Seleksi Garuda Select Berakhir, Ini Kata PSSI
Lontar.id – Seleksi untuk program Garuda Select jilid ketiga resmi berakhir pada Selasa, 29 Oktober 2020. Kegiatan yang berlangsung dari tanggal 29 Oktober di Stadion Pakansari, Kabupaten Bogor tersebut ditutup oleh Plt Sekretaris Jenderal PSSI, Yunus Nusi.
Turut hadir pula di hari terakhir seleksi ini, anggota Komite Eksekutif PSSI, Endri Erawan beserta Direktur Teknik PSSI, Indra Sjafri. Selain itu perwakilan Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) yakni Staf Khusus Menpora Bidang Pengembangan dan Prestasi Olah raga, Mahfudin Niagara juga hadir.
“Kegiatan ini merupakan salah satu jawaban dari tantangan sepak bola Indonesia di masa pandemi. Belum adanya kompetisi, PSSI terus berinovasi dan mencari formulasi yang tepat untuk tetap mengadakan seleksi program Garuda Select bekerja sama dengan Mola TV,” tutur Yunus Nusi melalui keterangab tertulis, Selasa, 3 November 2020.
“Apa yang dilakukan beberapa hari ini muaranya untuk menciptakan calon-calon pemain Timnas Indonesia yang kuat di masa mendatang,” tambah Yunus Nusi.
Baru 40 Persen Aset Tanah PT KAI yang Tersertifikasi
PT Kereta Api Indonesia (Persero) juga mengoptimalkan aset yang dimilikinya melalui seritifikasi dan penertiban. Saat ini, baru 40% aset tanah yang disertifikasi dari total aset seluas 327.825.712 m2.
“Penyelamatan aset tersebut merupakan wujud dukungan KAI untuk mencapai salah satu prioritas Kementerian BUMN di bawah kepemimpinan Menteri Erick Thohir yakni Peningkatan Investasi,” ujar VP Public Relations KAI Joni Martinus melalui rilis tertulis.
Pada 2019, lini bisnis Komersialisasi Aset menyumbangkan 4% dari total pendapatan KAI. Jumlah tersebut ditargetkan meningkat menjadi 9% pada tahun 2024.
Bentuk komersialisasi aset tersebut berupa penyewaan bangunan perusahaan, penyewaan lahan perusahaan, penyewaan kios di stasiun, periklanan, penyewaan untuk utilitas, dan lainnya.
“KAI berkomitmen untuk terus meningkatkan luas aset yang tersertifikat pada setiap tahunnya. Tujuannya agar investasi dan pengembangan di lahan KAI semakin meningkat, baik melalui komersialisasi aset, pengembangan kawasan stasiun, pembangunan kawasan TOD, dan lainnya,” ujar Joni.
PPI di Turki Resmikan Rumah Indonesia
Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) Turki dan KBRI Ankara resmikan “Rumah Indonesia” (Endonezya Evi), sebuah wadah untuk mempromosikan bahasa dan budaya Indonesia di Turki saat memperingati Hari Sumpah Pemuda.
Kesempatan tersebut sekaligus digunakan untuk merefleksikan kembali komitmen pemuda Indonesia atas kesatuan Tanah Air, Bangsa, dan Bahasa yaitu Indonesia.
“Bahasa adalah instrumen untuk connecting the world. Jika banyak orang Turki yang menguasai bahasa Indonesia, maka Indonesia akan lebih mudah terhubung dengan Turki. Begitu pula sebaliknya,” ujar Duta Besar Indonesia untuk Turki, Lalu Muhammad Iqbal, seperti dilansir laman resmi Kemenlu, Rabu, 4 November 2020.
Lebih lanjut, Dubes Iqbal menyatakan bahwa bahasa bukan hanya budaya, tetapi juga ekonomi. Oleh karena itu, Rumah Indonesia harus memiliki peta jalan agar bisa berkelanjutan dan mengenalkan potensi ekonomi Indonesia kepada Turki dan sebaliknya. Dubes Iqbal juga menyampaikan bahwa dalam waktu dekat KBRI Ankara berencana membuka Pusat Studi Bahasa Indonesia di Ankara bekerja sama dengan salah satu universitas sebagai langkah konkret mempromosikan Indonesia di Turki.
”Indonesia sejak dulu sudah menjadi lingua franca. Saat ini, bersama dengan mitra-mitra kami, tujuan Badan Bahasa Kemdikbud adalah mempromosikan bahasa Indonesia ke berbagai penjuru dunia. Rumah Indonesia menjadi platform baik yang diinisiasi diaspora pelajar Indonesia,” ujar Plt. Kapus Pengembangan dan Pelindungan Bahasa dan Sastra Kemdikbud, Dora Amalia yang hadir pada saat peresmian Rumah Indonesia
Jokowi Sebut Jadi Tuan Rumah Olimpiade Bukan Gagah-gagahan
Kesuksesan menjadi tuan rumah penyelenggaraan Asian Games maupun Asian Para Games di tahun 2018 silam membuka rasa percaya diri sekaligus membuka mata dunia bahwa Indonesia mampu menyelenggarakan perhelatan internasional. Kesuksesan tersebut memicu Indonesia untuk mencalonkan diri menjadi tuan rumah ajang yang lebih besar, yaitu Olimpiade Tahun 2032.
“Asian Games maupun Asian Paragames di 2018 telah sukses kita selenggarakan. Ini membuka rasa percaya diri, juga membuka mata dunia bahwa Indonesia mampu menjadi tuan rumah yang baik dalam event internasional. Oleh sebab itu, 2018 kita secara resmi telah mencalonkan untuk menjadi tuan rumah olimpiade di tahun 2032,” ujar Presiden Joko Widodo pada Rapat Terbatas yang dilakukan secara daring, Rabu, 4 November 2020 pagi.
Diingatkan Presiden, tujuan Indonesia menjadi tuan rumah olimpiade bukanlah untuk gagah-gagahan melainkan untuk meningkatkan citra dan martabat bangsa. “Menjadi tuan rumah olimpiade ini bukan sesuatu untuk gagah-gagahan tapi salah satu cara untuk meningkatkan citra dan martabat bangsa,” tegasnya.
Untuk itu, Presiden meminta agar pencalonan ini dijadikan momentum untuk untuk menata diri serta memperbaiki berbagai hal yang selama ini masih kurang. “Mulai dari penyiapan infrastruktur keolahragaan, kemudian yang berkaitan dengan prestasi atlet, peningkatan visibilitas global sebagai kota penyelenggara, dan lain sebagainya,” ujarnya.