Lontar.id – Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Edy Rahmayadi menyampaikan kekecewaanya pada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mandailing Natal (Madina) dan Satgas Penanganan Covid-19 Madina.
Edy menilai penanganan, sosialisasi dan penerapan protokol kesehatan masyarakat di Madina kurang maksimal.
Kekecewaan itu disampaikan pada kunjungan kerja (kunker) hari pertama di Padangsidimpuan, Tapanuli Selatan dan Mandailing Natal (Madina), Selasa , 6 Oktober 2020.
Berdasarkan hasil pengamatannya pada kunker ini, ia melihat masyarakat kurang mematuhi protokol kesehatan, padahal jumlah masyarakat yang terpapar Covid-19 di daerah ini terus meningkat.
“Itu rakyat kita tidak tahu, kalau tidak kita ingatkan. Saya melihat secara riil kondisi ini dimulai dengan mengunjungi pesantren dan sepanjang jalan. Saya melihat Madina ini tidak ada yang menangani terkait dengan adanya sosialisi Covid-19 ini dengan memberitahukan penyesuaian kebiasaan baru pada masyarakat. Kalau saya lihat pembiaran dan masa bodoh,” ucap Edy Rahmayadi, seperti tertulis dalam rilis.
Edy Rahmayadi meminta maaf atas penyampaiannya tersebut ke publik. Namun hal ini penting ia ingatkan agar penanganan Covid-19 ini dapat diselesaikan dengan segera. Selain itu, tidak ada unsur politik ia mengutarakan hal tersebut, semata-mata mengingatkan Satgas Covid-19 Madina untuk maksimal dalam penangan Covid-19 di Madina.
Suasana di TPS Indonesia Diimpikan Banyak Negara
Anggota Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP), Didik Supriyanto mengungkapkan bahwa terdapat salah satu proses demokrasi yang di Indonesia yang diimpikan oleh banyak negara.
Ia menjelaskan, hal itu adalah suasana Tempat Pemungutan Suara (TPS) saat pencoblosan berlangsung. Menurut Didik, atmosfer demokratis sangat kental di TPS saat hari pemungutan suara.
Hal ini diungkapkan Didik kepada awak media dalam kegiatan Ngobrol Etika Penyelenggara Pemilu dengan Media (Ngetren Media) di Badung, Bali, Selasa malam, 6 Oktober 2020.
“Suasana TPS di Indonesia merupakan suatu hal yang diimpikan oleh banyak orang luar negeri,” jelasnya, seperti tertulis dalam rilis
Didik mengakui bahwa dirinya selalu mengamati jalannya pemilu dan pilkada sejak 2004 silam. Dari pengalamannya, ia menuturkan bahwa tidak pernah sekalipun terjadi konflik di lingkungan TPS.
“Suasana TPS damai, penuh dengan toleransi, masyarakat berbaur dan bercanda satu sama lain. Belum lagi dengan sorak sorai saat penghitungan suara di TPS,” ucapnya.
Pandemi, Ekspor Keripik Singkong Magelang Meningkat
Keripik singkong asal Kabupaten Magelang, berhasil merambah pasar Eropa. Hal itu membuat Gubernur Jateng Ganjar Pranowo memujinya. Mengingat, di tengah masa pandemi, tetap bisa berjualan hingga ke negara-negara Eropa.
Keripik singkong itu diproduksi oleh salah satu perusahaan penerima penghargaan produktivitas Siddhakarya tahun 2020 Jateng, yaitu, PT Mirasa Food Industry asal Kabupaten Magelang. Perusahaan ini meraih penghargaan Siddhakarya kategori Usaha Menengah.
Mei Nur Rahmawati selaku Manajer Operasional PT Mirasa Food Industry Magelang mengatakan, saat pandemi seperti ini, pihaknya terus bertahan dengan upaya kreatif, inovatif, serta target pemasaran yang jelas.
“Kalau ekspornya naik sampai 30 persen dari tahun kemarin. Ada kalanya kita minta tambahan satu kontainer ya, nanti kita kasih diskon sekian. Sistem-sistem seperti itu kita terapkan,” kata Mei ditemui usai acara Penerimaan Penghargaan Siddhakarya di Hotel Pesona Kota Semarang, Selasa, 6 Oktober 2020.
“Keripik (ekspor) ke Jerman, Inggris, Belanda. Yang Belanda ada yang dikirim ke Belgia tapi lewat Belanda. Ada yang ke Hongkong, ke Uni Emirat Arab, seperti Yaman, Oman, Abu Dhabi,” tambahnya.
DPR Setujui Naturalisasi 4 Atlet, Menpora Harap Harumkan Indonesia
Komisi III DPR RI telah menyetujui permohonan pertimbangan pemberian kewarganegaraan RI kepada tiga atlet basket dan seorang pesepak bola.
Ketiga pebasket tersebut yakni Kimberliy Pierre Louis, Lester Prosper, dan Brandon Van Dorn Jawato. Sementara, seorang pesepak bola yang juga disetujui proses naturalisasinya yakni Marc Anthony Klok.
Mereka pun diminta untuk bekerja lebih keras untuk mengharumkan nama bangsa lewat prestasi dimasa mendatang.
“Kami ucapkan terima kasih kepada Komisi III DPR RI terhadap proses naturalisasi ini. Kita harapkan ini bisa menjadi penguat untuk tim nasional yang akan bertanding di kancah internasional,” kata Menpora RI, Zainuddin Amali, melalui rilis tertulis.
Dalam hal ini, Menpora RI menegaskan proses naturalisasi melihat dari sisi urgensi-nya. Kemudian, atlet yang nantinya sudah resmi menjadi WNI harus bisa memberikan dampak yang baik terhadap cabang olahraga.
“Kami menerapkan urgensi. Sangat hati-hati betul untuk naturalisasi ini. Kita wajibkan pimpinan cabang olahraga untuk memonitoring perkembangan mereka, kita harapkan ini bisa berdampak baik terhadap tim nasional,” jelas Menpora RI.
Kimberliy Pierre Louis, Lester Prosper, dan Brandon Van Dorn Jawato diproyeksikan untuk memperkuat Tim Nasional Bola Basket pada kejuaraan Asia dan dunia yang akan datang. Ketiganya dinilai memiliki kualitas dan rekor yang baik. “Terus terang bahwa kondisi yang ada sekarang ini memang kita sangat membutuhkan tambahan tenaga untuk memperkuat tim. Berdasarkan penelusuran, kami anggap mereka layak untuk kita mohonkan kewarganegaraan supaya bisa perkuat Timnas Basket,” terang Menpora.
Hal yang sama juga disampaikan Menpora RI mengenai Marc Klok. Pemain Persija Jakarta itu dinilai bisa membantu Timnas Indonesia senior untuk memperbaiki prestasi. “Disamping itu kami juga masukan kewarganegaraan untuk pemain sepak bola Marc Klok. Kebutuhan tim sepak bola juga dinilai sangat penting karena akan memasuki ajang kejuaraan yang menentukan peringkat,” tambahnya.