Arisan Ecobrick di Yogyakarta Kurangi Sampah
Lontar.id – Pengelolaan sampah di Kota Yogyakarta sudah dilakukan dengan berbagai cara, mulai dari memilah sampah organik dan anorganik hingga pembuatan ecobrick. Seperti yang dilakukan warga Kelurahan Cokrodiningratan sejak tahun 2016 lalu.
Kegiatan ini mendapat apresiasi dari Wakil Walikota Yogyakarta Heroe Poerwadi saat kunjungannya dalam acara gowes bareng beberapa waktu lalu.
Ketua Bank Sampah Cokrodiningratan Koespilah mengatakan ecobrick sudah dikenalkan ke warga sejalan dengan program bank sampah dari pemerintah. Hingga saat ini ecobrick belum diperjual belikan hanya untuk warga sekitar.
“Sejak tahun 2016 Ecobrick ini dan Alhamdulillah sampai sekarang walau pandemi masih berjalan. Kita kenal ecobrik dan setelah itu kita terapkan dan membuat pelatihan khusus ecobrick,” ungkapnya, seperti tertulis dalam rilis Pemkot Yogyakarta.
Ecobricks sendiri adalah teknik mengolah sampah plastik menjadi sebuah benda yang bermanfaat. Kegiatan ini dapat membantu mengurangi menumpuknya sampah plastik di Kota Yogyakarta.
Sachet yang dibuat untuk ecobrick sendiri meliputi semua jenis plastik yang bersifat kering dan bersih atau non kuah.
Menurut Koespilah cara pembuatan ecobrick ini cukup mudah dengan cara memasukan plastik sachet produk apapun ke dalam botol plastik, lalu potong-potong, padatkan hingga mengisi semua ruang botol. Botol plastik yang sudah terisi tersebut kemudian dirangkai menjadi sebuah modul-modul seperti lego, sofa, dingklik dan masih banyak.
Untuk harga Koespilah menawarkan perbotol nya dengan harga Rp 1.500 sedangkan yang sudah menjadi dingklik/kursi dibandrol dengan harga Rp 50-75 ribu.
Wilayah Cokrodiningratan sendiri juga membuat kelompok arisan ecobrick. Setiap bulan mengumpulkan satu botol ecobrick ke bank sampah saat diadakan pertemuan paguyuban.
“Selain itu, kita juga membuat ecobrick dengan menggandeng anak sekolah SMK, lalu membuat lampion dengan ibu-ibu PKK RW,” tambah Kuspilah.
Kuspilah mengatakan, kendala yang dihadapi dalam membuat ecobrick adalah masih banyaknya warga yang tidak peduli dengan pengelolaan sampah di lingkungan nya. Harapannya warga bisa membantu dalam pengelolaan sampah baik organik dan non organik, di mulai dari membuat ecobrick dirumah masing-masing.
Bawaslu Analisis Potensi Kerawanan PSU
Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) mulai menganalisa potensi kerawanan Pemungutan Suara Ulang (PSU) gelaran Pilkada 2020. Analisis dilakukan usai Mahkamah Kontitusi (MK) mengabulkan 16 permohonan PSU Perselisihan Hasil Pemilihan (PHP) Pilkada 2020.
Anggota Bawaslu Mochammad Afifuddin mengatakan putusan MK itu harus dibaca dengan lebih rinci. Bawaslu harus membaca kesesuaian pertimbangan putusan MK dengan Indeks Kerawanan Pemilihan (IKP) yang telah dibuat Bawaslu. Hal ini supaya Bawaslu bisa melakukan pengawasan dan pencegahan lebih maksimal.
Afif mengajak Bawaslu Provinsi untuk membaca hubungan IKP dengan putusan MK tentang PSU. “Forum ini berusaha menemukenali dan merumuskan seperti apa pengawasan PSU,” terangnya dalam Rapat Penyusunan Strategi dan Analisis Pengawasan Dalam PSU MK di Jakarta, Rabu, 24 Maret 2021.
