Pemkot Salatiga Salurkan Bantuan 189 Ribu Kilo Beras
Lontar.id – Kementerian Sosial (Kemensos) melalui Pemerintah Kota (Pemkot) Salatiga menyalurkan bantuan beras bagi Keluarga Penerima Manfaat (KPM) program Bantuan Sosial Tunai (BST) dan Program Keluarga Harapan (PKH) di kota itu.
Dilansir laman resmi Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah (Jateng), Pengadaan bantuan beras dilaksanakan PT Bulog, dari cadangan beras pemerintah (CBP) produksi 2021, dengan kualitas beras medium.
“Kota Salatiga mendapatkan bantuan beras 189.360 kg, yang disalurkan kepada 18.936 keluarga KPM-BST dan PKH sebanyak 10 kilogram per paket. Yang terdiri dari 3.710 KPM PKH dan 15.226 KPM BST. Semoga bantuan ini dapat membantu masyarakat terdampak, terutama saat PPKM level 4 di Kota Salatiga,” jelas Wali Kota Salatiga, Yuliyanto, di Rumah Dinasnya, Selasa, 27 Juli 2021.
Menurut Yuliyanto, bantuan itu harus tepat sasaran dan menjangkau masyarakat yang memang membutuhkan. Pemerintah Kota Salatiga melalui Dinas Sosial akan selalu hadir untuk membantu masyarakat yang membutuhkan.
“Penyerahan paket bantuan beras secara langsung kepada KPM-BST dan PKH ini dilakukan dan dibagikan secara simbolis dengan protokol kesehatan yang ketat,” kata Yuliyanto.
Sementara itu, Kepala Dinas Sosial Kota Salatiga, Gati Setiti mengatakan, semua bantuan tersebut diharapkan bisa membantu kondisi masyarakat di masa pandemi ini.
“Bantuan beras bagi KPM BST dan KPM PKH bisa digunakan dengan baik, dan meringankan beban hidup di masa pandemi ini,” ujar Gati Setiti.
Pemerintah Segera Distribusikan Konsentrator Oksigen
Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan seiring dengan lonjakan kasus COVID-19 terjadi kenaikan kebutuhan oksigen yang sangat tinggi menjadi 2.500 ton per hari, sementara kapasitas produksi hanya 1.700 ton per hari. Mengatasi hal tersebut, pemerintah telah melakukan sejumlah strategi. Salah satunya adalah melalui pengadaan oxygen concentrator.
“Ini juga sudah ada donasi 17.000 [unit oxygen concentrator] dan mulai berdatangan. Kita rencana sudah beli 20.000 unit yang nanti akan kita distribusikan ke seluruh rumah sakit dengan tempat isolasi,” ungkap Menkes dalam keterangan pers bersama, di Kantor Presiden, Jakarta, Senin, 26 Juli 2021, seperti dilansir laman resmi Setkab.
Dijelaskan Budi, setiap seribu unit oxygen concentrator dapat memproduksi sekitar 20 ton oksigen per hari. Peralatan kesehatan ini juga dapat didistribusikan dengan lebih mudah karena dapat menggantikan tabung-tabung oksigen besar.
“Jadi kita menghilangkan kebutuhan tabung yang besar-besar, kita menghilangkan kebutuhan transportasi logistik yang juga susah, kita juga menghilangkan kebutuhan pabrik-pabrik oksigen besar yang harus kita bangun dengan cepat,” jelasnya.
Terkait ketersediaan oksigen cair yang diperlukan di ruang ICU rumah sakit (RS), pemerintah mendorong produsen oksigen di Indonesia untuk memaksimalkan kapasitas produksinya untuk oksigen medis. Selain itu. Pabrik industri lain yang juga memproduksi oksigen juga diminta untuk memproduksi oksigen medis.
“Kekurangannya akan kita dapat dengan memanfaatkan extra capacity dari pabrik-pabrik oksigen yang ada di Indonesia maupun extra capacity dari pabrik industri lain yang memproduksi oksigen, misalnya pabrik baja, pabrik smelter, nikel, pabrik pupuk. Mereka memproduksi oksigen di dalam negeri itu yang nanti akan kita tarik dan akan kita distribusikan ke seluruh provinsi,” kata Menkes.
Selain ketersediaan oksigen, dalam keterangan persnya Menkes juga menyoroti masalah tingginya angka kematian akibat COVID-19 dalam beberapa waktu terakhir. Ia mengatakan salah satu penyebabnya adalah karena pasien masuk ke RS sudah dalam kondisi perburukan.
“Saya sudah cek dengan banyak direktur utama rumah sakit, penyebabnya telat masuk, saturasinya sudah sangat rendah,” ujarnya. Untuk itu, Menkes mengingatkan pentingnya mengukur saturasi oksigen dengan oksimeter terutama bagi warga yang melakukan isolasi mandiri (isoman) di rumah.
“Kalau itu [angka saturasi] sudah di bawah 94 persen segera dibawa ke rumah sakit atau di isolasi terpusat. Kalau di atas 94 persen tidak usah dibawa karena akan memenuhi rumah sakit, orang yang butuh masuk jadi enggak bisa masuk. Yang penting jangan tunggu sampai turun 80-70 [persen] karena merasa sehat,” tegasnya.
Ditambahkan Menkes, agar angka kematian dapat ditekan, dibutuhkan perawatan yang tepat sejak dini. “Di seluruh dunia dari 100 yang sakit [COVID-19], yang masuk rumah sakit cuma 20 persen, yang wafat mungkin sekitar 1,7 persen, lebih rendah dari TBC atau HIV. Tapi harus dirawat dengan tepat dan cepat,” ujarnya.
