Jakarta, Lontar.id – Atlet tunggal putri bulu tangkis Indonesia, Fitriani, memastikan Indonesia tak pulang dengan tangan hampa di Thailand Masters 2019. Fitriani mampu membuktikan diri sebagai jawara tunggal putri dengan menghempaskan perlawanan wakil tuan rumah Busanan Ongbamrungphan. Fitriani menang dua set langsung dengan skor 21-12 dan 21-14.
Fitriani patut berbangga. Sebab, ia menjadi satu-satunya wakil Indonesia yang berhasil lolos ke Final Thailand Masters 2019. pada laga sebelumnya, Fitriani melaju ke final setelah mengalahkan Deng Joy Xuan (Hong Kong), dengan skor 12-21, 21-19, 21-16.
Baca Juga: Tembus Final Thailand Masters, 2 Tahun Penantian Fitriani Terjawab
Tiga wakil Indonesia sebelumnya tumbang pada laga perempat final yang berlangsung Jumat (11/1/2019) kemarin. Mereka adalah Firman Abdul Kholik di nomor tunggal putra, serta Akbar Bintang Cahyono/Winny Oktavina Kandow dan Alfian Eko Prasetya/Marsheilla Gischa Islami pada nomor ganda campuran.
Capaian Fitriani juga sekaligus menghapus dahaga gelar tunggal putri pada berbagai kejuaraan di luar Indonesia. Dilansir Badminton Talk, di luar Indonesia pertama, atlet tunggal putri Indonesia belum pernah merasakan gelar grand prix maupun world tour sejak 6 tahun lalu. Namun, rekor buruk tersebut berakhir hari ini berkat Fitriani.
Gairah Kejayaan itu Mulai Kembali
Keberhasilan Fitriani membuat asa tunggal putri Indonesia untuk menunjukkan taji di berbagai even bulu tangkis dunia juga kembali terbuka. Sebab, sepeninggal Susy Susanti dan Mia Audina, beberapa atlet tunggal putri belum mampu tampil konsisten seperti dua penerusnya itu.
Hal inil disadari betul oleh Pelatih tunggal putri Indonesia, Minarti Timur. Pada Selasa, 1 Januari 2019 lalu, Minarti membeberkan sejumlah aspek yang harus diperbaiki anak asuhnya jika ingin meraih prestasi pada 2019.
Minarti menyatakan targetnya untuk tunggal putri pada 2018 sebenarnya sudah terpenuhi, yakni menembus posisi 20 besar dunia.
Baca Juga: Kebangkitan Tunggal Putri Bulu Tangkis Indonesia di 2019?
Target itu dicapai Gregoria Mariska Tunjung yang kini menempati posisi ke-15. Namun, Minarti tak puas dengan pencapaian tersebut. Ia ingin sektor tunggal putri bisa berjaya seperti dulu lewat torehan gelar juara yang lebih signifikan.
“Masih ada yang perlu dibenahi ya, seperti faktor fisik, harus dibenahi power, kekuatan kaki, tangan, dan segi mental harus lebih berani ngadu,” ujar Minarti.
Khusus dari segi mental, kata Minarti, para pemain diharapkan bisa mengatasi diri sendiri atau mengontrol emosinya.
Baca Juga: Melihat Kembali Prestasi Hendra-Ahsan Usai Berpisah dari PBSI
Jika hal itu bisa dilakukan, Minarti optimistis pebulu tangkis Indonesia mampu bersaing dengan pemain mana pun.