Lontar.id – Menteri Agama Periode 2019-2020 Fachrul Razi meyakini pilihan Presiden Jokowi untuk mereshufle dirinya adalah pilihan paling tepat sesuai dengan kebutuhan pemerintahan pada saat ini. Pria kelahiran Kutaradja 73 tahun yang lalu ini pun optimis, dengan energi yang lebih muda Yaqut Cholil Qoumas mampu memimpin Kementerian Agama dengan lebih baik.
“Saya percaya dengan pengalaman Bapak, dengan energi Bapak yang masih muda, saya optimis Bapak mampu memimpin Kementerian Agama dengan lebih baik,” tutur Fachrul Razi kepada Gus Yaqut pada acara Serah Terima Jabatan Menteri Agama di Kantor Kementerian Agama, Rabu, 23 Desember 2020.
Fachrul Razi yang diangkat sebagai Menag pada 23 Oktober 2019 ini juga menyampaikan ucapan terimakasih kepada jajaran Kemenag yang telah membantunya selama ini. “Terima kasih kepada teman-teman khususnya Bapak Wamen, dan seluruh jajaran,” tutur Fachrul.
“Dulu mula-mula saya berpikir masuk ke Kementerian Agama ini banyak kesulitan. Tetapi ternyata tidak. Kenapa tidak? karena dalam Kementerian Agama ini sudah ada tim yang sangat bagus, yang kita sebut Dream Team,” imbuhnya.
Dream Team ini, lanjut Fachrul, bukan tim yang hanya ada dalam mimpi atau angan-angan. “Melainkan ini adalah tim yang luar biasa, semua ada di tim tersebut. Kalau ibarat tim sepak bola, itu hanya tim-tim tertentu saja. Dia bukan hanya memenangkan pertandingan, tapi juga dia mainnya sangat bersih dan sangat cantik untuk dilihat,” ujar Fachrul.
“Nah begitulah Dream Team kita ini. Di bawah koordinasi Pa Wamen, tim ini sangat bagus kerjanya. Sama-sama kita membangun Kementerian Agama ini,” lanjut Fachrul.
Ia berharap ke depan Dream Team ini dapat terus solid dan bekerja mendukung Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas. “Semoga Bapak-Bapak selalu sehat, semakin barakah, sehingga dapat berbuat lebih banyak bagi negara dan bangsa. Terimakasih atas dukungan dan bantuannya untuk saya selama ini,” tutup Fachrul Razi.
DLH Magelang Pasang Ratusan Lampion di Alun-Alun
Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Magelang memasang ratusan lampion warna-warni di kawasan Alun-Alun Kota Magelang. Pemasangan lampion ini diharapkan menambah semarak Kota Magelang mendekati hari raya Natal 2020 dan Tahun Baru 2021.
Kepala Bidang Pengelolaan PJU, Pertamanan, dan Pemakaman DLH Kota Magelang, Yetty Setiyaningsih, mengatakan, Pemkot Magelang tidak mengadakan perayaan tahun baru, dan hanya memasang lampion agar tampak lebih semarak.
“Sekarang, kita ganti menjadi warna-warni guna menyambut datangnya perayaan Natal dan Tahun Baru. Harapannya menambah semaraknya kota, karena di masa pandemi Covid-19 ini Pemkot Magelang tidak mengadakan perayaan tahun baru,” ujarnya, seperti tertulis dalam rilis Pemprov Jateng, Rabu, 23 Desember 2020.
Sebelumnya, lampion yang dipasang berwarna merah dan putih guna menyambut HUT RI pada Agustus 2020 lalu.
Rencananya, lampion yang dipasang memang akan disesuaikan dengan tema atau momen tertentu, misalnya Imlek berwarna merah, dan di momen Natal Tahun Baru kali ini berwarna-warni.
Menurut Yetty, warna yang beraneka ragam mengandung filosofi bahwa masyarakat Kota Magelang yang majemuk dan beragam. Warna-warni juga berarti meriah dan gembira meski di tengah pandemi Covid-19.
Ada dua lokasi yang dipasang sebanyak 286 buah lampion, yakni di depan Markas Polres Magelang Kota sebanyak 117 buah lampion dan lokasi kedua di depan Trio Plaza sebanyak 169 buah lampion.
“Adanya lampion ini ada sejak bulan Juli 2020 lalu. Tujuannya menambah daya tarik estetika kawasan alun-alun. Khususnya di malam hari, karena lampu lampion bisa menerangi kawasan tersebut. Warnanya berubah agar masyarakat tidak bosan menikmatinya,” jelasnya.
Menag Ingin Jadikan Agama sebagai Inspirasi
Yaqut Cholil Qoumas mengungkapkan keinginannya untuk menjadikan agama sebagai inspirasi bukan aspirasi.
