Lontar.id – Capaian vaksinasi di Kabupaten Wonogiri hingga tanggal 24 Mei 2021 sebanyak 40.065 orang. Pemerintah kabupaten juga siap untuk terus melakukan percepatan vaksinasi.
Dilansir laman resmi Pemprov Jawa Tengah, Rabu, 26 Mei 2021, Bupati Wonogiri Joko Sutopo, usai acara Upacara Pembukaan Musyawarah Cabang Gerakan Pramuka Kwarcab Wonogiri, di Kompleks Setda setempat, mengatakan, capaian tersebut tidak bisa dikatakan besar atau kecil.
“Kabupaten Wonogiri, pemerintah daerah tidak memiliki otoritas untuk mencapai berapa persen vaksinasi. Yang kita pastikan adalah berapa kuota, berapa vial vaksin yang didistribusikan ke Kabupaten Wonogiri, kita pastikan akan segera kita implementasikan dengan melakukan vaksinasi,” ujar bupati.
Jekek, sapaan akrabnya, menyampaikan, seluruh fasilitas vaksinasi sudah siap di Kabupaten Wonogiri. Sebanyak 399 orang vaksinator siap memberikan layanan di 39 fasilitas kesehatan, yakni 34 Puskesmas dan lima rumah sakit. Dari segi anggaran dan properti pendukung lainnya pun siap.
“Tidak ada kendala di kami. Tinggal kami menunggu kebijakan pemerintah pusat melalui pemerintah provinsi, berapa kuota yang didistribusikan di Kabupaten Wonogiri,” katanya.
Guna menunjang percepatan pelaksanaan vaksinasi, Pemerintah Kabupaten Wonogiri juga telah menggelar vaksinasi pendampingan bagi para kelompok lanjut usia atau lansia di rumah Bupati Wonogiri, Desa Jaten, Kecamatan Selogiri, Kabupaten Wonogiri, Selasa (18/5/2021) lalu.
Jekek menuturkan, yang dimaksud dengan vaksinasi pendampingan yakni satu kader melakukan sosialisasi atau mendampingi kepada lima lansia agar bersedia divaksin. Hal itu untuk mempercepat upaya vaksinasi.
Shin Tae Yong Evaluasi Kekurangan Pemain
Pelatih tim nasional Indonesia, Shin Tae-yong mengungkapkan timnya harus mulai langsung memperbaiki kekurangan yang ada, usai menjalani laga uji coba pertama dan harus kalah tipis 2-3 melawan Afghanistan di Lapangan Iranian Club, Dubai, Uni Emirat Arab, Selasa, 25 Mei 2021 malam.
“Bicara mengenai itu, pertama untuk stopper, banyak kekurangan disana, tetapi dengan adanya pemain seperti sekarang, kita harus perbaiki satu demi satu. Kemudian passing dalam pertandingan. Kalau dilihat juga kekurangan ada saat tidak bisanya melakukan serangan balik yang baik, itu yang akan diperbaiki satu demi satu. Secara keseluruhan, masih banyak kekurangan yang harus diperbaiki,” tutur Shin, seperti tertulis dalam rilis, Rabu, 26 Mei 2021.
Meski pasukan Garuda harus rela kemasukan tiga gol di babak pertama, namun dengan kegigihan dan pergantian pemain yang tepat, mereka bisa menipiskan selisih gol, melalui gol dari Egy Mualana Vikri pada menit ke-59 dan Adam Alis di menit ke-64.
“Memang ini sebuah proses, jadi kita berusaha untuk memainkan seluruh pemain, dan juga selama satu tahun enam bulan tidak bergulirnya kompetisi di Indonesia, tapi kita bisa bilang ini sebagai awal. Ini merupakan perkembangan yang sangat baik. Babak pertama kita memang kemasukan tiga gol, namun di babak kedua kita bisa mengejar kembali, untuk mencetak dua gol, disitu saya melihat kegigihan dari para pemain, dan saya berterima kasih atas usahanya,” ucap pelatih asal Korea Selatan itu.
Terakhir, Shin Tae-yong mengatakan harapannya di sisa pertandingan yang ada nanti. “Masih ada tiga sampai empat hari lagi hingga pertandingan berikutnya, kami harus lebih banyak meningkatkan fisik, itu yang terpenting. Namun sebelum kesana, kita akan mengadakan meeting team terlebih dahulu, semoga kami bisa memperoleh hasil positif,” tutupnya.
Indonesia dan Filipina Perkuat Kerja Sama Maritim
Indonesia dan Filipina berkomitmen untuk memperkuat kerja sama di bidang kemaritiman meskipun kedua negara masih berada dalam situasi pandemi.
Dilansir laman resmi Kementerian Luar Negeri, Rabu, 26 Mei 2021, semangat ini telah menjadi pemicu bagi Pemerintah Indonesia dan Pemerintah Filipina untuk menyelenggarakan Pertemuan ke-11 Joint Permanent Working Group on Maritime and Ocean Concerns (JPWG-MOC) ke-11 secara daring pada 24 Mei lalu.
