Polda Aceh Tangkap Petani yang Buka Pendaftaran GAM di Facebook
Lontar.id – Kepolisian Daerah (Polda) Aceh menangkap seorang petani di Kabupaten Aceh Utara, karena diduga membuat konten bersifat provokatif di media sosial.
Dilansit laman resmi Polri, Denin, 26 April 2021, Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Aceh Kombes Pol Margiyanta didampingi Kepala Bidang Humas Polda Aceh Kombes Pol Winardy di Banda Aceh, Jumat, 23 April 2021, mengatakan terduga pelaku berinisial MJ (32).
“Terduga pelaku merupakan pemilik akun Facebook yang berisi konten provokatif. MJ berprofesi sebagai petani, warga Desa Alue Dua, Kecamatan Nisam Antara, Kabupaten Aceh Utara,” ujar Kabid Humas.
Kombes Pol Winardy mengatakan MJ ditangkap dan ditahan karena menulis sebuah status di akun Facebook miliknya bernama ‘Alu Basoka’ yang mengandung unsur provokatif.
“Adapun konten atau status terduga pelaku di media sosial terkait dengan ajakan pembukaan pendaftaran Gerakan Aceh Merdeka atau GAM,” kata perwira menengah Polri tersebut.
Dalam statusnya, pelaku menulis “Mengingat, menimbang, merasakan, karena MoU bin Helsinki ka innalillahi… memutuskan telah dibuka pendaftaran GAM wilayah Sumatra untuk GAM yang na di Aceh….syarat dan ketentuan berlaku. GAM Sumatra”.
“Status yang ditulis MJ tersebut sangat provokatif dan dikhawatirkan akan berdampak negatif. Terduga pelaku MJ ditangkap di Peureulak, Aceh Timur, Rabu (21/4, dan diamankan ke polres setempat,” kata Kombes Pol Winardy.
Polisi menyangkakan terduga pelaku dengan Pasal 28 Ayat (2) jo Pasal 45A Ayat (2) UU Nomor 19 Tahun 2016 atas perubahan UU Nomor 11 Tahun 2008 tentang informasi dan transaksi elektronik (ITE).
Terduga pelaku juga disangkakan dengan Pasal 14 dan 15 Undang-Undang RI Nomor 1 tahun 1946 tentang peraturan hukum pidana,” kata Kombes Pol Winardy.
BPBD Semarang Siapkan Bantuan Kekeringan 163 Tangki Air Bersih
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Semarang telah menyiapkan bantuan air bersih bagi warga di daerah rawan kekeringan, yang kesulitan air bersih.
Hal itu disampaikan Kepala Pelaksana Harian (Kalakhar) BPBD Heru Subroto usai upacara hari kesiapsiagaan bencana tingkat Kabupaten Semarang di halaman Kantor BPBD, Senin, 26 April 2021.
Disampaikan, memasuki musim kemarau tahun ini, pihaknya memetakan 14 dari 19 kecamatan masuk kategori rawan kekeringan. Dari 14 kecamatan tersebut, sebanyak 77 dusun di 33 desa termasuk sangat rawan kekeringan.
“Kita siapkan bantuan air bersih sebanyak 163 tanki berisi masing-masing 5 ribu liter. Jumlah itu bisa ditambah sesuai kebutuhan,” jelasnya.
Dijelaskan, bantuan air bersih juga didukung dari Pemprov Jateng serta partisipasi perusahaan swasta.
Senada, bupati menyampaikan, untuk mengantisipasi bencana kekeringan dan kebakaran, pihaknya telah menyiapkan anggaran bantuan dan memetakan desa-desa wilayah yang berpotensi terjadi bencana. Penanganan bencana akan dilakukan secara terpadu dengan pihak-pihak terkait.
“Sehingga jika ada permintaan bantuan termasuk air bersih kita sudah siap,” ujar bupati.
