Pekan Depan, GOR Gelarsena Klaten Siap untuk Isoman
Lontar.id – Mulai pekan depan, Gedung Olah Raga (GOR) Gelarsena Kabupaten Klaten siap ditempati untuk tempat isolasi terpusat. Sebanyak 101 bilik telah disiapkan untuk merawat 101 orang pasien covid 19 berstatus orang tak bergejala (OTG), khususnya laki-laki.
Dilansir laman resmi Pemprov Jateng, Minggu, 18 Juli 2021, Bupati Klaten Sri Mulyani bersama Forkopimda dan sejumlah kepala organisasi perangkat daerah (OPD) telah melakukan pengecekan setiap sudut GOR Gelarsena pada Jumat, 16 Juli 2021. Hal itu untuk memastikan kesiapan sarana pendukung di tempat tersebut.
“Saya sudah cek. Di GOR Gelarsena Klaten sudah disiapkan kelengkapan kasur atau kamar tidur, tempat tenaga kesehatan, dan fasilitas lainnya. Rencana ada 101 kamar atau tempat tidur yang sudah siap dipakai sebagai tempat isolasi. Minggu depan Insyaallah sudah bisa terpenuhi tenaga kesehatannya, sehingga GOR Gelarsena kita sulap menjadi tempat isolasi terpusat, dan segera bisa dimanfaatkan masyarakat yang terkonfirmasi positif tapi dengan status OTG,” ujar bupati.
Ditambahkan, untuk kelengkapan tenaga kesehatan hingga saat ini memang masih belum bisa terpenuhi. Tapi Dinas Kesehatan sudah mulai merekrut tenaga relawan, yang nantinya melayani dan merawat pasien Covid-19 ketika GOR Gelarsena mulai difungsikan.
“GOR Klaten nanti berbeda dengan tempat isolasi terpusat lainnya seperti Shelter Merapi, yang digunakan untuk satu keluarga. Ini saya khususkan dipakai untuk pasien Covid-19 yang laki-laki saja. Dan untuk yang wanita kita pusatkan di Panti Semedi. Jadi nantinya terpisah” jelasnya.
Selain fasilitas utama, Pemerintah Kabupaten Klaten juga bakal memfasilitasi internet di GOR Gelarsena Klaten. Kepala Dinas Kominfo Klaten Amin Mustofa mengatakan, di tempat itu akan dipasang fasilitas Wifi, untuk membantu komunikasi pasien dengan keluarganya.
“Kita berusaha agar Wifi ini digunakan pasien jika ingin berbicara dengan keluarga, atau sebaliknya ingin mengabarkan kondisi selama menjalani isolasi. Komunikasi ini diharapkan bisa memberikan kenyamanan pasien. Tidak terbatas untuk komunikasi, untuk akses informasi atau tayangan- tayangan YouTube yang positif juga bisa,” kata Amin.
Pelaksanaan PPKM Harus Humanis dan Manusiawi
Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian menekankan agar penegakan hukum dalam pelaksanaan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) harus dilaksanakan secara tegas, namun humanis dan tetap manusiawi.
“Bapak Presiden memberikan penekanan yaitu agar dilakukan dengan cara-cara yang humanis, kemudian santun, kemudian manusiawi, tidak berlebihan meskipun tetap tegas,” ujar Tito dalam Keterangan Pers Bersama mengenai Evaluasi Pelaksanaan PPKM Darurat, Sabtu, 17 Juli 2021 malam, secara virtual, seperti dilansir laman resmi Setkab.
Mendagri menyampaikan, pembatasan aktivitas dan mobilitas masyarakat melalui kerangka PPKM ini diambil pemerintah demi keselamatan rakyat di tengah pandemi COVID-19.
“Pembatasan kegiatan itu pasti tidak akan mengenakkan karena ini mengurangi freedom tapi memang harus dilakukan dalam rangka untuk keselamatan rakyat. Keselamatan rakyat adalah yang utama,” ujarnya.
Tito juga menekankan agar aparat penegak hukum maupun Satpol PP sebagai penegak peraturan daerah menjalankan profesinya sesuai kode etik dan nilai-nilai kemanusiaan.
“Perlu ada langkah-langkah tegas tapi, sekali lagi, humanis, santun, manusiawi dan tidak berlebihan, tidak menggunakan kekerasan eksesif,” tegasnya.
Tito berharap agar kasus kekerasan dalam penegakan aturan PPKM yang dilakukan Satpol PP yang terjadi di Gowa, Sulawesi Selatan, tidak terulang kembali. Mendagri pun menyampaikan pihaknya telah melakukan penindakan terhadap petugas tersebut.
Virus Corona Varian Delta Terdeteksi di Sumut
Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Edy Rahmayadi menyatakan Covid-19 varian Delta telah ditemukan di Sumut, yang dibawa oleh 18 ABK Kapal SV Miclyn yang berlabuh di Belawan. Keseluruhan ABK yang terinfeksi ini bukan merupakan warga Sumut, dua orang ABK saat ini masih menjalani perawatan, dan 16 orang di antaranya telah selesai menjalani isolasi.