Dia menegaskan kerawanan pemungutan dan penghitungan suara ulang ini perlu diperbaharui. Karena ada beberapa informasi yang diperoleh selama sidang PHP di MK. Koordinator Divisi Pengawasan dan Sosialisasi ini mengingatkan bahwa ada persoalan internal yang perlu diperbaiki.
“Misalnya rekrutmen penyelenggara adhoc, anggaran pengawasan PSU, dan masalah menjelang PSU,” tegas laki-laki yang pernah memimpin Koordinator Nasional Jaringan Pendidikan Pemilih untuk Rakyat (JPPR) itu.
Afif mengharapkan langkah antisipasi bisa direncanakan lebih awal. Oleh sebab itu, semua data pengawasan Pilkada 2020 perlu disandingkan untuk memberikan rekomendasi pengawasan PSU.
“Kita harus mencek lagi IKP, hasil dari Formulir A (From A), dan evaluasi pengawaasan. Hasilnya adalah pencegahan dan pencegahan,” kata Afif.
Jadwal Kunjungan Jokowi di Ambon
Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) akan melakukan serangkaian agenda kunjungan kerja (kunker) di Kota Ambon, Provinsi Maluku, Kamis, 25 Maret 2021.
Dilansir laman resmi Sekretariat Kabinet, rangkaian kegiatan bermula di Pelabuhan Yos Sudarso, Kelurahan Honipopu, Kecamatan Sirimau, Kota Ambon, di mana Kepala Negara bersama sejumlah jajarannya akan meninjau pelabuhan yang melayani pelayaran kapal peti kemas dan penumpang tersebut.
Di lokasi itu, Presiden direncanakan untuk turut meninjau vaksinasi yang diperuntukkan bagi para petugas atau pekerja publik di pelabuhan yang terdiri atas pegawai dari PT Pelni, PT Pelindo, dan KSOP (Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan).
Selanjutnya, Kepala Negara akan beranjak menuju Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) dr. J. Leimena, Kota Ambon, untuk meninjau jalannya vaksinasi massal bagi para tokoh agama, tenaga pengajar dan kependidikan, hingga pekerja publik. Presiden juga akan meresmikan RSUP pertama di kawasan Indonesia Timur tersebut.
Selepas peresmian, Presiden akan menuju Kediaman Raja Hitu, Kabupaten Maluku Tengah, untuk turut memantau vaksinasi massal yang juga dilakukan di lokasi tersebut.
Tak jauh dari lokasi vaksinasi di Kediaman Raja Hitu, tepatnya di Dermaga Huseka’a Hitu, Kepala Negara diagendakan untuk berdialog dengan perwakilan kelompok nelayan, penjual ikan, dan para pedagang pasar setempat.
KBRI Gelar Kelas Gamelan di Seoul
Tingkatkan upaya pengenalan budaya Indonesia kepada masyarakat di Korea Selatan, KBRI Seoul kembali laksanakan kelas gamelan secara tatap muka.
Dilansir laman resmi Kemenlu, Rabu, 24 Maret 2021, kelas gamelan secara tatap muka ini dilaksanakan pada Selasa, 22 Maret 2021.
Kelas yang sempat terhenti karena pandemi ini akhirnya kembali dilaksanakan karena situasi yang sudah membaik dan dilaksanakan dengan protokol kesehatan yang ketat.
Sejak tahun 2018, KBRI Seoul telah bekerja sama dengan Seoul Institute of the Arts untuk menjadikan gamelan sebagai salah satu musik etnik asing yang diajarkan kepada para mahasiswa. Untuk kelas ini, sebanyak 33 mahasiswa jurusan musik antusias mengikutinya.
Penyelenggaraan kelas budaya atau Bahasa Indonesia merupakan salah satu kegiatan yang kerap kali diselenggarakan oleh Perwakilan Indonesia di luar negeri sebagai salah satu upaya melestarikan dan memperkenalkan budaya Indonesia. Kelas-kelas tersebut umumnya diikuti oleh masyarakat setempat yang tertarik dengan budaya Indonesia.