Disinggung penanganan penyebaran Covid-19 di Kabupaten Semarang, bupati memastikan tetap berkomitmen tinggi menyiapkan langkah strategis. Di antaranya, menggerakkan satgas Jogo Tonggo hingga ke tingkat RT/RW. Selain itu pembelajaran tatap muka di sekolah juga dilarang, serta pengetatan pengawasan para pemudik yang nekad pulang kampung.
“Ada pula pembagian masker dan hand sanitizer kepada para pedagang pasar untuk menekan potensi penyebaran virus,” tegasnya
Menag Ajak Umat Muslim Salat Gaib untuk Korban KRI Nanggala 402
Menteri Agama (Menag) RI, Yaqut Cholil Qoumas mengimbau umat beragama untuk mendoakan seluruh awak kapal Nanggala 402.
“Hari ini duka mendalam bagi bangsa, seluruh awak KRI Nanggala 402 dinyatakan telah gugur dalam menjalankan tugasnya,” ujar Menag di Jakarta, Minggu (25/4/2021).
“Saya mengajak dan mengimbau seluruh umat beragama untuk meluangkan waktu, mendoakan yang terbaik untuk awak KRI Nanggala 402,” sambungnya.
Kepada umat Muslim, Menag secara khusus mengajak untuk menggelar Salat Gaib bagi para almarhum syuhada KRI Nanggala 402. “Mari kita lakukan Salat Gaib untuk mendoakan para pejuang bangsa. Semoga mereka mendapat ampunan dan rahmat dari Allah Swt,” harapnya.
“Doakan juga keluarga yang ditinggalkan seluruh awak KRI Nanggala 402 diberi kekuatan dan ketabahan. Aamiin,” pungkasnya.
Kementerian PUPR Akan Bangun 6 Ribu Unit MCK di Pesantren
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Direktorat Jenderal Cipta Karya terus membangun sarana prasarana air bersih dan sanitasi. Dukungan ini diberikan salah satunya melalui program Padat Karya Tunai (PKT) Penyediaan Sarana dan Prasarana Sanitasi di Pondok Pesantren/Lembaga Pendidikan Keagamaan (LPK).
Selain untuk menciptakan lingkungan belajar yang aman, nyaman, bersih dan sehat, program Penyediaan Sarana dan Prasarana Sanitasi Pondok Pesantren/LPK ini juga bertujuan untuk mempertahankan daya beli masyarakat di tengah ketidakpastian kondisi ekonomi akibat Pandemi COVID-19.
“Program infrastruktur kerakyatan atau Padat Karya Tunai sangat penting bagi masyarakat berpenghasilan rendah. Pembangunan infrastruktur padat karya bertujuan untuk menciptakan lapangan kerja dan meningkatkan daya beli masyarakat,” ucap Menteri PUPR Basuki Hadimuljono beberapa waktu lalu.
Pada TA 2021, akan dilaksanakan kegiatan pembangunan 6.000 unit bangunan Mandi Cuci Kakus (MCK) di Pondok Pesantren/LPK yang tersebar di seluruh Indonesia dengan anggaran sebesar Rp 1,2 triliun. Rencananya kegiatan ini akan menyerap 36.000 tenaga kerja. Program Penyediaan Sarana dan Prasarana Sanitasi Pondok Pesantren/LPK meliputi pembangunan bangunan MCK yang terdiri dari bilik mandi dan kakus/toilet, tempat wudhu, tempat cuci tangan dan tempat cuci pakaian serta instalasi pengolahan air limbah domestik dengan alokasi anggaran setiap unit sekitar Rp 200 juta.
“Untuk program sanitasi pondok pesantren sampai saat ini masih tahap penyesuaian desain dan RAB yang dilakukan oleh konsultan perencana dan penyediaan tenaga fasilitator lapangan. Kami targetkan konstruksi dapat dimulai menjelang Idulfitri,” ujar Direktur Jenderal Cipta Karya Diana Kusumastuti saat Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi V DPR RI beberapa saat lalu.
Di samping sanitasi pondok pesantren/LPK, terdapat enam kegiatan PKT lain yang dilaksanakan Ditjen Cipta Karya dengan total anggaran Rp 3,8 triliun dengan target penyerapan 183.821 tenaga kerja.