Format JPWG-MOC terbagi ke dalam 4 (empat) sub-working groups (SWG) yang dilaksanakan secara paralel untuk membahas isu-isu spesifik secara komprehensif, yakni implementasi dari Persetujuan Zona Ekonomi Eksklusif, kerja sama perikanan, kerja sama penegakan hukum dan Search and Rescue (SAR), serta kerja sama di forum regional atau multilateral.
Pertemuan ke-11 JPWG MOC telah menghasilkan beberapa kesepakatan, yaitu i) tindak lanjut kerja sama antara NAMRIA, BIG dan PUSHIDROSAL sebagai implementasi Persetujuan Zona Ekonomi Eksklusif dan peningkatan komunikasi antara ketiga lembaga; ii) pembaruan Memorandum Saling Pengertian mengenai kerja sama kelautan dan perikanan; iii) diskusi yang lebih intensif antara instansi relevan dalam meningkatkan kerja sama di bidang keamanan dan keselamatan maritim; iv) teridentifikasinya sejumlah kesamaan posisi antara kedua negara dalam negosiasi instrumen internasional mengenai keanekaragaman hayati di luar jangkauan yurisdiksi nasional serta pemanfaatan kawasan dasar laut internasional (KOLi) dan tercapainya kesepakatan untuk semakin meningkatkan kerja sama kedua negara di fora internasional lainnya.
JPWG-MOC merupakan forum diskusi antara Indonesia dan Filipina yang dibentuk di tahun 2003 dengan tujuan untuk mendiskusikan isu bilateral dan regional mengenai tata kelola kelautan. lsu-isu yang dicakup dalam pembahasan JPWG-MOC antara lain delimitasi batas maritim, keselamatan dan keamanan navigasi di laut, konservasi dan pengelolaan perikanan, kerja sama penegakan hukum di laut antara kedua negara, serta isu-isu maritim lainnya.
Kemenkop UKM Genjot Kontribusi UMKM di Tingkat Global
Kementerian Koperasi dan UKM (KemenkopUKM) menargetkan kontribusi UMKM ke PDB maupun target ekspor meningkat. Terutama melalui pola kerja sama kemitraan lembaga dan e-commerce.
Salah satunya upayanya diwujudkan dalam penandatanganan kerja sama atau Memorandum of Understanding (MoU) antara KemenkopUKM dengan PT Mitra BUMDES Nusantara (MBN), terkait terkait pengembangan pemasaran produk serta pemberdayaan Koperasi dan UMKM. Serta MoU antara MBN dengan PT Mitra Enabler Indonesia (Ralali.com), PT Gerbang Nusantara dan Direktur PT Nusapangan Sukses Makmur.
Sekretaris KemenkopUKM, Arif Rahman Hakim mengatakan, penting bagi terwujudnya kontribusi UMKM pada pertumbuhan ekonomi secara nasional. Di 2021, kontribusi UMKM ke PDB mencapai 62 persen. Di 2022 nanti, ditargetkan kontribusi UMKM naik, meskipun mengambil angka yang tak terlalu optimistis di angka 63 persen.
“Sementara kontribusi UMKM untuk ke ekspor saat ini di angka 15,2 persen, di 2022 bisa naik menjadi 15,8 persen. Mudah-mudahan lewat pola kemitraan ini, kontribusi UMKM dan daya saing makin terdongkrak,” ucapnya dalam acara penandatanganan MoU dengan MBN di Jakarta, seperti tertulis dalam rilis.
Arif menjelaskan, beberapa ruang lingkup kerja sama dengan MBN, meliputi pembangunan factory sharing pelaku UMKM, agar masuk rantai pasok nasional bahkan global. “Khususnya di sektor pangan, pertanian, perkebunan oleh usaha menengah maupun besar akses pasar lebih mudah dan terbuka lebar. Untuk itu, kontribusi UMKM ke pertumbuhan ekonomi bisa ditingkatkan,” tegasnya.
Ia mengatakan, melalui program prioritas di 2021-2022, diharapkan sumbangan UMKM ke pertumbuhan ekonomi secara signifikan dapat ditingkatkan. Pertama, tahun ini, tengah digenjot pengembangan basis data tunggal. “Kami punya prioritas pengembangan basis data. Saat ini sudah disetujui Bappenas. Berharap agar anggaran basis data juga diperkuat,” terang Arif.
Selanjutnya yang kedua, lewat kemitraan seperti yang dilakukan dengan MBN, menjadi strategi terutama di Deputi Bidang UKM dengan pengembangan rumah produksi bersama, dengan tata kelola koperas dan rantai pasok koperasi. Ketiga, perluasan akses pasar serta pengembangan katalog UMKM.
Keempat, pola pendampingan. Di mana di seluruh deputi, akan ditanggung biaya pendampingan usaha mikro dari informal ke formal, dengan permudah urus izin usaha maupun sertifikasi. Selanjutnya program prioritas kelima, target pengembangan wirausaha produktif dari kisaran 3,6 persen menjadi 4 persen.