Waspada Bibit Siklon Tropis di Selatan NTT
Lontar.id – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mendeteksi adanya Pusat Tekanan Rendah (Low Pressure Area – LPA) atau dikenal sebagai potensi bibit siklon di sekitar selatan Nusa Tenggara Timur (NTT) sejak 2 hari terakhir.
Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Guswanto, mengatakan, potensi bibit siklon tersebut dapat berkembang menjadi Siklon Tropis.
Bibit siklon tersebut diprediksikan masih bertahan dan menunjukkan pergerakan ke arah barat mendekati wilayah laut di selatan Jawa Timur dengan potensi intensitas yang menguat hingga 2 hari mendatang.
Keberadaan potensi bibit siklon tersebut cukup signifikan berdampak pada pembentukan pola konvergensi dan belokan angin di wilayah Sumatra Selatan – Jawa – Nusa Tenggara.
“Secara tidak langsung dapat berdampak pada pembentukan potensi cuaca ekstrem berupa hujan lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang,” jelasnya melalui rilis tertulis, Selasa, 23 Februari 2021.
Selain itu, juga dapat menimbulkan potensi angin kencang di wilayah perairan dan potensi gelombang tinggi di wilayah laut bagian selatan Jawa hingga Nusa Tenggara.
Tokoh Lintas Agama Mulai Vaksinasi Covid-19
Tokoh lintas agama mulai menjalani vaksinasi Covid-19, Selasa (23/2/2021). Kegiatan bertajuk Pekan Vaksinasi Tokoh Lintas Agama ini digelar mulai Selasa-Sabtu (23-27/2/2021), di Basement Masjid Istiqlal, Jakarta.
Kegiatan yang terselenggara atas kerja sama Kementerian Agama dan Kementerian Kesehatan ini menargetkan vaksinasi 10 ribu tokoh agama. Vaksinasi ini akan dilakukan bertahap dalam rentang empat hari ke depan. Berdasarkan data panitia, saat ini sudah ribuan data tokoh agama yang telah tervalidasi untuk diberikan vaksinasi, baik tokoh agama Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Buddha, maupun Khonghucu.
Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas mengapresiasi peran aktif para tokoh agama dalam program vaksinasi yang digelar pemerintah. Menurutnya, vaksinasi ini bagian dari wujud sinergitas antarlembaga negara, Kemenag dan Kemenkes, bersama para tokoh agama dalam ikut mengatasi pandemi Covid-19.
“Ini adalah bentuk sinergi dalam menangani wabah Covid-19 yang sudah hampir setahun terjadi di Indonesia. Peran aktif para tokoh agama patut diapresiasi. Semoga ini dapat meningkatkan kesadaran masyarakat dalam terus mendukung program vaksinasi ini secara bersama,” tutur Yaqut, Selasa, 23 Februari 20w1, seperti tertulis dalam rilis.
Para tokoh lintasagama yang divaksin bisa menjadi teladan bagi umat dalam ikut menyukseskan vaksinasi. Menag berharap para tokoh juga dapat memberikan sosialisasi tentang pentingnya dilakukan vaksinasi.
“Karena sejatinya para tokoh agama mempunyai peranan penting di tengah masyarakat dalam melakukan pendekatan persuasif sehingga program vaksinasi ini dapat berjalan lancar. Dan, wabah ini segera berakhir,” tuturnya.
Panahan Tradisional Jadi Atraksi Wisata di Yogyakarta
Saat ini jemparingan menjadi salah satu olahraga tradisional yang tumbuh dan berkembang di kalangan generasi muda. Banyak anak muda yang tertarik dan menggeluti jemparingan. Salah satunya Sanggar Jemparingan Honocoro yang berada di Kampung Gedongkiwo yang didirikan oleh anak muda yang akrab disapa Ki Surjan Lurik.
Ditemui disela-sela gladen jemparingan, Ki Surjan Lurik menuturkan Sanggar Honocoro berdiri sejak 21 Juni 2018. Selama ini mereka menggelar latihan di nDalem Condronegaran pada hari Rabu, Kamis, Jumat setiap sore dan khusus Minggu dari pagi sampai sore.
Dalam jemparingan dikenal istilah gladen ageng yakni peserta 300 orang, gladen alit selapanan dengan peserta 50 orang, gladen satria alit peserta anak TK-SD, gladen satria ageng peserta dari remaja usia SMP sampai lansia (di atas 50 tahun) dan jemparingan pasutri untuk suami istri.
