Indonesia Segera Datangkan 50 Juta Dosis Vaksin Pfizer
Lontar.id – Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dengan PT Pfizer Indonesia dan BioNTech SE sepakati kerja sama untuk menyediakan 50 juta dosis vaksin Pfizer yang dinamakan BNT 162b2 sepanjang tahun 2021. Perjanjian ini merupakan bagian dari komitmen global Pfizer dan BioNTech untuk membantu mengatasi pandemi COVID-19.
Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menyambut baik kerja sama pengadaan vaksin Pfizer di Indonesia. Vaksin tersebut menjadi salah satu vaksin COVID-19 yang digunakan untuk program percepatan vaksinasi di Indonesia.
”Saya ucapkan terima kasih atas kerja samanya dalam rangka membantu memenuhi kebutuhan vaksin COVID-19 di Indonesia. Dengan bertambahnya stok vaksin 50 juta dosis merek Pfizer ini diharapkan dapat mempercepat pelaksanaan vaksinasi di Indonesia,” katanya, seperti dilansir laman Sekretariat Kabinet, Kamis, 15 Juli 2021.
PT Pfizer Indonesia dan BioNTech SE menyediakan 50 juta dosis setelah Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) mengeluarkan persetujuan penggunaan dalam kondisi darurat atau emergency use authorization (EUA).
”Penggunaan vaksin untuk pelaksanaan vaksinasi COVID-19 hanya dapat dilakukan setelah mendapat izin edar atau persetujuan penggunaan pada masa darurat dari Badan POM,” kata Menkes.
Pfizer dan BioNTech menargetkan untuk memproduksi 3 miliar dosis vaksin COVID-19 secara global sampai dengan akhir tahun 2021, dengan asumsi pelabelan enam dosis yang diperbarui, perbaikan proses secara terus-menerus, perluasan fasilitas produksi yang ada, serta melalui penambahan pemasok baru dan produsen kontrak.
Uji klinis BNT 162b2 Tahap 3 dikembangkan berdasarkan teknologi messenger RNA (mRNA) milik BioNTech, dimulai pada akhir bulan Juli 2020 dan pendaftaran atas produk vaksin ini diselesaikan pada bulan Januari 2021 dengan lebih dari 46 ribu peserta. Peserta terus dimonitor untuk perlindungan dan keamanan jangka panjang selama dua tahun setelah penyuntikan dosis kedua.
BioNTech merupakan pemegang izin edar di Uni Eropa, dan pemegang otorisasi penggunaan dalam kondisi darurat di Amerika Serikat (bersama dengan Pfizer), Kanada, dan negara-negara lain sebelum nantinya diajukan permohonan izin edar penuh.
Pengetatan PPKM Darurat di Yogyakarta
Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Kota Yogyakarta mengetatkan pembatasan mobilitas masyarakat selama masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat. Tidak hanya di sejumlah simpang jalan- jalan raya, akses jalan kampung tingkat RT/RW juga diminta dilakukan pembatasan.
“Di beberapa simpang jalan ditutup selama 24 jam. Dalam arti tidak boleh dilewati akses jalannya. Kami akan tambah lagi,” kata Ketua Harian Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Kota Yogyakarta Heroe Poerwadi, Rabu, 14 Juli 2021, seperti tertulis dalam rilis.
Pembatasan mobilitas PPKM Darurat di sejumlah simpang dilakukan Pemkot Yogyakarta bersama Polresta Yogyakarta. Berdasarkan data Polresta Yogyakarta beberapa ruas jalan di sejumlah simpang yang ditutup adalah simpang Gejayan ke barat, simpang SGM atau Muja Muju arah barat ditutup total, simpang Kleringan kafe legend, samping Hotel Grand Inna tutup total pukul 24.00 WIB. Sejumlah ruas jalan di beberapa simpang ditutup total selama 24 jam yakni simpang Pingit ke selatan, simpang Wirobrajan ke timur, simpang Tugu ke selatan, simpang Jetis ke selatan, simpang Rejowinangun ke barat, simpang C Simanjuntak ke barat, simpang Pojok Beteng barat ke arah utara dan simpang Tungkak ke utara.
Pihaknya menegaskan pembatasan akses jalan- jalan tersebut adalah upaya mengurangi mobilitas masyarakat di masa PPKM Darurat. Diharapkan masyarakat berada di rumah dan tidak melakukan kegiatan yang tak perlu misalnya nongkrong- nongkrong.
Wakil Walikota Yogyakarta itu juga meminta membatasi akses keluar masuk di tingkat kampung RT/RW. Heroe menyatakan meminta posko- posko di RT/RW mulai membatasi orang- orang yang bepergian keluar masuk jalan kampung. Namun, lanjutnya, tidak berarti melarang warga bepergian.
“Caranya dengan membatasi akses jalan yang terlalu banyak. Akses keluar masuk dibuat satu sampai dua jalan saja,” imbuhnya.
