Hari Pertama Uji Coba Pembelajaran Tatap Muka
Lontar.id – Uji coba Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di Jawa Tengah mulai dilaksanakan Senin, 5 April 2021 ini. Saat meninjau kesiapan SMA Negeri 4 Semarang, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo memberi perhatian khusus pada kedisiplinan penerapan protokol kesehatan oleh guru.
“Selama proses awal bagus. Biasanya yang terjadi adalah ketidakdisiplinan, maka saya ingatkan. Ketidakdisiplinan biasanya justru dari guru-gurunya, contoh yang paling konkret lihat saja itu tidak ada yang satu meter (menunjuk jarak berdiri para guru). Ini simpel tapi serius,” tegasnya, seperti tertulis dalanm rilis.
Gubernur menyebut, kedisiplinan bisa berawal dari sesuatu yang sederhana namun serius. Oleh karenanya, ia meminta laporan PTM setiap hari.
Namun demikian, Ganjar menilai kesiapan sekolah dalam menyelenggarakan uji coba PTM sudah relatif bagus. Ini dibuktikan dengan sarana prasarana dan akses transportasi siswa ke sekolah dengan tidak menggunakan sarana transportasi umum.
“Tapi oke, model sistemnya ada yang luring ada yang daring (hybrid), sehingga mereka bisa sama-sama melakukan proses belajar,” imbuhnya.
Ganjar juga mengajak para guru membangun komunikasi aktif dengan murid, agar mereka bisa mengikuti pembelajaran dengan baik dan benar.
Kepala SMA Negeri 4 Semarang Wiji Eny Ngudi Rahayu menekankan pendisiplinan protokol kesehatan bagi guru-guru di sekolahnya. Ia menyebut, sebanyak 59 tenaga pengajar semuanya sudah mendapatkan vaksinasi Covid-19.
“Kami juga mewanti-wanti agar selama kurang lebih dua minggu agar sabar tidak bepergian. Hal itu juga kami sampaikan kepada orang tua murid,” paparnya.
Wiji mengatakan, dari 1.181 orang siswa, hanya 106 orang siswa kelas X yang mengikuti uji coba PTM. Sisanya masih mengikuti pembelajaran dari rumah.
11 Warga Meninggal Akibat Banjir di NTT
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lembata melaporkan sebanyak 11 warganya meninggal dunia akibat banjir bandang pada Minggu, 4 April 2021, pukul 19.00 WITA. Hujan dengan intensitas tinggi memicu terjadinya banjir bandang tersebut.
BPBD Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur, mencatat wilayah yang terdampak banjir adalah Desa Waowala, Desa Tanjung Batu, dan Desa Amakaka yang berada di Kecamatan Ile Ape. Selain itu banjir bandang juga berdampak pada Desa Jontona, Desa Lamawolo, dan Desa Waimatan yang berada di Kecamatan Ile Ape Timur.
Data terakhir yang berhasil dihimpun per-pukul 19.00 WIB, korban meninggal dunia sebanyak 11 orang. Selain itu, dilaporkan 16 orang warga masih dinyatakan hilang.
BPBD Kabupaten Lembata masih melakukan pendataan terkait kerugian materil yang disebabkan oleh banjir bandang tersebut. Sementara itu, jalan akses menuju Kecamatan Ile Ape Timur masih terputus sehingga belum bisa dilakukan pendataan.
Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Kabupaten Lembata terus berkoordinasi dengan instansi terkait untuk melakukan kegiatan penanganan pascabanjir bandang. Tempat pengungsian sementara juga sudah disiapkan bagi warga terdampak.
Menurut laporan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), sebagian besar wilayah di Indonesia berpotensi mengalami cuaca ekstrem pada periode 3 – 9 April 2021. BMKG juga telah mengeluarkan peringatan dini cuaca periode 4 – 6 April 2021. Wilayah Provinsi Nusa Tenggara Timur berpotensi mengalami hujan lebat yang dapat disertai kilat/petir serta angin kencang.
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Doni Monardo beserta rombongan telah tiba di NTT. Seusai meninjau langsung kondisi di Maumere, rombingan menuju Larantuka melalui jalur darat setelah terkendala cuaca dan pesawat dilarang terbang.
Adapun jalur darat tersebut akan ditempuh kurang lebih selama tiga hingga lima jam, tergantung kondisi jalan dan cuaca.
“Seharusnya sekarang akan terbang lagi ke Larantuka setelah refueling, namun cuaca di Larantuka tidak memungkinkan. Sehingga kami putuskan menggunakan rute jalur darat,” jelas Doni di Bandara Maumere, NTT, Senin, 5 April 2021, seperti tertulis dalam rilis.
Tak hanya berhenti di situ saja, perjalanan yang harus ditempuh Doni Monardo bersama rombongan untuk mencapai titik lokasi banjir bandang yang menewaskan 44 orang itu juga masih akan menghadapi kendala hal lain yakni penyeberangan laut menuju Pulau Adonara.