Hal itu disampaikannya usai diperkenalkan Presiden Joko Widodo sebagai calon Menteri Agama (Menag), di beranda belakang Istana Merdeka, Jakarta, Selasa sore, 22 Desember 2020.
“Agama sebisa mungkin tidak lagi digunakan menjadi alat politik, baik untuk menentang pemerintah maupun merebut kekuasaan atau mungkin untuk tujuan-tujuan yang lain. Agama biar menjadi inspirasi dan biarkan agama itu membawa nilai-nilai kebaikan dan nilai-nilai kedamaian dalam kehidupan berbangsa dan bernegara,” ujarnya seperti dirilis Sekretariat Kabinet.
Selanjutnya, dipaparkan Ketua Umum Gerakan Pemuda Ansor ini, dirinya akan berupaya meningkatkan ukhuwah islamiah, ukhuwah wathaniyah, dan ukhuwah basyariyah. Hal tersebut, imbuhnya, bukan tugas yang mudah.
“Kenapa ukhuwah islamiah? Karena kita tahu bahwa mayoritas warga negara ini adalah pemeluk agama Islam, maka negara ini akan damai, negara ini akan tenteram jika sesama muslim, sama umat Islam ini memiliki ukhuwah atau persatuan di antara mereka,” ujar Yaqut.
Ukhuwah wathaniyah atau persaudaraan sesama warga bangsa, jelasnya, juga penting karena kemerdekaan bangsa Indonesia diperoleh atas perjuangan semua agama. Oleh karena itu, semua berhak memiliki negara Indonesia.
“Umat Muslim, kaum Kristiani, Hindu, Buddha, Konghucu, dan semua agama yang ada di Indonesia pada waktu pergolakan kemerdekaan mereka terlibat. Penting ukhuwah wathaniyah ini kemudian kita bangkitkan kembali, agar tidak ada satu kelompok pun, tidak satu agama pun yang mengklaim merasa paling memiliki negara ini,” tegasnya.
Terkait ukhuwah basyariyah atau persaudaraan/persatuan sesama umat manusia, Yaqut mengutip kalimat Ali bin Abi Thalib yang artinya mereka yang tidak saudara dalam iman adalah saudaramu dalam kemanusiaan.
Garuda Select Bermain Imbang Lawan Port Vale
Garuda Select menghadapi pertandingan perdana di musim ketiga pada Selasa (22/12). Lawan yang dihadapi tim asuhan duet pelatih Dennis Wise dan Des Walker tersebut adalah Port Vale U-18. Loughborough University Stadium menjadi venue pada pertandingan kali ini. Stadion yang terletak di Leicestershire ini digunakan oleh Garuda Select pada musim ketiga setelah pada dua musim sebelumnya bermarkas di Birmingham.
Port Vale U-18 diasuh oleh eks pemain Chelsea, Frank Sinclair. Tim yang berdiri sejak tahun 1876 ini punya sejarah panjang di sepak bola Inggris dengan koleksi dua gelar kompetisi League 2. Port Vale U-18 sendiri berkiprah di Football League Youth Alliance atau kasta kedua U-18 Professional Development League. Menghadapi Port Vale U-18 persiapan Garuda Select belum maksimal.
Setelah tiba di Inggris, Rafli Asrul dan kawan-kawan harus menjalani karantina dan baru berlatih di lapangan sejak 15 Desember atau seminggu sebelum pertandingan. Namun, Garuda Select tampil ngotot dan gigih di hari pertandingan. Melawan Port Vale U-18 yang berpostur lebih besar perlawanan diberikan oleh Garuda Select. Hebatnya sempat tertinggal 0-1 lewat gol Logan Stinton, Garuda Select menyamakan kedudukan berkat gol I Putu Dipa Yogi Arta.
“Kami berusaha untuk bisa mengimbangi permainan mereka. Saya merasa bangga bisa mencetak gol di Inggris dan semoga bisa mencetak gol lagi. Awalnya Cukup tegang karena ini pertandingan pertama kami. Bermain imbang melawan lawan yang besar-besar merupakan hasil yang kami syukuri,” ucap Dipa seusai pertandingan.
Sementara itu, Des Walker merasa puas dengan permainan anak asuhnya. Menurutnya, skuad Garuda Select tampil luar biasa di tengah persiapan yang tak optimal.
“Saya puas dengan hasil imbang ini mengingat para pemain yang ada sekarang baru tiba dua minggu di Inggris dan belum mendapatkan durasi latihan yang cukup,”ujar Walker. Performa Garuda Select turut mendapat pujian dari legenda Aston Villa, Lee Hendrie yang menjadi komentator pertandingan di laga kontra Port Vale U-18.