Heroe menyebut dari hasil evaluasi pemerintah pusat beberapa waktu lalu, mobilitas di Kota Yogyakarta selama PPKM Darurat sudah turun dari awalnya 15 persen menjadi sekitar 34 persen. Angka itu sudah memenuhi target pemerintah pusat tapi diharapkan dapat ditingkatkan lagi penurunan mobilitas.
Sumut Kejar 70 Persen Vaksinasi
Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Edy Rahmayadi menyampaikan vaksinasi Covid-19 di Sumut sudah mencapai 22%. Namun untuk mengejar capaian vaksinasi sebanyak 70% masyarakat Sumut, Gubernur meminta masyarakat proaktif ‘jemput bola’ agar mendapatkan vaksin.
Hal tersebut disampaikan Gubernur Edy Rahmayadi usai menghadiri pembukaan vaksinasi massal untuk pelajar dan vaksinasi ke rumah-rumah, secara virtual dari SMPN 11 Medan, Jalan Budi Kemenangan, Medan, Rabu, 14 Juli 2021. “Masyarakat Sumut jangan menolak, jemput bola untuk divaksin,” kata Gubernur.
Selain itu, sinergi dari setiap pihak sangat diperlukan guna mempercepat vaksinasi di Sumut. Kontribusi Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Sumut sangat diperlukan dalam percepatan vaksinasi guna terciptanya kekebalan komunal (herd immunity) di Sumut.
“Kalau tak dibantu Forkopimda memang akan sulit mengejar vaksinasi 70%, inilah yang kita lakukan bersama-sama,” kata Gubernur.
Vaksinasi yang diadakan di SMPN 11 Medan, merupakan bagian program Badan Intelejen Nasional (BIN). BIN melaksanakan vaksinasi di 14 provinsi yang akan menyasar 49 ribu orang terdiri dari, 15 ribu pelajar SMP, 15 ribu pelajar SMA, dan 19 ribu masyarakat yang dilakukan langsung dari rumah ke rumah.
Presiden Republik Indonesia Joko Widodo yang membuka vaksinasi massal secara virtual, mengharapkan dengan adanya vaksinasi massal yang dilaksanakan BIN, dapat tercapai kekebalan komunal di negeri ini. “Kita ingin mendorong agar vaksinasi ini semuanya bisa dipercepat agar mencapai kekebalan komunal dan kita semua bisa terhindar dari Covid-19,” katanya.
Stok Pangan di Pekalongan Aman Jelang Iduladha
Pemerintah Kota Pekalongan memastikan stok komoditas pangan dan bahan baku di Kota Pekalongan tercukupi. Bahkan, harga sembako cenderung stabil, meskipun beberapa komoditas mengalami fluktuasi harga.
Informasi tersebut disampaikan oleh Kepala Bidang Perdagangan Dinas Perdagangan, Koperasi, dan UKM (Dindagkop-UKM), Sri Haryati, saat ditemui di Gudang Kain Mori, Rabu (14/7/2021). Menurutnya, ketersediaan pangan dan bahan baku tersebut telah dicek langsung oleh Tim Pengawasan Barang Beredar di beberapa lokasi, antara lain pasar tradisional, penjual hewan kurban, pangkalan dan agen LPG, pedagang bakso dan mi, serta toko sembako/mini market.
Pemantauan harga dan ketersediaan bahan pangan dilakukan oleh tim yang terdiri dari Dindagkop-UKM, Satpol PP, Polres Pekalongan Kota, Dinas Kesehatan, Bagian Protokol dan Kompim, Dinas Pertanian dan Pangan, Kesbangpol Kota Pekalongan, sejak 5 Juli 2021.
Menurut Haryati, bahan pangan yang mengalami fluktuasi harga di antaranya adalah cabai rawit dan minyak goreng.
“Kami juga melakukan pengawasan ke penjual mi dan bakso. Dari 10 (orang) pedagang yang kami pantau, ada satu pedagang yang kami temukan (menjual) mi dan bakso mengandung bahan tambahan formalin,” imbuhnya, seperti tertulis dalam rilis.
Lebih lanjut, stok LPG tercukupi hingga Hari Raya Iduladha 2021. Harganya pun sudah sesuai dengan Harga Eceran Tertinggi (HET), yakni harga di pangkalan LPG sebesar Rp15.500 dan harga agen sebesar Rp14.250.
“Yang kami pantau, LPG di pangkalan, agen dan Gudang LPG. Memang untuk harga eceran kami tidak memantau. Sebab, harga jual pengecer berbeda-beda. Biasanya ada penambahan biaya lainnya,” katanya.
Terkait, dengan pemberlakukan PPKM Darurat di wilayah Jawa-Bali, Haryati menyebutkan, tidak ada kendala distribusi sembako.
“Alhamdulilah distribusinya lancar untuk sembako tidak ada kendala. Sehingga stok aman dan harga masih stabil,”pungkasnya.