Pelamar Seleksi CASN Kemenag Lebih 100 Ribu Orang
Seleksi Calon Aparatur Sipil Negara (CASN) Kementerian Agama (Kemenag) 2021 ramai peminat. Tercatat, hingga penutupan 26 Juli 2021 pukul 23.59 WIB, lebih dari 100 ribu pelamar mendaftarkan diri secara online pada laman https://sscasn.bkn.go.id//.
“Alhamdulillah proses pendaftaran seleksi CASN Kemenag 2021 telah selesai. Dibuka sejak 7 hingga 26 Juli 2021, data terakhir rekap panitia diperoleh 111.660 orang melamar sebagai CASN Kemenag 2021,” ungkap Sekretaris Jenderal Kemenag Nizar, Selasa, 27 Juli 2021, seperti tertulis dalam rilis.
Nizar memaparkan, data tersebut terdiri dari 102.518 pelamar Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) dan 9.152 Calon Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (CPPPK). Tahun ini, Kemenag membuka 10. 819 formasi CASN, terdiri dari 1.361 CPNS dan 9.458 CPPPK.
Menurut Nizar, 9.458 formasi CPPPK dikhususkan bagi eks tenaga honorer K-2 yang sudah terdaftar namanya. Sedang untuk 1.361 CPNS, formasinya terbagi dalam formasi umum dan formasi khusus. Formasi Umum adalah pelamar lulusan perguruan tinggi yang memenuhi kualifikasi pendidikan dan persyaratan. Sementara, formasi khusus diperuntukkan bagi tiga kelompok, yakni putra/putri lulusan terbaik, pelamar disabilitas, serta putra/putri Papua/Papua Barat.
“Jumlah pelamar tahun ini luar biasa, khususnya untuk CPNS. Tahun 2021 ini Kemenag membuka 1.361 formasi CPNS. Sementara yang mendaftar 102.518 orang. Artinya kalau kita lihat, perbandingannya sekitar 1:100,” tutur Nizar.
Banyaknya peminat CASN 2021 menurut Nizar menjadi keuntungan bagi Kemenag. “Kami berharap, siapa pun nanti yang lulus seleksi CASN, merupakan SDM terbaik sehingga akan berdampak besar pada perubahan Kemenag yang lebih baik,” paparnya.
Selanjutnya, Nizar menyampaikan saat ini tim panitia seleksi tengah melakukan verifikasi berkas administrasi para pelamar. “Seluruh tim tengah bekerja untuk memastikan bahwa seluruh berkas administrasi. Dan panitia tentunya tak segan untuk menggugurkan bila mana ada berkas yang diunggah tidak sesuai dengan ketentuan,” ungkap Nizar.
Sesuai dengan aturan yang dikeluarkan Badan Kepegawaian Negara (BKN), pengumuman hasil seleksi administasi CASN Kemenag 2021 rencananya akan dilakukan pada 2-3 Agustus 2021. “Setelah itu, kami membuka kesempatan masa sanggah pada 4-6 Agustus 2021. Masa jawab sanggah dilakukan hingga 13 Agustus, dan pengumuman pasca sanggah pada 15 Agustus 2021,” tutup Nizar.
FIFAe Nation Cup 2021 Resmi Batal
Federasi Sepakbola Internasional (FIFA) secara resmi membatalkan gelaran FIFAe World Cup 2021 dan FIFAe Nation Cup 2021. Keputusan ini terpaksa diambil mengingat masih berlangsungnya pandemi covid-19 secara global, termasuk di dalamnya pembatasan perjalanan di berbagai negara peserta.
Pembatalan ini juga berdampak pada eTimnas Indonesia yang sedianya akan tampil pada kompetisi FIFAe Nation Cup 2021 di Kopenhagen, Denmark.
“PSSI menghormati keputusan FIFA terkait pembatalan kompetisi FIFAe Nation Cup 2021, di mana eTimnas Indonesia seharusnya akan tampil di sana. Sangat disayangkan anak-anak tidak bisa tampil padahal persiapan matang sudah dilakukan demi menghadapi kompetisi ini. Situasi pandemi covid-19 di seluruh dunia yang belum mereda masih menjadi perhatian kita bersama. Kami sepakat dengan FIFA bahwa keselamatan dan kesehatan berbagai pihak yang terlibat menjadi prioritas kita bersama” ujar Wasekjen PSSI Maaike Ira Puspita.
Menurut Maaike, walaupun PSSI kecewa—karena gagal berpatisipasi di tingkat dunia—PSSI tetap berkomitmem untuk membangun ekosistem efooball juga.
FIFA juga secara resmi membatalkan dua event yang sedianya akan berlangsung bulan Agustus, yakni FIFAe World Cup 2021 yang sedianya akan digelar di London, Inggris Raya pada 6-8 Agustus, serta FIFAe Nation Cup 2021 di Kopenhagen Denmark pada 20-22 Agustus 2021.
Sebagai wujud apresiasi FIFA terhadap upaya dan kerja keras dari para peserta yang sudah lolos kualifikasi selama berlangsungnya musim FIFAe tahun ini, total hadiah dari setiap kompetisi akan dibagikan secara adil kepada para peserta dan anggota asosiasi. Hadiah akan dibagikan secara individual terhadap peserta FIFAe World Cup. Sedangkan hadiah FIFAe Nation Cup akan diberikan secara adil untuk anggota asosiasi yang berpartisipasi.
FIFA akan terus memonitor perkembangan terkini terkait pandemi yang masih berlangsung secara global, serta dampaknya secara langsung terhadap musim yang akan datang.