Menurut informasi dari otoritas pelabuhan penyeberangan setempat, cuaca buruk masih berpotensi terjadi sehingga pelayaran belum sepenuhnya dapat dilakukan. Kendati mengalami berbagai kendala, namun Doni akan tetap melanjutkan misi kemanusiaan tersebut, tentunya dengan menunggu kepastian cuaca dari otoritas.
“Penyeberangan akan melihat situasi apakah masih bisa menyeberang hari atau tidak, kalau tidak maka kami akan menunggu sampai cuaca bagus,” kata Doni.
Dalam rangka percepatan dan penanganan bencana banjir bandang di Flores Timur, Doni juga membawa beberapa bantuan yang akan diserahkan. Bantuan itu dibawa Doni langsung dari Jakarta bersama pesawat yang ditumpanginya.
Adapun rincian jenis bantuan yang dikirimkan berupa; makanan siap saji sebanyak 1.002 paket, makanan tambahan gizi 1.002 paket, makanan lauk pauk 1.002 paket, selimut 3.000 lembar, sarung 2.000 lembar, alat tes cepat antigen 10.000 unit, masker kain 1.000 lembar dan masker medis 1.000 lembar.
Vaksinasi Covid Tetap Berjalan Selama Ramadan
Majelis Ulama Indonesia telah mengeluarkan fatwa nomor 13 Tahun 2021 tentang Hukum Vaksinasi COVID-19 pada Saat Berpuasa yang menyatakan bahwa vaksinasi tersebut tidak membatalkan puasa dan boleh dilakukan bagi umat Islam yang sedang berpuasa. Untuk itu, pada bulan Ramadan mendatang, pemerintah tetap akan terus menggelar vaksinasi bagi semua sasaran yang telah ditetapkan untuk tahapan vaksinasi saat ini.
“[Berdasarkan] fatwa tersebut direkomendasikan MUI agar pemerintah dapat melakukan vaksinasi di bulan Ramadan demi mencegah penularan COVID-19. Vaksinasi yang akan dilakukan di bulan Ramadan ini nantinya akan dilakukan dengan memperhatikan kondisi umat Islam yang sedang menjalankan puasa,” ujar Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi, pada keterangan pers yang disampaikan secara virtual, Minggu, 4 April 2021.
Nadia menegaskan, proses vaksinasi bagi umat muslim dapat dilakukan di siang hari pada saat menjalankan ibadah puasa Ramadan, artinya pemberian vaksinasi itu tidak membatalkan puasa.
“Sebenarnya fungsi dari puasa ini sendiri kan adalah seperti detoksifikasi, jadi sebenarnya puasa sendiri memberikan manfaat yang luar biasa untuk kesehatan kita. Artinya, walaupun dalam kondisi berpuasa, kondisi tubuh kita itu tidak berpengaruh terhadap pemberian vaksinasi,” ucapnya.
Nadia menyampaikan, tidak ada persiapan khusus dari pemerintah untuk melaksanakan vaksinasi di bulan Ramadan. Kepada peserta vaksinasi, ia berpesan agar istirahat cukup dan sahur dengan makan makanan bergizi seimbang.
“Untuk proses vaksinasinya sendiri kita akan tetap melakukan vaksinasi pada pagi hari sampai sore, dan mungkin dapat juga dilakukan malam hari atau bisa juga dilakukan di masjid pada malam hari, asal tidak mengganggu ibadah di bulan Ramadan,” pungkasnya.
KBRI Qatar Sakurkan Bantuan untuk 920 WNI
Hingga kuartal pertama tahun 2021, pandemi Covid-19 masih melanda berbagai negara di dunia. Perwakilan RI di luar negeri berikan perhatian khusus bagi para WNI yang terdampak. KBRI Doha salurhkan bantuan sosial dari berbagai sumber kepada 920 WNI yang terdampak Covid-19 di Qatar.
“Hingga Kuartal I tahun 2021, bantuan sosial yang telah diberikan kepada WNI terdampak Covid-19 mencapai 920 bantuan yang terdiri atas 233 bantuan dari KBRI, 187 bantuan dari komunitas WNI di Qatar dan 500 bantuan dari Qatar Charity, sebuah lembaga amal milik Pemerintah Qatar,” kata Dubes RI untuk Qatar, Ridwan Hassan, seperti dilansir laman resmi Kementerian Luar Negeri.
Dubes Ridwan mengatakan penanganan Covid-19 di Qatar sejauh ini dilakukan dengan sangat baik. Tingkat kematian akibat Covid-19 di Qatar juga termasuk yang terendah di dunia.. Hingga 31 Maret 2021, sebanyak 816.484 vaksin sudah diberikan kepada penduduk Qatar.
Lebih lanjut, diseminasi informasi tentang Covid-19 di Qatar juga dilakukan secara intensif. Satgas misalnya secara rutin menyampaikan data terbaru kasus Covid-19 di Qatar termasuk data WNI yang terpapar.
Di luar itu, Satgas juga kerap menyebarluaskan informasi mengenai kebijakan Pemerintah Qatar terkini terkait Covid-19. Edukasi juga merupakan salah satu prioritas Satgas Covid-19 KBRI Qatar yang dilakukan melalui seminar daring dengan berbagai narasumber.