemotongan Hewan (RPH). Tujuannya, mencegah adanya kerumunan massa sekaligus memastikan prosedur pemotongan hewan kurban benar dan mematuhi protokol kesehatan, agar terhindar dari potensi penularan Covid-19.
“Pemkab Brebes memiliki lima RPH, di antaranya di Kecamatan Bumiayu, Banjarharjo, Jatibarang, Ketanggungan dan Brebes. Dengan adanya covid-19 ini, masyarakat disarankan memotong hewan di RPH supaya tidak ada kerumunan,” ujar Kepala Dinas Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Brebes, drh Ismu Subroto, seperti tertulis dalam rilis Pemprov Jateng, Jumat, 31 Juli 2020.
Ismu, mengatakan, selain mendorong pemotongan hewan kurban di RPH, pihaknya juga menerjunkan beberapa tim pemantau ke panitia hewan kurban di setiap kecamatan.
“Kita pastikan tim memantau persiapan hewan kurban benar-benar siap. Karena, istilahnya menghalalkan barang yang haram, harus menyediakan daging yang Aman Sehat Utuh dan Halal (ASUH) sesuai syariah, dan tidak ada pemotongan hewan betina produktif,” ujar Ismu saat mendampingi Bupati Brebes melakukan inspeksi mendadak (sidak) di RPH Desa Limbangan Wetan, Brebes, Kamis, 30 Juli 2020.
Pembelajaran Jarak Jauh Bukan Hal yang Mudah
Pembelajaran jarak jauh bukan hal yang mudah. Apalagi dengan segala keterbatasan, baik infrastruktur berupa sinyal dan listrik, biaya, dan sebagainya.
Hal itu disampaikan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Nadiem Anwar Makarim, meninjau proses pembelajaran pada Tahun Ajaran Baru 2020/2021 di Kota Bogor dan Kabupaten Bogor, Jawa Barat untuk mendengarkan aspirasi dari para guru.
Melalui rilis tertulis Kemendikbud disampaikan, dalam kesempatan itu, Mendikbud mengungkapkan bahwa sejak April lalu Kemendikbud telah melakukan relaksasi Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) untuk membantu sekolah dalam melaksanakan prioritas, termasuk menunjang pembelajaran jarak jauh (PJJ).
“Kami menyadari bahwa pelaksanaan pembelajaran jarak jauh bukan hal yang mudah. Apalagi dengan segala keterbatasan, baik infrastruktur berupa sinyal dan listrik, biaya, dan sebagainya. Oleh karena itu, silakan kepala sekolah membeli kebutuhan yang menjadi prioritas sekolah, misalnya pembelian pulsa untuk guru maupun siswa, hand sanitizer, dan lain-lain,” jelas Mendikbud dalam audiensi dengan guru di SDN 1 Polisi, Kota Bogor, pada Kamis, 30 Juli 2020.
Status Tanggap Darurat Covid-19 di DIY Kembali Diperpanjang
Status Tanggap Darurat Bencana (TDB) DIY diperpanjang hingga 31 Agustus 2020 mendatang. Perpanjangan status tersebut diputuskan melalui SK Gubernur Nomor 227/KEP/2020 tentang penetapan perpanjangan ketiga status Tanggap Darurat Bencana Covid – 19 DIY.
Hasil keputusan itu disampaikan oleh Sekda DIY, R. Kadarmanta Baskara Aji, Kamis, 30 Juli 2020, di Bangsal Kepatihan, Kompleks Kepatihan, Yogyakarta, usai mengikuti rapat pembahasan perkuliahan dengan Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X.
Aji mengungkapkan alasan perpanjangan status ini adalah perkembangan kasus konfirmasi positif Covid – 19 masih belum bisa dikatakan landai. Malah beberapa waktu terakhir ini cenderung naik. Selain itu, Status Bencana Nasional sampai detik ini masih belum dicabut oleh Presiden RI, Joko Widodo.
“Tidak hanya itu saja, masih ada beberapa penanganan lain yang masih diperlukan seperti untuk persiapan pemulihan ekonomi, untuk memberikan bantuan sosial dan yang lain. Untuk itu kita masih memerlukan Status Tanggap Darurat diperpanjang,” jelas Aji, seperti tertulis dalam rilis Pemprov DIY.
Jumlah Hewan Kurban di Jakarta Timur Menurun
Jumlah hewan qurban di Jakarta Timur pada Hari Raya Idul Adha 1441 Hijriah/2020 mencapai 32.403 ekor. Jumlah tersebut diperkirakan mengalami penurunan berkisar 30 persen dari situasi yang sama pada 2019.
Keterangan itu disampaikan Kepala Bagian Perekonomian Kota Administrasi Jakarta Timur Yeni Asnita. “Totalnya 32.403 hewan qurban dari seluruh penampungan di Jakarta Timur, terdiri atas sapi, kambing, domba, dan kerbau,” ujarnya di Jakarta, Jumat, 31 Juli 2020, seperti dilansir Republika.
Kecamatan dengan jumlah hewan qurban terbanyak di antaranya Duren Sawit sebanyak 6.283 ekor, Cakung 4.821 ekor, dan Kramat Jati 4.212 ekor. Yeni mengatakan proses pemotongan hewan qurban hanya diizinkan berada di zona dengan tingkat risiko penularan Covid-19 yang rendah.