Dirjen Pengelolaan Ruang Laut KKP Dikabarkan Meninggal Terpapar Covid-19
Lontar.id – Direktur Jenderal (Dirjen) Pengelolaan Ruang Laut Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Aryo Hanggono meninggal dunia setelah dirawat beberapa lama akibat terpapar Covid-19.
Kabar meninggalnya Aryo disampaikan oleh Kepala Biro Hubungan Masyarakat dan Kerja Sama Luar Negeri KKP Agung Tri Prasetyo di Jakarta, Senin, 28 September pagi, seperti dilansir Republika.
“Mohon dimaafkan apabila beliau dalam berinteraksi terdapat kekurangan dan kekhilafan,” kata Agung.
Dirjen Pengelolaan Ruang Laut KKP Aryo Hanggono, terpapar oleh penyakit Covid-19 setelah kunjungan kerja rombongan Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo ke sejumlah daerah, terakhir dari Kalimantan Timur.
Dalam kunjungan kerja ke Kaltim tersebut, Aryo Hanggono mengikuti sejumlah acara bersama-sama Menteri Edhy, antara lain dalam acara pelepasan tukik di Maratua, salah satu pulau kecil terluar di wilayah Kaltim.
Rombongan Menteri Edhy, yang termasuk Dirjen PRL Aryo Hanggono, berada di sana pada beberapa hari pada awal pekan pertama bulan September 2020.
Timnas U-19 Dijadwalkan Lawan Dinamo Zagreb
Tim Nasional Indonesia U-19 dijadwalkan menjalani ajang uji coba terakhir selama menjalani pemusatan latihan (TC) di Kroasia, yakni melawan Dinamo Zagreb pada hari ini, Senin, 28 September 2020.
Laga uji coba itu akan digelar di Komplek Stadion Maksimir (Dinamo Zagreb Academy), Zagreb.
Selama di Kroasia, David Maulana dan kawan-kawan sudah melakoni enam kali laga uji coba yakni melawan Bulgaria (0-3), Kroasia (1-7), Arab Saudi (3-3), serta dua kali melawan Qatar (2-1 dan 1-1), dan Bosnia Herzegovina (0-1).
Pelatih Timnas U-19, Shin Tae-yong mengatakan bahwa timnya sudah siap menghadapi Dinamo Zagreb. Ia menyatakan bahwa tim Dinamo Zagreb merupakan tim yang kuat apalagi merupakan klub raksasa di Liga Kroasia dan penghasil pemain muda yang bagus.
“Seperti biasa kami ingin terus melihat perkembangan pemain pada laga uji coba melawan Dinamo Zagreb. Mereka pasti unggul di postur tubuh dibanding kami, namun pemain sudah menunjukkan perkembangan yang bagus bila bermain melawan dengan postur yang lebih tinggi dan besar,” kata Shin Tae-yong.
Cerita Tenaga Kesehatan pada Presiden
Perjuangan para dokter, perawat, dan tenaga kesehatan dalam menangani pasien yang terpapar Covid-19 tidaklah mudah karena selain harus berjibaku dengan risiko terpapar virus tersebut, tenaga medis juga tidak memiliki banyak kesempatan untuk bertemu dengan keluarga.
Dilansir laman resmi Sekretariat Kabinet (Setkab), saat berbincang dengan Sifira Kristingrum, seorang perawat di RSAL Dr. Ramelan, Surabaya yang sehari-hari bertugas menangani pasien positif Covid-19, Presiden Joko Widodo (Jokowi) turut merasakan bagaimana kerasnya perjuangan para tenaga medis di rumah sakit, tantangan yang mereka hadapi, hingga keluh kesah para pasien.
“Ini di rumah sakit mana ya? Mbak Fira ya?” tanya Presiden di awal perbincangan melalui sambungan video yang diunggah di YouTube Sekretariat Presiden, Minggu (27/9) petang.
“Rumah Sakit Angkatan Laut Dr. Ramelan, Pak,” jawab Suster Fira.
Suster Fira bercerita bahwa dirinya telah bertugas menangani pasien yang terpapar Covid-19 selama lima bulan, atau sejak bulan Mei lalu. Selama rentang waktu tersebut, ia bisa dikatakan jarang bertemu dengan keluarganya.
“Kapan terakhir bertemu dengan keluarga? Apakah diizinkan pulang atau harus berjaga terus di rumah sakit?” tanya Presiden Jokowi yang tampak berada di Istana Bogor.
“Diizinkan pulang Pak, setelah satu bulan kita cek swab, kalau negatif kita pulang,” kata Suster Fira.
Di rumah sakit tempatnya bertugas, Suster Fira sehari-hari ditempatkan di ruangan Intensive Care Unit (ICU) yang memiliki 16 tempat tidur dan dilengkapi dengan 11 ventilator. Menurut penuturannya, dalam dua minggu terakhir ini pasien yang masuk ke ICU menurun.
Jembatan Gantung Palopo-Toraja Utara Selesai Dibangun
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) telah menyelesaikan jembatan gantung yang menghubungkan jalur Palopo-Toraja Utara di Kelurahan Battang Barat, Kecamatan Wara Barat, Kota Palopo, Sulawesi Selatan, dan resmi difungsikan pada Jumat, 25 September 2020.
Dilansir laman resmi Kementerian PUPR, Senin, 28 September 2020, pembangunan jembatan tersebut sebagai upaya memulihkan konektivitas akibat bencana tanah longsor pada Juli 2020 akibat curah hujan yang sangat tinggi di hulu sungai dan mengakibatkan akses jalan nasional Palopo-Toraja Utara putus.
Menteri Basuki Hadimuljono saat meninjau lokasi kejadian pada Juli 2020 lalu menyatakan Kementerian PUPR menyiapkan jembatan gantung dalam 3 bulan tuntas untuk membantu memulihkan konektivitas.
Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Sulawesi Selatan Kementerian PUPR Muh. Insal U. Maha mengatakan, jembatan gantung tersebut memiliki panjang bentang 84 meter dengan panjang jalan pendekat arah Palopo 140 meter dan arah Rantepao 57 meter, dengan lebar 4,2 meter yang mampu menahan beban hingga 1,5 ton.
“Sudah selesai dan sudah bisa dilalui pejalan kaki dan kendaraan roda dua. Jembatan gantung ini diperuntukan untuk masyarakat yang mau ke Toraja maupun sebaliknya,” ungkap Muh. Insal.
Insal mengatakan, jembatan gantung ini merupakan jalur transportasi sementara yang hanya bisa dilalui pejalan kaki dan pengendara roda dua. “Memang jembatan ini bersifat sementara. Nantinya akan dibangun jembatan permanen yang dapat dilalui mobil dan kendaraan lainnya,” jelasnya.