“Selain latihan rutin Sanggar Honocoro juga membuka kursus jemparingan, bahkan bulan lalu kami memprivat seorang warga negara Kanada dalam kursus singkat sehari. Ke depan kami berharap bisa menjadi salah satu ikon wisata di Gedongkiwo dan sanggar ini bisa menjadi sekolah khusus jemparingan,” kata Ki Surjan Lurik, seperti dilansir laman resmi Pemkot Yogyakarta, Selasa, 23 Februari 2021.
Ditemui secara terpisah, Lurah Gedongkiwo Supriyono menyampaikan Pemkot Yogyakarta mendukung dan siap mengembangkan jemparingan menjadi bagian dari pengembangan desa budaya dan kampung wisata melalui fasilitasi kegiatan. Selain itu, pihaknya juga melakukan pembinaan atlet jemparingan di wilayah secara terukur dan berkesinambungan.
Seperti diketahui pengetahuan dan ketrampilan memanah sudah ada sejak zaman nenek moyang, di mana panah merupakan salah satu dari senjata tradisional yang dikembangkan di Indonesia. Di era Sri Sultan Hamengku Buwono I membawa ketrampilan memanah ke dalam Kraton yang dikembangkan tidak hanya sebagai ketrampilan dalam berperang namun dimasukkan dalam pendidikan guna membentuk karakter ksatria yang kemudian dikenal dengan nama Jemparingan Gaya Mataram Yogyakarta.
DKPP Periksa Anggota Bawaslu Pematangsiantar
Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) menggelar sidang pemeriksaan dugaan pelanggaran kode etik penyelenggara pemilu (KEPP) untuk perkara nomor 174-PKE-DKPP/XI/2020, Selasa, 23 Februari 2021, pukul 09.00 WIB.
Perkara ini diadukan oleh Staf Bawaslu Kota Pematangsiantar, Ahmad Miftah Rizki Sitio. Ia mengadukan Anggota Bawaslu Kota Pematangsiantar, Muhammad Syahfii Siregar.
Dalam pokok aduan, Teradu diduga bersikap tidak jujur dan tidak profesional sebagai penyelenggara pemilu karena menerbitkan dua Surat Keputusan (SK) tentang Pembentukan Kelompok Kerja (Pokja) Pencalonan saat menjadi Ketua Bawaslu Kota Pematangsiantar. Selain itu, Pengadu selaku Anggota Pokja juga tidak mendapatkan haknya berupa honor.
Dalam sidang pemeriksaan Pengadu tidak hadir meski pihak Sekretariat DKPP telah memanggilnya dengan patut yakni lima (5) hari sebelum sidang digelar.
Anggota Tim Pemeriksa Daerah (TPD) unsur KPU, Ira Witarti saat diminta Ketua Majelis melakukan pendalaman menyayangkan terkait ketidakhadiran Pengadu. Ira mengungkapkan bahwa Pengadu sebelumnya pernah melaporkan ke DKPP atas pencemaran nama baik, dan telah disidangkan pada 8 Februari 2021 lalu. Dalam sidang ini, Pengadu tidak hadir.
“Pengadu tidak menghargai pemeriksaan. Ini harus jadi catatan karena dua kali berturut-turut Pengadu tidak hadir dalam sidang yang dilaporkannya sendiri.”
Saat diminta menyampaikan bantahannya, Teradu menolak semua yang dituduhkan Pengadu. Teradu menjelaskan bahwa tidak benar dan tidak ada pernah keluar 2 (dua) SK seperti yang dituduhkan Pengadu.
Menurut Teradu, SK tersebut diawali pleno terkait dengan pengisian struktur di SK Pokja pada 14 Juni 2020. Dalam pleno disampaikan nama-nama personil dalam struktur Pokja kepada Korsek untuk diterbitkan SKnya.
“Berdasarkan masukan Bawaslu Provinsi Sumatera Utara, anggota pokja tersebut agar melibatkan pihak eksternal. Kemudian saya menyampaikan informasi tersebut kepada pimpinan yang lain dan mereka setuju. Lalu saya minta kepada korsek untuk menyesuaikan nama-nama personil pokja itu dengan melibatkan pihak eksternal dan selanjutnya menyerahkan salinan SK Pokja tersebut kepada seluruh personil didalam struktur pokja,” terang Teradu.