Hal ini disampaikan Gubernur Edy Rahmayadi yang memberikan laporan perkembangan PPKM Mikro Darurat dan Diperketat di Sumut saat rapat evaluasi secara virtual bersama Menteri Koordinator (Menko) Perekonomian Airlangga Hartarto, Mendagri Tito Karnavian, Menkes, Menkeu, Kapolri, serta lainnya.
“Dapat kita laporkan Pak Menko, di Sumut telah terdeteksi varian delta yang dibawa 18 awak ABK di Belawan. Mereka ini sering berpindah-pindah dan juga bukan warga Sumut, dua diantaranya adalah warga Jakarta,” ucap Edy Rahmayadi, didampingi Pj Sekdaprov Sumut Afifi Lubis, Kadis Kominfo Sumut Irman Oemar serta lainnya, di Rumah kediaman Gubernur, Medan, Sabtu, 17 Juli 2021.
Edy Rahmayadi menyampaikan, sampai saat ini Satgas Covid-19 bersama Pemerintah Provinsi dan Kota serta TNI dan Polri terus memberikan edukasi dan penyekatan ruas jalan, terkait penerapan PPKM Mikro Darurat di Kota Medan dan PPKM Diperketat di Kota Sibolga.
Saat ini di Sumut terjadi peningkatan yang sangat signifikan dan terjadi lonjakan kasus positif sebanyak 937 orang tertanggal 16 Juli 2021. “Berdasarkan asesmen level Covid-19 tingkat kabupaten/kota itu yakni level 4 itu dua kota, level 3 terdapat 22 kabupaten/kota, level 2 terdapat dua kabupaten/kota dan level 1 sebanyak 17 kabupaten/kota,” katanya.
Masjid Al-Markaz Al-Islami Tiadakan Salat Iduladha
Yayasan Islamic Center (YIC) dan Pengurus Masjid Al-Markaz Al-Islami Makassar, Sulawesi Selatan, tidak melaksanakan salat Iduladha 1442 H secara berjamaah.
Hal itu diputuskan dalam rapat mendadak Minggu, 18 Juli 2021. Rapat dipimpin langsung Ketua Yayasan Islamic Center, Prof Basri Hasanuddin, didampingi Imam Besar Al-Markaz Al-Islami Ust. Dr. Muammar Bakry, Lc. dan dihadiri sejumlah pengurus.
Rapat tersebut untuk mengevaluasi rencana pelaksanaan salat Idul Adha 1442 H di Masjid Al-Markaz Al-Islami Makassar. Setelah mendengar berbagai pandangan tentang perkembangan kasus covid-19 khususnya di Makassar, maka pihak yayasan dan pengurus Al-Markaz Al-Islami akhirnya memutuskan meniadakan pelaksanaan salat Idul Adha 1442 H/ 2021 M.
“Dengan mempertimbangan perkembangan kasus covid-19 di Makassar dan juga edaran yang dikeluarkan pemerintah dan Majelis Ulama Indonesia (MUI), maka demi kemaslahatan bersama, maka kita putuskan meniadakan pelaksanaan salat Idul Adha tahun ini,” jelas Prof Basri Hasanuddin.
Terkait peniadaan salat Idul Adha tersebut, Prof Basri menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat yang ingin mengikuti salat Idul Adha di Al-Markaz. Menurutnya, Masjid Al-Markaz Al-Islami menjadi representase semua pihak sehingga harus memberi contoh upaya untuk bersama-sama ikut menanggulangan penyebaran wabah covid-19.
Sebelumnya, pengurus Masjid Al-Markaz Al-Islami Makassar telah membentuk panitia pelaksana salat Idul Adha 1442 H. Al-Markaz sendiri telah merampungkan persiapan teknis untuk pelaksanaan salat Idul Adha, penentuan khatib, hingga penyembelihan hewan qurban. Namun demi kepentingan dan keselamatan bersama, rencana pelaksanaan salat Idul Adha terpaksa ditiadakan.
Adapun pelaksanaan penyembelihan hewan qurban tetap akan dilaksanakan dengan protokol kesehatan. Namun demikian, panitia tidak akan melayani pendistribusian daging qurban di lokasi penyembelihan. Panitia akan mengantarkan daging qurban langsung kepada penerima yang sudah terdaftar.
“Jadi daging qurban akan diantarkan langsung kepada mustahid (penerima). Hal ini untuk menghindari terjadinya kerumunan di lokasi penyembelihan. Nama-nama mustahid sudah ada semua didata panitia,” kata Muammar Bakry.
Tahun ini, jumlah hewan qurban yang akan disembelih di Al-Markaz sebanyak 19 ekor sapi. Jumlah ini jauh menurun dari jumlah tahun lalu yang mencapai 33 ekor sapi qurban. Penurunan tersebut merupakan salah satu dampak pandemi covid-19.