Pesan Gus Mus untuk Menteri Agama
Lontar.id – Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas menemui KH Mustofa Bisri (Gus Mus) di Ponpes Roudlott Tholibin Leteh, Rembang. Pertemuan Menag dengan pamannya tersebut berlangsung tertutup.
Usai pertemuan, Menag menyampaikan bahwa ada dua pesan yang diberikan oleh Gus Mus kepadanya.
“Yang pertama tentunya harus amanah, menghindari perilaku korupsi dan kolusi,” kata Menag, Jumat, 25 Desember 2020.
Pesan kedua, Menag diminta merangkul semua pihak untuk dapat memiliki perasaan yang sama terhadap negara Indonesia, meskipun masyarakat memiliki latar belakang yang berbeda. “Yang kedua beliau berpesan untuk merangkul siapa saja agar memiliki perasaa yang sama terhadap Indonesia. Tidak penting latar belakangnya apa, kelompok, agama, dan ras apa. Semua kita ajak untuk bersama-sama mencintai Indonesia,” ujar Menag.
Dengan mencintai Indonesia, kata Menag, maka cita-cita pemerintah untuk menjadikan negara ini lebih baik dan lebih maju akan lebih mudah dicapai.
Menurut rencana, usai salat jumat, Menag akan mengunjungi KH Najih MZ di Sarang. Menag mengutarakan, tujuan silaturahim ini adalah untuk meminta nasihat dan arahan untuk kinerja ke depan.
Menhub Cek Protokol Kesehatan di Bandara Soetta
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi meninjau terminal 2 dan 3 Bandar Udara Internasional Soekarno Hatta (Bandara Soetta), Tangerang, Banten, Sabtu, 26 Desember 2020.
Peninjauan itu untuk memastikan protokol kesehatan diterapkan dengan baik menghadapi masa libur natal 2020 dan tahun baru 2021. Menhub juga mengecek tempat rapid test antigen/PCR test di terminal tersebut.
“Saya tekankan bahwa pada saat libur ini protokol kesehatan harus lebih ketat,” ujar Menhub, seperti tertulis dalam rilis.
Budi mengatakan telah meminta Angkasa Pura II berkoordinasi dengan Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kementerian Kesehatan (Kemenkes) untuk melakukan perbaikan dan penataan dalam rangka mengantisipasi terjadinya antrean panjang saat pelaksanaan tes cepat (rapid test) COVID-19 maupun pengecekan surat hasil pemeriksaan kesehatan di bandara.
Ditambah Menhub, ia juga mendapatkan masukan dari para ahli agar pemeriksaan kesehatan bisa dilakukan dengan lebih aman yaitu dengan membuat bilik atau chamber. Sehingga pemeriksaan bisa dilakukan di dalam bilik atau chamber tersebut.
Lebih lanjut, ia meminta seluruh stakeholder penerbangan di Bandara Soetta untuk bersiap mengantisipasi terjadinya dua puncak perjalanan yang diprediksi terjadi pada 31 Desember 2020 dan pada arus balik di awal Januari 2021.
“Untuk mengantisipasi puncak perjalanan. Saya pikir seluruh stakeholder sudah siap untuk meningkatkan kapasitas karena titik-titik pemeriksaan dari protokol kesehatan itu sudah ditata sedemikian rupa. Jadi saya pikir itu bisa dilaksanakan dengan baik,” ujarnya.
Harga Bahan Kebutuhan Pokok di Batang Stabil
Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kabupaten Batang menggelar pantauan harga dan ketersediaan kebutuhan pokok masyarakat (kepokmas) di sejumlah minimarket jejaring maupun nonjejaring.
Beberapa minimarket yang diambil sampel meliputi wilayah Kota Batang, Bandar dan Limpung.
Selain memantau ketersediaan Kepokmas, TPID juga memberikan peringatan kepada pengelola minimarket tentang disiplin waktu buka dan tutup di masa pandemi Covid-19, dengan tetap mematuhi protokol kesehatan, baik pemilik maupun pembeli.
“Barang-barang kebutuhan yang menjadi perhatian yakni beras, gula, telur, tepung terigu, susu dan minyak goreng. Kami sudah cek dan ketersediaan mencukupi,” kata Kepala Bidang Perekonomian Batang, Windu Suriadji, saat memantau ketersediaan Kepokmas, di minimarket, Jalan A Yani, Kabupaten Batang, seperti tertis dalam rilis Pemprov Jateng.
Kepala Satpol PP M Fathoni mengimbau agar pengelola minimarket di dalam kota, mematuhi peraturan pemerintah untuk membuka tokonya pukul 07.00 WIB dan menutupnya pukul 22.00 WIB.
“Harus sesuai perjanjiannya. Jika memang hanya buka sampai jam 10 malam, ya patuhi. Kecuali untuk minimarket yang berada di jalur pantura perjanjiannya memang 24 jam,” tegasnya.
Kepala Bidang Perdagangan Disperindagkop dan UKM Endang Rahmawati menerangkan, setelah dilakukan pengecekan kenaikan harga kepokmas masih dapat dikategorikan stabil.
“Untuk beras, ada sedikit kenaikan Rp200, dari semula Rp11.300 menjadi Rp11.500 per kilogram. Gula Rp12.500 per kilogram, tepung terigu Rp10.700 per kilogram, telur Rp1.900 per butir,” terangnya.
TPST Piyungan Kembali Beroperasi
Penumpukan sampah di berbagai sudut Kota Yogyakarta, Sleman, dan Bantul (Kartamantul), kembali terjadi. Penyebabnya adalah ditutupnya Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) Piyungan sejak Jumat (18/12) oleh masyarakat sekitar karena sudah melebihi kapasitas.
Menanggapi hal tersebut, Sekda DIY Kadarmanta Baskara Aji menuturkan, Per Rabu, 23 Desember 2020, Plt. Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) DIY melaporkan bahwa TPST Piyungan sudah dibuka kembali. “Jadi sudah bisa untuk buang sampah. Mungkin nantinya truk sampah yang biasa beroperasi dua kali sehari, jadi empat kali sehari, supaya depo-depo itu bisa segera bersih,” jelasnya seperti tertulis dalam rilis Pemprov DIY.
Aji menambahkan, untuk jangka waktu ke depan, Pemda DIY akan melakukan KPBU (Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha), yakni dengan investor. Sampah tidak hanya ditumpuk, namun juga diolah. Jadi tempat itu (TPST Piyungan) hanya tempat pengolahan. Sampah harus berdaya guna, bisa diolah misal jadi konblok atau arang. Seperti itu yang kita harapkan, ada nilai lebih, jadi sampah bisa diurai,” ungkap Aji.
Di sisi lain, selama belum dapat dilakukan pengolahan, sejak tataran rumah tangga, sampah sejatinya sudah mulai disortir dan dibedakan menurut jenis sampahnya misal plastik dan organik. “Sosialisasi soal ini kan sebanrnya sudah dimula seja sekolah, ada namanya bank sampah, pengolahan sampah sederhana dengan mesin kecil produksi Dinas Perindustrian. Itu kalau kelurga memiliki kan bisa membantu,” tukas mantan Kepala Dinas Disdikpora DIY ini.
Terkait dengan keluhan warga mengenai pengadaan drainase, Aji mengatakan bahwa Pemda DIY sudah memberi solusi. Aji berujar, “Sudah diatasi, jadi nanti kalau hujan, akan masuk ke drainase, tidak lagi mili (mengalir) ke pemukiman warga sekitar.”